Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Sumy Hastry Akui Perencanaan Kasus Subang Luar Biasa, Benarkah Ada Keterlibatan Oknum Berseragam?
Dokter Forensik Kombes dr Sumy Hastry Purwanti mengakui perencanaan pembunuhan ibu dan anak di Subang terbilang matang dan luar biasa.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Dokter Forensik Kombes dr Sumy Hastry Purwanti mengakui perencanaan pembunuhan ibu dan anak di Subang terbilang matang dan luar biasa.
Selain itu, Sumy juga angkat bicara terkait dugaan adanya keterlibatan oknum 'berseragam' dalam kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ini.
Semua diungkapkan Sumy dalam video wawancara di channel youtube Deny Darko, Sabtu (20/11/2021).
Awalnya, Sumy menyebut pihak kepolisian bekerja keras untuk mengungkap pelaku rajapati tersebut.
Baca juga: Bukti Danu dan Yoris Tak Terlibat Pembunuhan Ibu Anak di Subang? Danu Tertawa-tawa di Mobil
Berbagai upaya telah dilakukan penyidik Polres Subang hingga melibatkan Polda Jabar dan Bareskrim.
Mulai dari olah TKP, hingga pemeriksaan kepada 55 saksi yang hingga kini masih berlangsung.
Sumy memastikan bahwa kasus Subang ini akan diungkap dan tidak di peti es-kan.
Sumy juga mengaku ikut sedih ada pihak-pihak yang menganggap kepolisian tidak serius menangani kasus Subang ini.
Ia yakin kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang ini akan seratus persen terungkap.
"100 persen terungkap," kata dr Sumy Hastry Purwanti.
Menjawab pertanyaan Denny Darko seputar jumlah pelaku, dr Sumy memastikan bahwa pelaku lebih dari 1 orang.
Saat Denny Darko bertanya lebih jauh apakah pelaku lebih dari 3 orang, dr Sumy hanya tersenyum dan tidak memberikan jawaban,
"Mami Hastry enggak boleh ngomong, tapi kalau saya nebak, tinggal senyumannya (dr. Hastry) seperti apa," ujar Denny Darko yang mencoba menerka-nerka sosok pelaku.
"Kalau saya bilang, pelakunya lebih dari satu orang ya mami?" tanya Denny Darko.
Dokter Hastry pun mengiyakan jika pelaku pembunuhan di Subang lebih dari satu orang.
"Betul," jawab dr. Hastry.
"Lebih dari tiga orang mami betul?" tanya Denny Darko lagi.
Mendengar pertanyaan itu, dr. Hastry hanya tersenyum.
Terkait pertanyaan polisi seolah-olah kalah dari pelaku kasus Subang, dr Sumy memastikan bahwa pernyataan itu tidak benar.
Hanya saja, kata dr Sumy, polisi memang sangat berhati-hati dalam menangani kasus Subang ini.
Terkait adanya dugaan keterlibatan oknum, yang dalam hal ini adalah seseorang 'berseragam", Sumy mengatakan bahwa penanganan kasus Subang belum mengarah ke adanya indikasi tersebut.
Dan dirinya saat ini masih fokus ke hal-hal yang berkaitan pengumpulan bukti-bukti forensik dan ilmiah.
Terkait kenapa proses penetapan tersangka kasus Subang ini selalu mundur, Sumy mengatakan bahwa pihaknya memang harus melakukan pemeriksaan komprehensif dan banyak tim yang terlibat.
dr Hastry juga mengakui bahwa ada kesulitan dalam mengumpulkan bukti forensik di tempat kejadian perkara (TKP), yang menunjukkan bahwa kasus Subang ini memang sudah drencanakan dengan matang,
"Memang ada perencanaan yang luar biasa bagus,"katanya.
Berikut video selengkapnya: LINK
Bukti Danu dan Yoris Tak Terlibat Pembunuhan Ibu Anak di Subang?
Sementara itu, hingga menjelang hari ke-100 kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang belum juga menemui titik terang.
Pelaku yang menghabisi nyawa ibu dan anak ini belum juga diungkap oleh pihak kepolisian.
Meski sempat terendus kabar akan adanya pemanggilan saksi terakhir, namun belum juga ada tanda-tanda polisi akan segera mengumumkan pelaku.
Sejumlah saksi kunci juga sudah berkali-kali dipanggil bahkan barang bukti termasuk disebut-sebut soal banpol di lokasi kejadian yang meminta Danu masuk TKP juga sudah diungkapkan saksi.
Kasus Subang yang menyita perhatian banyak orang ini juga sudah menjadi perhatian Kapolda Jabar yang tegas meminta agar kasus Subang ini bisa segera diungkap.
Hingga kini total 55 saksi pun telah diperiksa memberikan keterangan, termasuk satu di antaranya Danu. Danu atau Muhammad Ramdanu (21) merupakan keponakan korban yang juga turut menjadi saksi.
Belakangan nama Danu mencuat disebut-sebut menjadi saksi kunci setelah memberikan pengakuan kontroversi.
Ia mengaku diminta membantu menguras bak mandi di TKP oleh oknum Banpol sehari setelah penemuan mayat, (19/8/2021).
Adapun pengakuan Danu itu baru ia ungkapkan saat berbincang di kanal Youtube Misteri Mbak Suci.
Setelah didampingi kuasa hukum, Danu pun masih meyakini pengakuannya itu. Begitu juga dengan kuasa hukumnya, Achmad Taufan.
Ia mengatakan, apa yang dikatakan oleh kliennya terkait oknum banpol tersebut ada faktanya.
Tim kuasa hukum Danu meyakini pengakuan kliennya tersebut merupakan temuan yang perlu diusut.
Kuasa hukum Danu dan Yoris ini sepakat adanya kejanggalan dalam kasus Subang tersebut.
Banpol bisa mendatangi lokasi kejadian perampasan nyawa ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Minggu (3/10/2021).
"Oknum banpol itu fakta dan jelas ini temuan penting yang harus diperiksa dengan serius oleh kepolisian," ucap Achmad Taufan kuasa hukum Danu kepada Tribunjabar.id.
Demikian yakin bahwa pengakuan Danu tersebut temuan baru untuk polisi, kuasa hukum Danu meyakini Danu adalah saksi yang harus mereka jaga.
Hal ini diungkap oleh Heri Susanto, Youtuber sekaligus orang yang selama ini mendampingi Danu.
Pada Sabtu (20/11/2021) lewat kanal Youtube-nya, Heri Susanto memberikan kabar dan kondisi terkini Danu, saksi kasus Subang.
Heri Susanto terlihat berada di mobil bersama dengan Danu. Terlihat Danu mengenakan baju jersey berwarna merah.
Danu terlihat santai dan sesekali tertawa saat diajak mengobrol. Dalam video tersebut Heri memang tidak membahas berkenaan dengan kasus Subang.
Ia menjelaskan videonya itu hanya obrolan ringan dan memberikan kabar seputar kegiatannya bersama Danu tersebut. Heri mengaku ia mengajak Danu untuk makan bersama.
Namun, saat itu ia tak menjelaskan detail ke mana perjalanan atau tempat yang mereka tuju. Ia meminta agar penonton setianya mengikuti perjalanannya sampai akhir.
Kemudian, Heri Susanto menjelaskan dirinya ingin mengajak makan Danu sebagai refreshing.
Menurutnya, kondisi Danu sebagai saksi kasus Subang diperlukan mental yang kuat.
Apalagi ia mengingat, sosok Danu yang masih muda saat dihadapkan pada musibah yang menimpa keluarganya. Karena berbicara di dalam mobil, Heri mengakhiri perbincangannya.
Ia tak ingin obrolannya di perjalanannya itu dapat mengganggu konsentrasi sopir.
Lebih lanjut Heri mengatakan, terlebih saat itu dirinya tengah membawa Danu yang menurutnya saksi yang harus dijaga.
“Teman-teman saya tidak akan banyak berbicara di dalam perjalanan biar sopir juga dapat berkonsentrasi,”
“Karena pada hari ini saya membawa seseorang yang memang saat ini itu sangat, harus dijaga ya,” ujar Heri Susanto.
Heri pun berharap agar kasus Subang tersebut segera terungkap.
Ia juga berharap para saksi dapat memberikan keterangannya sehingga dapat memberikan petunjuk agar kasus Subang segera terungkap.