Garuda Shield 2021 Sukses, Indikasi Jenderal Andika Perkasa Ditunjuk Panglima TNI oleh Jokowi?

SURYA.co.id | JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa sukses menggelar latihan bersama Garuda Shield 2021 antara TNI AD dan AD Amerika Serikat.

Pengamat pertahanan dan analis LAB 45 Andi Widjajanto mempekirakan, keberhasilan Garuda Shield 2021 tersebut berpotensi Jenderal Andika Perkasa ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Panglima TNI. 

Sekadar diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan pensiun pada November 2021. Hingga saat ini, Presiden Jokowi belum mengirimkan surat presiden (surpres) kepada pimpinan DPR.

"Bisa saja (jadi pertimbangan), Garuda Shield kan memang sudah direncanakan lama sejak 2019, kemudian berhasil dilakukan dengan baik oleh Pak Andika dan perencanaan itu dilakukan sebelum Covid-19," ujarnya saat dihubungi Kompas.com (grup SURYA.co.id), Selasa (2/11/2021).

Diketahui, latihan bersama Garuda Shield 2021 terbilang cukup besar. Sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) canggih milik kedua negara terlibat dalam kegiatan ini.

Ada tiga wilayah yang menjadi tempat latihan, yaitu Puslatpur Kodiklatad di Baturaja, Daerah Latihan Amborawang di Balikpapan, dan Makalisung di Manado.

Sementara, materi yang dilatihkan meliputi staff exercise, field training exercise (FTX), live fire exercise (LFX), aviation dan medical exercise (medex), serta dua program latihan yang digabungkan, yaitu Joint Combined Exchange Training (JCET), dan Garuda Airborne.

Sedangkan, kesuksesan Garuda Shield 2021 yang notabene diprakarsai matra darat berbanding terbalik dengan kegiatan yang dijalankan dua matra lainnya, yakni udara dan laut.

"Dan dua kepala staf yang lain memang tidak melaksanakan latihan seperti Garuda Shield, tapi antara lain karena harus refocusing anggaran," kata Andi.

Kendati demikian, Andi meyakini bahwa Jokowi juga mempunyai catatan tersendiri terhadap Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo untuk menjadi penerus Hadi.

Misalnya, keberhasilan Yudo dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19 dengan melibatkan kapal perang. Sedangkan, Fadjar juga telah berupaya melakukan transformasi angkatan udara.

Walaupun begitu, Andi menilai bahwa tidak ada perubahan berarti di Mabes TNI maupun Mabes masing-masing matra di tengah bursa calon Panglima.

"Mereka tahu karena ini benar-benar keputusan presiden jadi tinggal nunggu saja, jadi tidak ada hal yang anomali terjadi, terutama selama enam bulan terakhir ini," ungkap dia. (Kompas.com)