Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Bukan Yoris atau Yosef, Pembunuh di Subang Diduga Pemuda 24 Tahun Bikin Mantu Tuti Terbangun

Meski Yoris dan Yosef kerap diperiksa polisi terkait kasus Subang, namun, diduga ada pelaku lain yang membunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Editor: Iksan Fauzi
Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati
Yosef, Yanti Jubaedah dan Yoris. Yanti Jubaedah mengaku mendapat petunjuk dari mimpi bertemu Amalia Mustika Ratu, bahwa terduga pembunuh di SUbang berusia antara 24-25 tahun. 

SURYA.co.id - Meski Yoris Raja Amanullah dan Yosef Hidayah kerap diperiksa polisi terkait kasus Subang, namun, diduga ada pelaku lain yang membunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Diduga pelaku itu bukan Yoris atau Yosef, tapi pemuda usianya antara 24-25 tahun. Petunjuk itu didapatkan dari istri Yoris, Yanti Jubaedah setelah mimpi bertemu korban Amalia. 

Baru-baru ini, dua hari secara berturut-turut, Yanti mimpi bertemu dengan Amalia. Salah satu mimpi tersebut, Amalia menunjukkan ciri-ciri terduga pelaku.

Hanya saja, proses hukum negara tidak bisa berdasarkan mimpi. Namun, apakah mimpi itu akan ditelusuri polisi untuk mengungkap pembunuh di Subang? Itu tergantung penyidik.

Hingga menjelang 60 hari setelah jasad Tuti dan Amalia ditemukan di bagasi Alphard di rumahnya pada Rabu (18/8/2021), polisi belum mengungkap tersangkanya.

Dikutip Tribunjabar.id dari tayangan Misteri Mbak Suci (15/10/2021), Yanti memberikan pengakuan dapat firasat dari mimpi tentang sosok pelaku terduga pembunuh tersebut.

Yanti menceritakan, saat mimpi bertemu Amalia dan mengobrol. Dalam mimpinya, Amalia sedang memainkan telepon genggamnya.

Baca juga: Jelang Algojo Kasus Subang Terungkap, Rencana Yoris Sewa Pengacara Secara Tiba-tiba, Ada Apa?

Tuti Suhartini, Yosef Hidayah, Amalia Mustika Ratu. Saat ini bertebaran konten mistis di Youtube menjelang kasus Subang terungkap.
Tuti Suhartini, Yosef Hidayah, Amalia Mustika Ratu. Saat ini bertebaran konten mistis di Youtube menjelang kasus Subang terungkap. (Kolase tangkapan layar)

Lalu, Yanti bertanya kepada Amel apakah sudah memberi kabar kepada sang pacar, yang berinisial D. Amalia menjawab enggan memberi kabar ke D karena tak ingin membuat sang pacar khawatir.

“Belum teh, enggak mau ah ribet, katanya kang D suka nelponin terus. Kang D kan khawatiran,” ucap Amalia diceritakan Yanti.

lanjut Yanti, setelah Amalia berbicara dan tiba-tiba menghampirinya. Istri Yoris itu bercerita, Amalia langsung duduk di sebelahnya.

Saat Amalia duduk di sampingnya, Yanti mendadak bertanya siapa yang membunuhnya. Kata Yanti, Amalia pun menjawabnya bahwa sosok pelaku pembunuh itu usianya sekitar 24 - 25 tahun.

Setelah itu mimpi Yanti terhenti lantaran terbangun karena kaget. Yanti menjelaskan ia mendapatkan mimpi tersebut dua hari berturut-turut.

Pada hari sebelumnya tepatnya Selasa ia memimpikan Amalia yang keluar dari mobil Alphard.

Kemudian ia mengaku pada malam Rabunya, Yanti memimpikan Amalia yang memberitahukan sosok pelaku yang merampas nyawa Tuti dan Amalia.

Yanti juga menceritakan isyarat ia mimpi Amalia keluar dari mobil ia berpikir karena Amel meninggal di dalam mobil.

Hal ini juga ia ketahui dari keterangan polisi. Beberapa keterangan juga menyebutkan saat ditemukan jasad Amalia masih dalam keadaan lemas.

Ia juga menceritakan dalam mimpinya Amalia mengeluh badannya sakit dan pegal-pegal.

Selain mimpi Amalia, rupanya Yanti juga sempat memimpikan sosok mertuanya, Tuti Suhartini.

Diakui Yanti, ia bermimpi sang mertua menelponnya dan meminta tolong melihat keadaan Amalia.

Saat ditanya keberadaan mertuanya sedang di mana, Tuti menjawab ia berada di rumah sakit.

Setelah dua hari berturut-turut bermimpi, diakui Yanti ia juga kembali bermimpi pada hari ke 40 kematian Tuti dan Amalia.

Pada saat itu ia bermimpi kedua korban sedang mengemasi baju yang mereka masukkan ke dalam koper.

Dari beberapa mimpi yang dialaminya, Yanti tak ingin berspekulasi namun ia anggap hal tersebut sebagai firasat.

Tiba-tiba Yoris berencana sewa pengacara

Rencana Yoris sewa pengacara jelang pembunuh di Subang diungkap oleh sang paman, Indra Zainal Alim selaku pemberi ide. Indra merupakan Kepala Desa Jalancagak yang menjadi lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia.

"Yoris saya panggil ke sini, kita keluarga akan membahas gimana ke depannya kita pakai pengacara keluarga," ujar Indra Zainal dikutip dari kanal Youtube Indra Zaenal pada Sabtu (16/10/2021).

Indra mengaku akan melindungi ponakannya itu. Indra pun memberi ide menyewa pengacara untuk Yoris dan Ramdanu alias Danu. Danu adalah sepupu Yoris, anak Lilis kakak almarhumah Tuti.

Indra menilai sudah waktunya menyewa pengacara karena ada beberapa hal yang dirasa kurang mengenakan. 

"Kemarin ada yang berkomentar, tolong Yoris dan Danu dijaga terus Pak Kades. Saya sebagai keluarga dan pamannya Yoris, akan membahas kita akan pengacara secepatnya. Karena ada beberapa hal yang kurang mengenakan," ungkap Indra Zainal.

Ide Indra pun disambut baik oleh Yoris. Ia menunggu waktu yang tepat untuk menyewa pengacara.

"Kan dimusyawarahkan dulu. Gimana aman, gimana hasilnya nanti. Untuk pelaku, cepat tertangkap," ujar Yoris.

Lebih lanjut, Indra Zainal menjelaskan latar belakang kenapa ia ingin menyewakan pengacara untuk Yoris dan Danu.

"Kenapa Saya agak emosi, karena ada hal yang tidak enak kemarin. Bukan berarti kita akan menghambat proses. Tapi kita sebagai warga negara kita punya hak untuk menggunakan jasa kuasa hukum,"

"Mamang akan menggunakan teman-teman mamang (pengacara). Supaya Yoris tenang dan keluarga tenang," kata Indra Zainal.

Guna melindungi Yoris sekeluarga, Indra Zainal akan memantau keberadaan ponakannya itu.

Hal tersebut dilakukan Indra Zainal lantaran pembunuh Tuti dan Amalia hingga kini masih belum ditangkap.

"Sekarang ke mana-mana Yoris harus seizin saya. Danu juga begitu. Insya Allah kami keluarga besar bapak Urip, orangtua Tuti, akan menyediakan pengacara untuk berdua Yoris dan Danu,"

"Kami akan bagi dua tim. Yoris pengacaranya, Danu pengacara," ungkap Indra Zainal. (TribunJabar)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved