TERBARU Kasus Subang, Hanya Danu yang Dites Kejiwaan hingga Ortunya Ikut Dihadirkan di Polda
Update terbaru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat (Jabar), terungkap hanya Muhammad Ramdanu alias Danu yang dites kejiwaannnya.
SURYA.CO.ID, SUBANG - Update terbaru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat (Jabar), terungkap hanya Muhammad Ramdanu alias Danu yang dites kejiwaannnya oleh polisi.
Danu adalah saksi kunci yang merupakan keponakan korban pembunuhan kasus Subang.
Bagaimana dengan hasil tes kejiwaan Danu? Kuasa hukumnya mengaku belum menerimanya.
Di artikel ini, simak pula aktivitas Danu sebenarnya di hari pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Ya, polisi terus memeriksa saksi kunci kasus Subang, Muhammad Ramdanu atau Danu.
Setelah kemarin diperiksa di Ditreskrimum Polda Jabar, hari ini Danu kembali menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar.
Danu menjalani tes psikologi atau tes kejiwaan terkait kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang.
Kasus pembunuhan ibu dan anak di subang ini merenggut nyawa Tuti Suhartini dan putrinya, Amalia Mustika Ratu.
Dari seluruh saksi yang sudah diperiksa polisi terkait kasus Subang tersebut, menurut catatan Tribunjabar.id, hanya Danu yang harus menjalani tes kejiwaan.
Lalu mengapa Danu harus menjalani tes psikologi sementara saksi-saksi yang lain tidak?
Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan bahkan mengatakan kalau pemanggilan klienya untuk tes psikologi ini dilakukan secara tiba-tiba.
"Hari ini ada pemanggilan terkait tes psikologi untuk Danu," kata Achmad Taufan selaku kuasa hukum Danu saat dihubungi pada Selasa (7/12/2021.
Belum diketahui latar belakang apa yang mengharuskan Danu harus jalani tes kejiwaan.
Namun dalam pemeriksaan kali ini, Danu didampingi oleh orangtuanya.
"Memang orangtua Danu maupun keluarga tidak ikut di BAP, mereka hanya mendampingi saja," kata dia.
Keterangan Danu Tidak Konsisten
Pada 28 dan 29 Oktober 2021, Danu diperiksa dua hari berturut-turut di Mapolres Subang.
Dalam wawancara dengan Achmad Taufan pada 31 Oktober 2021, dia menyebut bahwa keterangan Danu tidak konsisten.
Menurut dia, itu wajar karena usia Danu yang masih remaja, 21 tahun.
"Sehingga hidupnya mengalami peristiwa seperti ini sangat beratlah, itu yang dirasakan Danu," ucap dia.
Sehingga, menurut Achmad, banyak pertanyaan yang diajukan penyidik selalu berbeda dengan pernyataan Danu pada BAP sebelum-sebelumnya.
"Akibatnya, banyak satu dua pertanyaan dari penyidik Danu jawab A setelah itu berubah lagi menjadi B, karena memang kondisi Danu yang usia segitu sudah mengalami kasus berat," katanya.
Meski begitu, dari beberapa keterangan yang berubah-ubah, Danu sudah bisa menjawab pertanyaan dari penyidik.
"Tapi Alhamdulilah pelan-pelan sudah bisa dijawab semua, makanya waktu pemeriksaan terakhir bisa selesai," Achmad menambahkan.
Polisi Akui Kesaksian Danu Berubah-ubah
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago, dalam wawancara pada 2 November juga menyebut kesaksian Danu di kasus Subang kerap berubah-ubah.
"Jadi, dalam pemeriksaan yang dilakukan Polres Subang tetap dilakukan, masih tetap dilanjutkan karena ada beberapa informasi yang berubah-ubah dari keterangan-keterangan saksi," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago saat ditemui di Jalan Cicendo, Kota Bandung, Selasa (2/11/2021).
Menurut Erdi A Chaniago, saksi kemungkinan tidak fokus dalam melihat suatu kejadian sehingga kerap berubah-ubah saat dimintai informasi oleh penyidik.
"Ada kalanya dia (saksi) melihat sesuatu yang ternyata tidak fokus, misalnya dia melihat ada helm, helm ini dikatakan warna apa dan sebagainya. Nah, ini masih ditanyakan, ini salah satu contoh saja," katanya.
Informasi yang berubah-ubah itu, kata dia, harus disesuaikan kembali dengan petunjuk-petunjuk yang telah didapatkan penyidik.
"Misalnya melihat ada beberapa kendaraan yang lewat. Nah, kendaraan ini kan tentu harus di sesuaikan dengan petunjuk-petunjuk. Jadi, kita gak boleh bergegabah dalam menentukan petunjuk-petunjuk maupun bukti-bukti yang diberikan oleh saksi dalam keterangannya," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago.
Hasil tes kejiwaan Danu
Achmad Taufan, kuasa hukum Danu, mengaku belum tahu hasil tes kejiwaan Danu.
"Agenda hari ini, Danu dipanggil untuk menjalani tes kejiwaan. Yah, cuman hasilnya kami belum mengetahui," katanya.
Danu disebut-sebut menjadi salah satu dari saksi kunci kasus kematian Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), yang ditemukan dalam mobil mewah Alpard.
Kegiatan Danu di Hari Kejadian
Danu sempat bertemu dengan keluarga Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, pada 17 Agustus, sehari sebelum penemuan mayat di Subang.
Pada siang harinya, kata Danu, ia sempat ke rumah korban menghampiri Amalia Mustika Ratu.
Hal itu karena Danu sempat disuruh Yoris untuk membeli doubletip dan meminta uangnya pada Amalia
"Terakhir ketemu tanggal 17. Karena disuruh Yoris membeli doubletip jam 11 siang."
"Gak sempet ngerokok atau makan di sana. Terus ngambil uang ke Amel Rp 100 ribu, terus beli doubletip," ungkap Danu, dilansir dari TribunnewsBogor.com.
Setelah itu, Danu langsung pergi ke Kasomalang, rumah Yoris.
Ternyata, Tuti dan Amalia juga pergi ke Kasomalang, berkumpul dengan Danu dan keluarga Yoris.
Sore harinya, setelah pulang dari rumah Yoris, Danu sempat mengantarkan Tuti dan Amalia ke rumahnya.
Di rumah Tuti, Danu pun sempat merokok.
"Tanggal 17 sore memang ke rumah Amel karena di suruh membeli makanan. Sempat merokok...wajar saja ada sisa puntung rokok yang tertinggal," ungkap Danu, dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Youtube TVOne News, Senin (20/9/2021).
Setelah itu, Danu main game di warnet dan pulang malam hari. Danu mengaku baru tidur pukul 02.30 WIB.
"Malamnya gak ke mana-mana lagi. Main game, TikTokan, WA-an, ngecek grup WA sekolah," ungkap Danu.
Pagi harinya, Rabu (18/9/2021), Danu mengaku dikejutkan dengan teriakan Yosef.
Akan tetapi, Danu saat itu tidak memedulikan teriakan Yosef dan pura-pura tidur.
"Pagi-pagi tanggal 18-nya Danu lagi tidur ada yang teriak-teriak pakai motor, terus samar-samar juga kaya pak Yosef, pura-pura tidur lagi," ungkap Danu.
Namun, Danu yang pura-pura tidur terkejut mendengar pengakuan Yosef kepada ibundanya yang menyebut bahwa Tuti dan Amalia diculik.
"Pas Mama nyamperin, 'Danu, itu rumah acak-acakan Amel diculik'."
"Danu kaget gak sempat cuci muka dulu atau sikat gigi, langsung ngeluarin motor langsung ke sana," kata Danu seperti dikutip dari Youtube Heri Susanto.
Ketika Danu menyusul ke lokasi kejadian, Yosef terlihat kabur berbalik arah.
Bukannya memandu Danu menuju ke TKP, Yosef terlihat buru-buru pergi ke arah lain.
Danu pun sempat tidak tahu ke mana Yosef pergi.
Namun setelah diselidiki, rupanya saat itu, Yosef pergi ke Polsek Jalan Cagak.
Setelah itu, Danu pun pergi ke rumah korban.
Ternyata, Danu melihat kondisi rumah Tuti saat itu sudah berantakan.
Sementara itu, Lilis, kakak Tuti, buka suara soal perangai Danu.
Diakui Lilis, Danu memang sering pergi ke rumah korban, tapi hanya sebatas untuk membantu pekerjaan.
Namun dalam hal tidur, Danu tinggal dengan orang tuanya yang berada di dekat rumah korban.
"Danu itu tinggal di rumah korban atau kerja?" tanya wartawan.
"Ya tinggalnya sama orang tua, kan deket. Jadi ke situ pas ada tugas dari Yoris, minta dibantuin ini itu kayak bikin surat," ungkap Lilis.
Tak hanya itu, dijelaslan Lilis bahwa Danu juga disebut akrab dengan Tuti dan Amalia. (*)
>>Update berita terkini kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang
Artikel ini sebelumnya tayang di Tribun Jabar berjudul: Hanya Danu yang Dites Psikologi soal Kasus Subang, Mengapa Saksi Lain Tak Dites Kejiwaannya?