Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Pengakuan Danu Disuruh Masuk Alphard saat Olah TKP Kasus Subang Berbuntut Panjang, Polisi Bereaksi

Pengakuan Muhammad Ramdanu alias Danu terkait keterlibatannya dalam olah tempat kejadian perkara (olah TKP) kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, b

Editor: Musahadah
kolase youtube Misteri Mbak Suci/tribun jabar
Muhammad Ramdanu alias Danu mengaku disuruh polisi masuk mobil Alphard saat olah TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang. Benarkah pernyataan Danu? 

SURYA.CO.ID - Pengakuan Muhammad Ramdanu alias Danu terkait keterlibatannya dalam olah tempat kejadian perkara (olah TKP) kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, berbuntut panjang. 

Polisi kini tengah mendalami pernyataan Danu yang mengaku disuruh polisi masuk ke mobil Alphard setelah  jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan.   

Tak cuma masuk mobil Alphard, Danu juga mengaku disuruh membersihkan kamar mandi yang sebelumnya dipakai pelaku untuk memandikan jasad Tuti dan Amel. 

Terkait hal ini, polisi pun memeriksa Danu di Polsek Jalancagak, Kabupaten Subang pada Senin (18/10/2021). 

Danu diperiksa sekitar pukul 22.00 WIB hingga menjelang dini hari dengan didampingi kuasa hukumnya. 

Baca juga: Keluarga Korban Pembunuhan di Subang Tuntut Keadilan, Yoris dan Danu Minta Perlindungan Pengacara

Kepala Desa Jalancagak, Indra Zainal Alim yang turut mengantar Danu mengungkapkan, pemeriksaan ini sebagai bukti keseriusan pihak kepolisian untuk menjaga kredibilitas mereka.

Karena itu, pernyataan Danu yang disampaikan melalui channel youtube Misteri Mbak Suci langsung ditindaklanjuti pihak Polda Jabar.

Dari klarifikasi itu, Indra Zainal memastikan bahwa tidak ada oknum polisi yang menyuruh Danu naik ke mobil Alphard. 

"Intinya semalam, Danu didampingi pengacara. Tidak ada unsur pemaksaan atau intimidasi.

Tidak ada anggota polisi yang membawa dia ke TKP.

Kemudian, terkait mobil alphard, polisi pun biasanya tidak akan memindahkan sesuatu barang bukti dari tempat awal, sebelum proses identifikasi selesai.

Polisi tidak pernah menyuruh danu untuk menaiki mobil alphard tersebut," terang Indra Zainal. 

Disebutkan Indra, pihak kepolisian lewat polda jabar sedang menyelidiki pernyataan danu yang lebih dalam.

"Saya mohon bersabar untuk menunggu hasil penyelidikan kasus ibu dan anak," tukasnya. 

Pernyataan Lengkap Danu

Sebelumnya, sidik jari atau jejak Danu seperti puntung rokok banyak ditemukan di lokasi kejaian. 

Terkait hal ini, Danu akhirnya membuka penyebab mengapa DNA dan sidik jarinya tercecer di lokasi pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Anak dari Ida, kakak Tuti ini menceritakan bahwa tanggal 19 Agustus 2021, atau sehari setelah kejadian, ia sempat diminta tolong oleh Polisi.

"19 malamnya, Danu disuruh untuk beli lampu," katanya seperti dikutip dari akun Youtube Misteri Mbak Suci.

Saat akan memasang lampu, Danu mengaku menemukan kejanggalan.

"Mau dipasang lampu kabelnya gak ada, gak nyambung kaya korslet, harus benerin dulu," kata Danu.

Selain itu, Danu juga mengaku sempat membantu Polisi membantu membuka pintu depan rumah Tuti dan Yosef.

Menurut Danu, ketika itu Polisi kesulitan membuka pintu dari arah luar.

"Kan hujan, Danu juga ke pinggir, sama polisi juga waktu itu, sempat ngerokok,

pihak Polisi pegang kunci dari depan gak bisa, kata Danu teh harus di dalam rumah. di dalam udah bisa jalan ke belakang, yang Danu inget itu sih," kata Danu.

Soal DNA di rokok, Danu mengaku memang pernah merokok di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

"Kan hujan dulu, sudah lihat polisi ke dalam Danu ngerokok, setelah selesai buang di samping," kata Danu.

Sedangkan soal sidik jari di mobil, Danu mengaku sempat diajak oleh Polisi.

"Disuruh sama polisi, sama Polisi ikut, Danu juga tadinya gak mau ikut, jadi ikut aja, nurut," kata Danu.

Ketika itu menurutnya, semua Polisi menggunakan sarung tangan, sedangkan Danu tidak.

"Polisi pakai sarung tangan, cuma Danu tidak," katanya.

Danu tak menyangka sidik jarinya saat itu justru ditemukan Polisi.

"Gak kepikiran, namanya juga inget terus (ke Tuti dan Amalia) jadi ikut aja, ke dalam mobil ikut," kata Danu.

Danu sendiri sempat intens diperiksa Polisi dalam proses pengungkapan sosok pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

Malahan, handphone dan motor Danu juga sempat diamankan Polisi.

Namun kini handphone dan motornya sudah dikembalikan.

"Alhamdulillah udah balik," kata Danu.

Selain itu terungkap ternyata Danu sempat membersihkan kamar mandi di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

"Tim polisi suruh, Danu juga dari di SMK pagi disuruh bersihan kamar mandi, sempat diberesin. ada penampingan dari Polisi," katanya.

Danu pun mengungkap kondisi kamar mandi saat itu.

"(bak mandi isi) air sih, kalau di pinggir dekat rak piring itu darah, belum dibersihin," kata Danu.

"Disuruh bersihin bak mandi, 'Nu kadieu heula (kesini dulu) bersihan ceunah ini, keruk weh airnya, dikuras," kata Danu.

Muhammad Ramadanu alias Danu mengaku diperiksa 8 kali oleh polisi. Gara-garanya terdapat DNA Danu di TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Muhammad Ramadanu alias Danu mengaku diperiksa 8 kali oleh polisi. Gara-garanya terdapat DNA Danu di TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. (tangkapan layar Kompas TV)

Hidupnya Berubah

Kehidupan Muhammad Ramdanu alias Danu seketika berubah setelah ada kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. 

Danu yang menjadi saksi kunci terbunuhnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu itu menjadi sorotan, bahkan kerap dituduh terlibat dalam kasus ini. 

Hal ini beralasan karena Danu kerap dimintai keterangan di kepolisian, bahkan sempat diminta menginap tiga hari di kantor polisi.

Danu juga disebut oleh Yosef, suami Tuti Suhartini sebagai orang yang kerap masuk ke rumahnya, malam hari sekalipun. 

Atas tuduhan-tuduhan itu, Danu mengaku merasa tertekan. 

"Gak nyaman.

Semua kerjaan juga susah, sampai menyuruh ke orangtua kan," kata dikutip dari channel youtube Misteri Mbak Suci, Selasa (12/10/2021).

Diakui Danu, saat ini banyak orang yang melihatnya sebelah mata. 

Baca juga: Yosef, Yoris, Mimin, Danu Klaim Terbebas dari Kasus Subang, Lalu Kelanjutannya? Ini Kata dr Hastry

Bahkan, saat dia ke luar untuk membeli siomay, dia melihat ada pasangan pria dan wanita yang terus memperhatikannya sambil berbisik-bisik. 

"Setelah itu langsung lari," katanya. 

Karena kondisi itu lah, Danu mengaku lebih nyaman di rumah. 

"Kalau gak perlu banget gak keluar," aku pria berusia 21 tahun yang belum memiliki kekasih ini. (TribunnewsBogor/Tribun Jabar)

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved