Surya Militer
Sosok Letda Rudi Sipayung Prajurit TNI AD Korban KKB yang Dipindah Tugas Jenderal Andika Perkasa
Inilah sosok Letda Rudi Sipayung, prajurit TNI AD yang menjadi korban KKB Papua dan kini dipindah tugas oleh Jenderal Andika Perkasa.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Inilah sosok Letda Rudi Sipayung, prajurit TNI AD yang menjadi korban KKB Papua dan kini dipindah tugas oleh Jenderal Andika Perkasa.
Setelah terluka akibat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Letda Rudi Sipayung mendapat penanganan medis di RSPAD Gatot Soebroto.
Jenderal Andika Perkasa pun menjenguknya dan memberikan hadiah berupa pemindahan tugas.
Letda Rudi Sipayung dipindah tugas ke wilayah asalnya agar bisa menjalankan tugas lebih maksimal dan dekat dengan keluarga.
Lantas, seperti apa sosok Letda Rudi Sipayung?
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Pindah Tugaskan Lagi Prajurit TNI AD, Letda Rudi Sipayung Korban KKB Papua
Letda Rudi Sipayung adalah personel TNI yang terkena tembakan saat insiden baku tembak dengan KKB Papua.
Letda Rudi merupakan anggota Yonif 715/Matuliato.
Baku tembak tersebut terjadi pada Minggu (15/8/2021) lalu di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua.
Berdasarkan keterangan dari Danrem 173/PVB Matuliato, Brigjen Iwan Setiawan, kondisi Letda Rudi Sipayung telah stabil.
"Memang benar terjadi kontak tembak di Gome hingga menyebabkan satu prajurit dari Yonif 715/Matuliato terluka tembak," kata Iwan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (16/8/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurut Iwan, Letda Inf Rudi Sipayung langsung ditangani dokter dan paramedis Yonif 715.
"Kondisi prajurit yang terluka stabil karena langsung ditangani dokter dan paramedis dari Yonif 715," ucap dia.
Dipindah tugas oleh Jenderal Andika Perkasa
Terbaru, Letda Rudi Sipayung mendapat hadiah dari Jenderal Andika Perkasa berupa pemindahan tugas.
Melansir dari tayangan di channel youtube TNI AD, Letda Rudi Sipayung merupakan prajurit TNI AD yang mengalami luka serius akibat luka tembak yang dialaminya di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua.