Arteria Dahlan Sudah Siapkan Amunisi Jika Kasus Video Anak Jenderal Makin Panjang, Soroti Banyak Hal

Arteria Dahlan tak hanya siap menempuh jalur hukum untuk kasus anak jenderal TNI yang memaki ibunya.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase tangkapan layar
Video mobil dinas TNI AD dan wanita mengaku anak jenderal TNI bintang 3 di Bandara Soekarno Hatta. Wanita itu sempat memaki ibunda Arteria Dahlan. Kini kasus itu makin panjang, politisi PDIP Arteria Dahlan menyeret Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman bertindak tegas. 

SURYA.CO.ID - Arteria Dahlan tak hanya siap menempuh jalur hukum untuk kasus anak jenderal TNI yang memaki ibunya.

Politisi PDIP itu bahkan telah menyiapkan amunisi khusus untuk mengusut kasus tersebut.

Lewat kasus video anak jenderal TNI yang memaki sang ibu, Arteria Dahlan menyoroti banyak hal, termasuk kewenangan.

Baca juga: UPDATE Nasib Perempuan Anak Jenderal Bintang 3 Maki Ibu Arteria Dahlan, Mabes TNI Turun Tangan

Seperti diketahui, pada Senin (22/11/2021) sebuah video yang menunjukkan anak jenderal TNI memaki ibu Arteria Dahlan viral di media sosial.

Aksi percekcokan itu berbuntut panjang, wanita muda dan politisi PDIP Arteria Dahlan sama-sama lapor polisi di Bandara Soekarno Hatta. 

Video aksi arogan wanita mengaku anak jenderal TNI bintang 3 itu viral setelah diunggah oleh akun Instagram @ahmadsahroni. Ahmad Sahroni merupakan kolega Arteria Dahlan di Komisi III DPR RI. 

Kini, kasus itu semakin panjang. Arteria Dahlan pun meminta Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengevaluasi protokoler anggota TNI.

"Jangan sampai polemik ini dimanfaatkan oleh banyak pihak. Kami minta betul Pak Panglima, Pak KSAD, Pak Danpuspom untuk pertama mengevaluasi, mengevaluasinya masalah protokoler yang ada di Soekarno-Hatta," kata Arteria di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (22/11/2021).

Politikus PDI-P itu mengaku dihadap-hadapkan dengan orang yang mengaku sebagai pihak protokoler perempuan yang cekcok dengan ibunya.

Arteria menyebutkan, orang-orang tersebut merupakan petugas intelijen.

"Terakhir pas di mobil ada videonya dia bilang 'hajar lu', menyuruh si protokol yang saya bilang orang-orang sipil itu, ada tiga atau empat orang sipil yang mengawal dia," ujar Arteria.

Arteria mengatakan, ke depannya, protokoler yang bertugas hendaknya mengenakan atribut, selayaknya anggota DPR yang mengenakan atribut sebagai anggota dewan.

Arteria juga mengaku heran lantaran perempuan yang mengaku anak jenderal bintang tiga tersebut bisa memerintah protokoler TNI.

"Kalau anak bintang tiga kok bisa nyuruh-nyuruh protokoler TNI? Saya saja, orangtua saya, enggak bisa. Kok bisa menggunakan protokoler TNI di bandara, menyuruh-nyuruh semua orang, 'mana kapolres, mana siapa, lu enggak tahu siapa gue' dan sebagainya," kata Arteria.

Arteria juga menyoroti mobil dinas TNI yang digunakan oleh perempuan tersebut saat meninggalkan bandara.

Menurut dia, perlu ditelusuri apakah perempuan itu anggota TNI atau bukan serta hubungannya dengan anggota TNI.

"Kalau memang dia anggota TNI apa benar itu mobil dia. Kalau dia bukan di TNI, itu kan bukan mobil dia. Kalau mau ditarik lagi masih banyak nih, saya masih punya amunisi-amunisi yang bisa saya persembahkan nantinya saat diperlukan," ujar dia.

Oleh karena itu, Arteria meminta agar Jenderal Andika dan Jenderal Dudung bersikap tegas, karena menurutnya hal itu tidak sesuai dengan adab dan etika di lingkungan TNI.

"Segala sesuatu ini kita punya adab dan etika, di TNI juga ada adab dan etika, kami mohon nanti dilakukan penindakan lah, upaya korektif," kata Arteria.

"Saya percaya sama Pak Panglima dan Pak Dudung, kita masih punya banyak perwira-perwira yang hebat-hebat, yang memang jiwanya Merah Putih, enggak seperti itu," ujar dia.

Saling lapor ke polisi

Untuk saat ini, baik pihak ibunda Arteria Dahlan maupun perempuan dalam video tersebut sama-sama saling lapor.

Prayogo berujar, kedua perempuan dalam video saling lapor lantaran tersinggung atas perkataan satu sama lain.

"Ya dengan perkataan itu tidak terima, saling tersinggung," ucapnya.

Kepolisian, kata Prayogo, hendak menggelar mediasi untuk menyelesaikan perselisihan ini.

Akan tetapi, Prayogo belum dapat menginformasikan kapan upaya mediasi tersebut bakal berlangsung.

"Belum ada informasi dari penyidik soal waktu mediasi. Nanti kalau ada perkembangan kita kabari ya," sambung Prayogo.

Dia menambahkan, ibunda Arteria Dahlan dan perempuan tersebut sama-sama baru mendarat dari Denpasar, Bali.

Mereka bahkan berada dalam maskapai yang sama.

Telepon Ketua DPRD DKI Jakarta

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengaku sempat ditelepon oleh perempuan yang membentak orangtua Arteria Dahlan di Bandara Soekarno-Hatta.

Karena mengetahui orang yang diadukan oleh perempuan tersebut merupakan rekan partainya, Prasetio langsung menelepon Arteria.

Namun niatan menelepon Arteria, kata Prasetio, merupakan respons spontan untuk menengahi kedua pihak yang sedang bertikai.

"Karena mengetahui di partai yang sama jadinya menelpon. Makanya spontan saya menengahi kedua belah pihak. Karena ini sama-sama teman nih," ujar Prasetio dalam keterangan tertulis, Senin (22/11/2021).

Prasetio mengatakan tidak membela siapa pun dalam kejadian itu.

Politikus PDI-Perjuangan ini berharap, kedua pihak yang kini bertikai bisa menyelesaikan masalah dengan kekeluargaan.

Namun Prasetio tidak menjelaskan siapa perempuan yang sempat mengadukan Arteria Dahlan tersebut.

"Kita ini kan orang Timur. Menghormati orangtua. Saya juga mendidik anak-anak supaya menghargai orangtuanya. Orang Timur juga mengedepankan kekeluargaan untuk menyelesaikan persoalan. Saya berharap tuntas dengan baik lah. Harus dibicarakan dengan baik dan bisa saling memaafkan," tutur Prasetio.

Kapendam Jaya Kolonel Arh Herwin BS mengkonfirmasi adanya perselisihan yang terjadi antarpenumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Minggu 21 November 2021.

Perselisihan itu terjadi antara ibu dari anggota DPR Arteria Dahlan dengan seorang perempuan yang menggunakan mobil dinas TNI.

"Untuk latar belakang perselisihan masih dalam proses penyelidikan," kata Herwin dalam keterangan tertulis, Senin.

Herwin mengatakan keduanya merupakan penumpang kedatangan domestik dan merupakan warga sipil.

Cekcok terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Kejadian tersebut telah dilaporkan ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta.

"Jadi kita tunggu saja bagaimana penyelesaiannya karena permasalahan ini sudah ditangani oleh Polresta Bandara Soekarno-Hatta. Diharapkan kedua belah pihak dapat menyelesaikan dengan berdamai," kata Herwin.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved