Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Adakah Jejak Pembunuhan Kasus Subang? Ahli Forensik Beber Fakta Baru Autopsi Ke-2
Terungkap fakta baru, yakni terdapat jejak pembunuh ibu dan anak di Subang tertinggal di kuku Amalia Mustika Ratu sebagai korban.
Catatan Redaksi: Sebagian isi dan judul artikel telah mengalami perubahan berdasarkan perkembangan data yang ada.
SURYA.co.id - Adakah Terungkap fakta baru jejak pembunuh ibu dan anak di Subang? Itu menyusul tim forensik Mabes Polri melakukan autopsi kedua terhadap jasad Amalia dan ibunya, Tuti Suhartini pada Sabtu (2/10/2021).
Hal itu disampaikan oleh ahli forensik Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti SpF, DFM dalam tayangan Podcast Tribunnews.
Hasil autopsi ini akan menguak waktu, cara, mekanisme dan penyebab kematian dari Tuti dan Amalia.
Baca juga: Kasus Subang Diduga Ada Kejanggalan hingga Tak Kunjung Terungkap, Yoris Sewa 9 Pengacara Top
"Untuk kasus Subang itu memang jelas kasus pembunuhan. Autopsi pertama sudah bagus, sudah baik. Saya hanya melengkapi saja dan memastikan juga, kalau dari hasil autopsi pertama itu bisa membuktikan waktu kematian, cara kematian, mekanisme kematian, dan sebab kematian," papar dr Hastry.
Sementara itu, untuk hasil autopsi ulang jasad Tuti dan Amalia, dr Hastry lantas dicocokkan dengan beberapa bukti pemeriksaan lain secara menyeluruh.
"Pengambilan tubuh jenazah itu kita periksa lagi ke ahli DNA forensik. Kalau memang butuh pemeriksaan sidik jari ke ahli fingerprint forensik. Kalau dia diracun kita ke toksikologi forensik," papar dr Hastry.
"Sambil memeriksa sidik jari, kita lihat juga tanda-tanda di tubuhnya.
Baca juga: Update Oknum Kapolsek 2 Kali Rudapaksa Anak Tersangka, Kapolda Irjen Rudy Sufahriadi Bereaksi Keras
Kalau ada perlawan, misalnya mencakar, memukul atau mencubit pelaku itu terlihat dari epitel yang tertinggal di kuku korban," ujar dr Hastry.
"Jari-jarinya sekalian diambil untuk diperiksa DNAnya. Itu kita periksa lengkap," tambahnya.
Selain itu, dr Hastry pun mencocokkan pemeriksaan primer dan sekunder terkait jasad Amalia dan Tuti.
Untuk pemeriksaan sekunder, keluarga korban turut dicecar polisi untuk memastikan data pada tubuh Tuti dan Amalia.
"Karena identifikasi itu ada 2, primer dan sekunder. Primer itu dari gigi, sidik jari dan DNA.
Kalau sekunder itu dari data medis yang saya periksa semuanya. Ada tanda tato kah, bekas operasi, tanda lahir. Itu kita cocokkan dari keterangan keluarganya," pungkas dr Hastry.
Yoris merasa ada kejanggalan kasus Subang belum terungkap
Sementara itu, hingga lebih dari dua bulan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang belum terungkap, Yoris pun merasa ada kejanggalan hingga sewa 9 pengacara top.
Para pengacara tersebut akan mendampingi Yoris, Ramadanu alias Danu dan keluarga korban Tuti Suhartini yang menjadi saksi dan diperiksa oleh kepolisian.
Berbeda dengan ayahnya, Yosef dan ibu tirinya, Mimin sejak awal menyewa pengacara. Kini, Yoris ikut sewa pengacara untuk menuntut keadilan.
Meski merasa tidak bersalah dan menjadi saksi kunci pembunuhan terhadap ibu dan adiknya, Tuti Suhartini serta Amalia Mustika Ratu, Yoris mengungkapkan saatnya menyewa pengacara agar mendapat keadilan di muka hukum.
Selain merasa berhak mendapat pendampingan hukum, Yoris mengaku adanya kejanggalan dalam kasus perampasan nyawa ibu dan adiknya tersebut.
Hal serupa juga dirasakan oleh keluarga Tuti lainnya yakni kakak Tuti, Lilis Sulastri.
Lewat kanal Youtube Heri Susanto, kakak Tuti itu mengaku kini membutuhkan pengacara karena ada kejanggalan.
Setidaknya, dengan menggunakan pengacara pihaknya menuntut keadilan.
“Saya mewakili keluarga besar korban adik saya Tuti Suhartini dan Amalia, ingin menyampaikan bahwa dalam kasus ini kami merasa ada yang janggal,”
“Maka saya sebagai keluarga korban ingin menuntut keadilan,” ujar Lilis Sulastri, Senin (18/10/2021).
Lilis menjelaskan sebagai orangtua dirinya pun khawatir dua keponakannya Yoris dan Danu ikut terseret dalam kasus.
Oleh karena itu ia merasa perlu agar Yoris dan Danu memiliki hak yang sama mendapat pendampingan hukum.
Untuk menggunakan jasa pengacara tersebut, di sisi lain rupanya keluarga Tuti kesulitan.
Hal ini karena mengingat untuk menyewa jasa pengacara tersebut membutuhkan dana yang tak sedikit.
Kendati begitu, besar harapan Lilis bisa mendapatkan bantuan pengacara tanpa nominal.
Dengan penuh harapan kakak Tuti itu mendapat bantuan dari seorang Youtuber yang telah mencarikan pengacara yang bersedia.
Seorang Youtuber yang bersedia membantu keluarga Tuti tersebut yaitu Heri Susanto.
Diakui Heri Susanto, dirinya dihubungi Lilis keluarga korban kasus Subang untuk meminta bantuan.
Ia pun menjelaskan bantuan yang ia berikan memfasilitasi jasa pengacara untuk mendampingi Yoris dan Danu.
“Jadi teman-teman semuanya saya hanya memfasilitasi untuk menyediakan pengacara untuk mendampingi Kang Yoris dan Danu,” ujar Heri Susanto.
Kini, berkat bantuan dari Youtuber bernama Heri tersebut keluarga Tuti kini mendapat pendampingan hukum dari seorang pengacara dari Jakarta.
Lilis bersyukur ada pihak yang bersedia membantu keluarganya tersebut.
Lebih lanjut Lilis Sulastri berharap dengan adanya pengacara kasus perampasan nyawa Tuti dan Amalia segera terungkap.
Terakhir, kakak Tuti itu memohon doa kepada seluruh masyarakat yang mendukung terungkapnya kasus Subang tersebut.
Sementara, Yoris mengaku menyewa pengacara karena ada kejanggalan.
“Sebenarnya saya menggunakan jasa pengacara ini mungkin saya merasakan sesuatu kejanggalan ya,” ujar Yoris.
Kendati begitu, Yoris tak menjelaskan secara detil apa kejanggalan yang ia maksud tersebut.
Namun, Yoris mengaku menggunakan pengacara karena menitikberatkan pihaknya pun mempunyai hak yang sama mendapat pendampingan hukum untuk menuntut keadilan.
Selain itu, Yoris menjelaskan selama ini dirinya pun mendapatkan saran dan masukkan dari keluarga.
Diakui Yoris sebelum memutuskan menggunakan pengacara dirinya sudah melakukan musyarawah dengan keluarga.
Yoris tak memungkiri, keluarganya dari Tuti merasakan adanya kejanggalan.
Yoris berharap, dengan menggunakan pengacara itu dilakukan untuk mempercepat pengungkapan kasus kematian ibu dan adiknya tersebut.
“Saya ingin benar-benar kasus ini segera terungkap,” tegas Yoris.
Lebih daripada itu, diakuinya ia pun ingin mengungkap pelaku sebenarnya yang merampas nyawa dua orang tersayangnya itu.
Yoris mengatakan nantinya pengacara tersebut akan mendampingi dirinya dan Danu.
Dengan secepatnya kasus Subang itu terungkap, Yoris juga mengharapkan tidak terjadinya saling menyalahkan.
Lebih jelas, Yoris mengatakan, pihaknya menggunakan pengacara bukan berarti menghambat melainkun justru mempercepat pengungkapan kasus Subang tersebut.
Selain itu Yoris berpandangan dalam menegakkan supremasi hukum agar seimbang.
Sembilan pengacara ini merupakan tim dari Achmad Taufan Soedirjo and partners. Hal itu terungkap dari tayangan Youtube Heri Susanto, tampak Yoris dan Danu berdiri di samping pengacara baru mereka yang didampingi oleh seorang Youtuber Heri Susanto.
Kepada Yoris dan Danu, pengacaranya berjanji akan membantu keduanya untuk mengawal kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Kami selaku tim kuasa hukum akan bekerja maksimal untuk membantu permasalahan pak Yoris dan pak Danu," tegas pengacara, dilansir dari Youtube Heri Susanto, Senin (18/10/2021).
Tak lupa, pengacara pun berterima kasih kepada Youtuber Heri Susanto yang sudah membantu keluarga Yoris dan Danu dalam mengungkap investigasi pembunuhan di Subang.
"Kami berterima kepada pak Heri Susanto, kebetulan mewakili keluarga. Beliau ini sejak awal sudah mengeluarkan segala yang dimampu untuk membantu keluarga dari sisi investigasi, dll," ungkap seorang pengacara dalam tayangan video tersebut.
Ada hal kurang mengenakan hingga muncul ide sewa pengacara
Dilansir TribunnewsBogor.com dari kanal Youtube Indra Zaenal, rencana Yoris untuk memakai jasa pengacara ternyata adalah inisiasi atau ide dari sang Kepala Desa.
Sebagai keluarga dekat, Indra Zainal mengaku akan melindungi ponakannya, Yoris.
Karenanya, Indra Zainal pun melayangkan ide menyewa pengacara untuk Yoris dan Danu.
Danu adalah sepupu Yoris, anak dari kakak almarhumah Tuti, Lilis.
"Kemarin ada yang berkomentar, tolong Yoris dan Danu dijaga terus Pak Kades. Saya sebagai keluarga dan pamannya Yoris, akan membahas kita akan pengacara secepatnya. Karena ada beberapa hal yang kurang mengenakan," ungkap Indra Zainal, dilasir dari laman Youtubenya.
Setuju dengan rencana Indra Zainal untuk menyewa pengacara, Yoris masih menunggu waktu yang tepat.
"Kan dimusyawarahkan dulu. Gimana aman, gimana hasilnya nanti. Untuk pelaku, cepat tertangkap," ujar Yoris.
Lebih lanjut, Indra Zainal menjelaskan latar belakang kenapa ia ingin menyewakan pengacara untuk Yoris dan Danu.
"Kenapa Saya agak emosi, karena ada hal yang tidak enak kemarin. Bukan berarti kita akan menghambat proses. Tapi kita sebagai warga negara kita punya hak untuk menggunakan jasa kuasa hukum," kata Indra Zainal.
"Supaya Yoris tenang dan keluarga tenang," timpal Yoris.
Guna melindungi Yoris sekeluarga, Indra Zainal akan memantau keberadaan ponakannya itu.
Hal tersebut dilakukan Indra Zainal lantaran pembunuh Tuti dan Amalia hingga kini masih belum ditangkap.
"Sekarang ke mana-mana Yoris harus seizin saya. Danu juga begitu. Insya Allah kami keluarga besar bapak Urip, orangtua Tuti, akan menyediakan pengacara untuk berdua Yoris dan Danu,"
"Kami akan bagi dua tim. Yoris pengacaranya, Danu pengacara," ungkap Indra Zainal.
Yosef mengaku pembunuhan tak ada kaitan dengan yayasan
Ada banyak spekulasi juga asumsi yang timbul di kalangan masyarakat terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Selain asmara Yosef dengan istri mudanya, publik juga berasumsi pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu berkaitan dengan yayasan tempatnya bekerja.
Kuasa hukum Yosef, Deden Nasution mengatakan kasus pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu tak berkaitan dengan yayasan.
"Keterangan dari Pak Yosef sendiri kepada kami kuasa hukumnya bahwa tidak ada sangkutpautnya kasus kematian dari kedua korban dengan yayasan," kata Deden Nasution seperti dikutip dari Tribun Jabar.
Yosef diketahui memang sebagai pemilik Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Dalam yayasan itu, anak pertama Yosef, Yoris menjabat sebagai ketua.
Sementara Tuti bertanggungjawab sebagai bendahara.
Sedangkan Amalia Mustika Ratu menjabat sebagai sekretaris.
Jauh sebelum itu, istri muda Yosef, Mimin juga pernah menjabat sebagai bendahara.
Menurut Dede, Yosef memastikan selama ini tidak pernah ada konflik internal di yayasan.
Selama penyelidikan pun sudah ada sejumlah pengurus yayasan yang bersaksi.
"Memang dalam yayasan sendiri semuanya masih keluarga, seperti Yoris (34) ketua yayasan anak tertua dari Yosef struktur dari yayasan juga masih keluarga," katanya.
Sikap berbanding terbalik justru ditunjukkan Yoris, anak pertama Yosef dan Tuti.
Yoris yang awalnya berkukuh enggan menggunakan kuasa hukum, kini justru sedang menyiapkan pengacara untuk mendampinginya.
"Emang benar yah, kita akan menggunakan jasa pengacara," kata Yoris seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Heri Susanto.
Penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sudah berjalan hampir dua bulan.
Panjang dan lamanya proses penyelidikan ini membuat Yoris beranggapan adanya kejanggalan dalam pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
Hal itu lah yang menjadi alasan Yoris menyiapkan pengacara untuk mendampinginya.
"Kenapa saya memutuskan ini (sewa pengacara). Kita udah musyawarah, ada kejanggalan-kejanggalan.
Mungkin ada masukan-masukan dari keluarga, seperti Wak Lilis, Wak Mumuh, jadi ya udah mending pake saja (pengacara)," ungkap Yoris.
Karena merasakan kejanggalan yang tak disebutkan secara gamblang ini, Yoris juga menegaskan ingin secepatnya pelaku pembunuhan ditangkap.
"Untuk jasa kuasa hukum ini, malah saya ingin sekali mengungkap siapa yang telah membunuh mama dan adik saya," tegas Yoris.
Tak sendiri, Yoris menyebut sepupunya, Danu juga akan menggunakan jasa pengacara.
Danu diketahui termasuk salah seorang saksi kunci pembunuhan di Subang, selain Yoris dan Yosef.
"Kami ingin sekali kasus ini terungkap," imbuhnya.
Yoris menegaskan hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendampingan hukum, meski statusnya baru menjadi saksi.
Kembali ditegaskan Yoris, ia ingin keadilan untuk ibu dan adiknya yang tewas terbunuh secara sadis pada Rabu 18 Agustus 2021 silam,
"Pertimbangannya, mungkin untuk mempercepat kasus. Terus saya tuntut keadilan untuk mama dan Amel," tegas Yoris. (TribunJabar.id/TribunBogor)