Terduga Teroris JI

2 Sosok Ini Akan Ditangkap Densus 88 & Gegerkan Publik Terkait Teroris JI: Wajah Sering Muncul di TV

Setelah menangkap seorang anggota Komisi Fatwa MUI karena diduga berafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI), Densus 88 akan menangkap lagi 2 sosok lain.

Editor: Iksan Fauzi
Tribunnews.com
Ilustrasi pasukan Densus 88 Antiteror dikabarkan akan menangkap dua sosok yang bakal menggegerkan publik. Dia memiliki nama besar dan pengaruh kuat. 

Menurutnya dari informasi grassroots dalam jaringan JI, banyak diketahui bahwa nama-nama besar terlibat sejak lama, mulai dari akademisi hingga politisi.

"Kalau sampai terjadi, akan ada dua kemungkinan soal siapa yang bakal diangkut. Pertama, dari kalangan pengamat/akademisi. Kedua, politisi"

"Karena ada beberapa nama yang setahu saya dulu pernah 'diduga' ikut terlibat dan dipakai oleh jaringan, tapi sampai sekarang masih tetap aman dan bebas"

Ilustrasi Densus 88 Antiteror dan terduga teroris Ustaz Farid Okbah. Ustaz Farid Okbah ditangkap di rumahnya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/11/2021).
Ilustrasi Densus 88 Antiteror dan terduga teroris Ustaz Farid Okbah. Ustaz Farid Okbah ditangkap di rumahnya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/11/2021). (Kolase Antara/Rony Muharrman/Facebook/Farid Okbah)

"Orang-orang ini punya nama besar dan cukup punya pengaruh," kata Kharis.

Keterlibatan mereka pun ditengarai sudah sejak lama, bahkan diduga sebelum kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terjadi.

Menurutnya nama-nama ini bermain dua kaki, dimana di satu sisi mereka memainkan posisi mereka sebagai pejabat yang memiliki otoritas.

Namun, di sisi lain bermain di grassroots memainkan isu agama di kelompok-kelompok Islam yang semuanya mengarah ke JI.

Berdasarkan informasi yang dihimpunnya, Kharis mengatakan beberapa nama besar ini juga kerap bermunculan di televisi dan menjadi media darling.

Selain itu, mereka diketahui berasal dari oposisi dan terlibat aktif dalam demonstrasi Persaudaraan Alumni (PA) 212.

Hanya saja, dia menegaskan diangkut tidaknya mereka ke depan bukan dikarenakan menyandang status tertentu seperti oposisi, melainkan karena keterlibatan dalam jaringan terorisme.

Meski tak mengetahui peran mereka secara rinci, Kharis menyebut nama-nama besar ini bisa dianggap sebagai simpatisan.

Jadi ketika beberapa tokoh JI memiliki persoalan, nama-nama ini akan membantu menyelesaikan atau mengcover tokoh tersebut.

"Mereka ini kelompok oposisi lah, dan mereka itu rata-rata dulu mendukung Prabowo semua. Sampai sekarang mereka masih tetap oposisi"

"Mereka ini statusnya personal tidak, tapi masalahnya sering dimanfaatkan oleh partai. Karena mereka itu punya nama besar dan profesi yang mereka geluti memungkinan mereka memegang jabatan itu"

"Dari sejumlah nama yang saya tahu gelarnya bagus-bagus dan mereka sering tampil di televisi kok dan termasuk salah satu media darling. Cuma media darlingnya yang versinya oposisi," katanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved