Wawancara Eksklusif

Inovasi Kapolrestabes Surabaya Tangani Pandemi Covid-19: Setelah Dilantik Tambah 22 Mobil Vaksin

Pada 26 Juli 2021 Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan dipercaya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memimpin Polrestabes Surabaya.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Parmin
Foto: video surya
Kpolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan saat menerima kenang-kenangan dari Direktur Pemberitaaan Tribun Network sekaligus Pemimpin Redaksi Harian Surya Febby Mahendra Putra di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (5/10/2021). 

Sejak tanggal 26 keluar TR, kesempatan itu saya gunakan untuk orientasi dan melihat situasi. Betul bahwa itu pandemi sedang tinggi-tingginya.

Tadi saya sampaikan saya pernah di Jawa Timur, sehingga beberapa teman bahkan banyak teman juga menyambut baik, sudah pasti mendukung.

Kita berkoordinasi, baik dari teman bermain, bahkan ada beberapa teman media bahkan anggota dan sebagainya, sehingga saya menyimpulkan bahwa, pandemi Covid-19 sebagai prioritas harus mempunyai langkah tepat dalam penanganannya.

Apa pengalaman yang tidak bisa bapak lupakan ketika membantu Pemkot Surabaya untuk menurunkan penyebaran Covid-19?

Itu tadi saya sampaikan, sebelum pelantikan kita sudah berbincang dengan banyak teman, sehingga muncul selintas.

Pada saat saya di depan Polrestabes Surabaya, melintaslah satu unit mobil gerai vaksin. Dan, saat saya tanya, di sini ternyata ada dua unit. Bagiaman fungsinya saya pelajari, Bagaimana produktivitasnya, sementara gerai vaksin stationer ada di Polrestabes Surabaya.

Saya berpikir apabila unit mobil ini ditambah dan vaksinasi salah satu syarat untuk dapat menurunkan pandemi covid, khususnya penularan untuk membuat daya tangkal masyarakat terhadap virus, maka perlu penambahan guna memaksimalkan layanan vaksinasi.

Maka, seminggu setelah saya dilantik, saya pastikan ada penambahan hingga total 22 unit mobil. Ini saya pandang cukup untuk penambahan gerai mobil vaksin keliling dengan membawa 500 dosis per mobil, berikut nakes dan relawan,yang dapat melayani masyarakat untuk vaksinasi dengan sasaran masyarat yang berkualitas.

Kenapa saya sebut berkualitas, karena yang hadir di gerai stationer itu sudah pasti, satu, mendapat informasi, yang mempunyai kemampuan ekonomi,  yang juga mempunyai digitalisasi, dan mempunyai akses.

Lalu bagaimana yang bukan empat indikator ini? Masyarakat yang tidak tahu informasi, yang tidak memiliki ekonomi untuk pergeseran, yang tidak punya digital, bahkan tidak bisa meninggalkan pekerjaannya, dan lebih memilih untuk mengayuh ekonomi kebutuhannya daripada datang ke gerai vaksinasi.

Lalu ada masyarakat yang kerjanya malam hari atau lansia dan difabel, dan bahkan masyarakat buruh yang betul-betul bekerja dari pagi sampai malam.

Nah ini sasaran mobil vaksin keliling ini. Konsepnya, jemput bola. Kualitas yang lebih baik lagi adalah kita bisa door to door untuk yang difabel ataupun lansia.

Target 500 dosis vaksin ini, sasaranya  mendasari adanya Kampung Tangguh ataupun RT, RW yang dapat mengordinir.

Kebeulan di Surabaya, kita punya data di aplikasi lawan covid yang dibuat oleh Pak Wali Kota. Saat saya selesai dilantik, niatan itu saya sampaikan ke Pak Wali Kota.

Saya hanya bisa menyediakan kendaraan, kemudian operator dan Bhabinkamtibmas pendamping, namun kita butuh nakes dan relawan. Nah inilah yang kemudian di-back up oleh Pak Wali Kota.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved