Capres 2024

Sosok Albertus Sumbogo, Kader PDIP "Celeng" Tak Takut Dipecat Karena Deklarasikan Ganjar Capres 2024

Inilah sosok Albertus Sumbogo, kader PDIP pendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 nanti. Dia tak takut dipecat dari PDIP.

Editor: Iksan Fauzi
Tribunnews.com
Kandidat capres 2024, Ganjar Pranowo saat berkunjung ke kantor Tribunnews. Sejumlah kader PDIP yang mendukung Ganjar sebagai cares 2024 membuat geram pengurus PDIP. Bahkan, istilah celelng pun keluar dari mulut Bambang Pacul, Ketua DPD PDIP Jateng. 

SURYA.co.id - Inilah sosok Albertus Sumbogo, kader PDIP pendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024 nanti. Dia tak takut dipecat dari PDIP.

Di partai bergambar banteng moncong putih, saat ini, Albertus menjabat sebagai Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Purworejo. 

Selain itu, Albertus juga menjabat sebagai Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI).

Rupanya, dukungan kader PDIP terhadap Ganjar membuat kader PDIP lainnya berang. 

Di kesempatan lain, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, memunculkan istilah bukan banteng, tetapi celeng bagi kader PDIP yang mendeklarasikan capres.

”Adagium di PDI-P itu, yang di luar barisan bukan banteng. Itu namanya celeng. Jadi, apa pun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng,” ujar Bambang Pacul.

Namun, menurut Albertus, simpatisan dan kader PDIP yang mendukung Ganjar Pranowo hanya menyampaikan aspirasi sebelum Megawati memutuskan capres dari partai banteng itu untuk Pilpres 2024.

“Ikhtiar politik ini supaya memengaruhi Bu Mega, bisa juga lebih obyektif memandang kader PDIP yang baik dan memang punya kans menang,” kata Albertus, Senin (11/10/2021), seperti ditulis Kompas TV.

Di sisi lain, ia mengaku siap menerima sanksi hingga pemecatan sebagai kader PDIP bila dinilai melanggar aturan partai.

“Saya sudah katakan sejak awal, kalau itu dianggap melanggar aturan partai, saya sudah siap kok. Diberi sanksi sampai dengan pemecatan sebagai pribadi, saya siap,” tegas Albertus.

Albertus merasa masih dalam barisan PDIP.

Dia mengaku hanya menampung aspirasi masyarakat.

“Bagi saya, saya masih dalam barisan. Hak bicara, hak aspirasi itu dijamin oleh aturan. Saya tidak memutuskan yang harus jadi Ganjar, bukan. Aspirasi masyarakat ini kan perlu ditampung,” kata Albertus.

Albertus menyoroti sejumlah survei yang memperlihatkan elektabilitas tinggi Ganjar Pranowo.

“Belum (memberi masukan ke PDIP). Jadi kita masih mengorganisasi diri untuk pewacanaan bersama-sama dengan teman-teman relawan Ganjar yang lain,” ujar Albertus.

Sebagai kader PDIP, ia mengaku akan mengikuti apa pun keputusan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.

“Kalau saya secara pribadi, iya (menerima apa pun keputusan Ketua Umum). Tapi, teman-teman ini kan bukan hanya orang PDI Perjuangan. Ada banyak komponen masyarakat yang bersama saya,” ucap Albertus.

Ia mengatakan, Seknas Ganjar Indonesia di Purworejo berasal dari berbagai kalangan, mulai advokat, pedagang, seniman, tokoh rohaniwan, anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM), hingga relawan Jokowi.

“Sebagai orang Purworejo ingin mendukung orang baik dari Purworejo untuk menjadi capres 2024,” tambah Albertus.

Hasil survei, elektabilitas Ganjar tertinggi di PDIP

Sebelumnya, Saiful Mujani Research and Center (SMRC) mempublikasikan hasil survei yang dilakukan periode 15-21 September 2021 dan melibatkan 981 responden.

Hasilnya, ada tiga kader PDIP dengan elektabilitas tertinggi nangkring di hasil survei SMRC. Mereka adalah ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), Tri Rismaharini alias Risma (Menteri Sosial) dan Puan Maharani atau anak Megawati Soekarno Putri (Ketua DPR RI). 

Dari ketiga kader tersebut, elektabilitas Ganjar Pranowo melejit tinggi meninggalkan dua kader PDIP lainnya. Sementara, elektabilitas Puan Maharani terendah malah disalip Mensos Risma. 

Elektabilitas Ganjar 19 persen, Mensos Risma 4,6 persen, sementara elektabilitas Puan Maharani paling buncit cuma dapat 1,4 persen. 

SMRC menggunakan metode penelitian wawancara langsung kepada responden yang dipilih melalui metode multisatege random sampling.

Adapun margin of error survei ini diperkirakan sebesar 3,19 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Tanggapan petinggi PDIP

Anggota DPR fraksi PDI-P, Andreas Hugo Pareira menanggapi hasil survei SMRC tersebut. ia mengatakan, pihaknya memiliki banyak pilihan tokoh untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

“Hanya PDI-P yang punya calon nominasi unggulan lebih dari satu,” ungkap Andreas dalam webinar Rilis Survei SRMC, Kamis (7/10/2021).

“Ada Mas Ganjar, Mbak Puan, ada juga Bu Risma, bagi PDI-P itu hal menguntungkan dalam arti ke depan akan ada keputusan yang akumulatif untuk mengadapi Pilpres 2024,” jelas dia.

Hasil elektabilitas ini, lanjut Andreas, akan membuat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dapat memilih kader yang tepat untuk menghadapi Pilpres mendatang.

“Kami yakin Ketum kami, Ibu Mega akan membuat keputusan tepat menghadapi Pilpres 2024,” katanya.

Andreas juga menilai hasil survei SMRC tidak hanya menunjukan bahwa kader PDIP dikenal.

Tapi juga sosok Ketua Umum PDI-P yakni Megawati yang masih menjadi perhatian masyarakat.

Dalam survei SMRC semi terbuka yang meminta responden memilih siapa tokoh yang akan dipilih jika pemilu diadakan hari ini, nama Megawati berada di peringkat ketujuh dengan presentase 3 persen.

“Bahkan nama Ibu Mega masih masuk dalam survei, padahal Ibu tidak pernah bicara soal pencalonan presiden, tapi masyarakat masih melihat faktor dari Ketua Umum itu penting,” imbuh dia.

Prabowo masih teratas

Sementara itu, Direktur Riset SMRC Deni Lavani menyebutkan, dalam simulasi terbuka dengan 42 nama, Prabowo tercatat memiliki elektabilitas sebesar 18,1 persen, disusul Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Dalam pertanyaan ini, Prabowo Subianto mendapatkan dukungan 18,1 persen, kemudian Ganjar Pranowo mendapat dukungan 15,8 persen, berikutnya Anies Baswedan 11,1 persen," kata Deni dalam rilis survei pada Kamis (7/10/2021).

Selain tiga nama di atas, Deni menyebutkan terdapat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan elektabilitas sebesar 4,8 persen.

"Nama-nama lain di bawah 4 persen dan yang belum tahu 16,3 persen," ujar Deni.

Nama, Prabowo, Ganjar, dan Anies juga muncul di posisi tiga besar dalam hasil survei simulasi tertutup 15 nama dan 8 nama yang dilakukan oleh SMRC.

Berdasarkan simulasi tertutup 15 nama, Prabowo memiliki elektabiltias 20,7 persen, disusul oleh Ganjar (19 persen), dan Anies (14,3 persen).

Sementara, dalam simulasi tertutup 8 nama, elektabilitas Prabowo tercatat sebesar 22,5 persen sedangkan Ganjar (20,5 persen) dan Anies (16,1 persen).

Adapun dalam simulasi tiga nama, Prabowo tetap berada di posisi teratas dengan elektabilitas 30,8 persen, unggul tipis di atas Ganjar yang elektabilitasnya 29,3 persen.

Sementara, Anies tercatat memiliki elektabilitas 25 persen dan 14,8 persen responden menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.

Berikut hasil lengkap survei elektabilitas presiden yang diselenggarakan SMRC:

Simulasi Tertutup 15 Nama

- Prabowo Subianto: 20,7 persen

- Ganjar Pranowo: 19 persen

- Anies Baswedan: 14,3 persen

- Sandiaga Uno: 6,5 persen

- Tri Rismaharini: 4,6 persen

- Agus Harimurti Yudhoyono: 4,5 persen

- Ridwan Kamil: 4,4 persen

- Mahfud MD: 2 persen

- Gatot Nurmantyo: 1,7 persen

- Sri Mulyani: 1,5 persen

- Puan Maharani: 1,4 persen

- Erick Thohir: 1 persen

- Andika Perkasa: 1 persen

- Budi Gunawan 0,6 persen

- Airlangga Hartarto: 0,5 persen

- Tidak tahu/tidak jawab: 16,3 persen

Simulasi Tertutup 8 Nama

- Prabowo Subianto: 22,5 persen

- Ganjar Pranowo: 20,5 persen

- Anies Baswedan: 16,1 persen

- Sandiaga Uno: 7,3 persen

- Tri Rismaharini: 6,6 persen

- Agus Harimurti Yudhoyono: 5,4 persen

- Ridwan Kamil: 5,2 persen

- Puan Maharani: 1,5 persen

- Tidak tahu/tidak jawab: 14,9 persen

(Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved