Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Yosef Ungkap Identitas Asli Danu dalam Keluarga Korban Pembunuhan di Subang dan Tekanan Batinnya
Yosef Hidayah mengungkap identitas asli Muhammad Ramdhanu alias Danu, saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
SURYA.CO.ID - Yosef Hidayah mengungkap identitas asli Muhammad Ramdhanu alias Danu, saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Danu yang sebelumnya disebut Yosef memiliki akses khusus ke rumah korban ternyata bukan keponakan asli Tuti Suhartini.
Yosef menyebut Danu adalah anak angkat dari saudara Tuti yang bernama Idha.
Idha sendiri menjalani pemeriksaan kembali di Polres Subang bersama dua saudaranya, Yeti Mulyana dan Lilis pada Rabu (6/10/2021).
"Danu itu anak ibu Idha, tapi anak angkatnya," ungkap Yosef dikutip dari tayangan Telusur di TV One pada Senin (4/10/2021).
Yosef juga menyebut tidak sembarang orang bisa masuk ke rumah korban.
Hanya Danu saja di luar keluarga inti yang sering ke sana dan memiliki akses khusus.
Baca juga: Terungkap Alasan Yoris Tak Hadiri Otopsi Korban Kasus Subang, 3 Kakak Tuti Malah Diperiksa Polisi
Hal itu beralasan karena Danu menjadi pengurus yayasan Bina Prestasi Nasional yang didirikannya sebagai staf tata usaha.
"Dia kan ikut di dalamnya di sekolah," kata Yosef.
Sebelumnya dalam wawancara terpisah Yosef menyebut Danu kerap datang malam-malam ke rumah korban.
Bahkan, di depan penyidik Polres Subang, Yosef menyebut Danu pernah datang malam-malam ke rumah korban tiga hari sebelum pembunuhan.
Karena keterangan itu lah akhirnya Yosef dikonfrontir dengan Danu.
Dalam kesaksiannya Yosef mengungkapkan pada Minggu (15/8/2021), Danu datang ke rumahnya malam-malam sekitar pukul 22.00 WIB.
"Pak Yosef berkeyakinan karena Pak Yosef yang bfruka pintu, dan (saat itu) Danu datang," katanya.
Ditanya hal itu, Danu awalnya mengaku lupa
"Akhirnya di depan kami mengiyakan bahwa danu datang ke rumah Pak Yosef jam 10 malam lebih," katanya.
Danu yang ditemui terpisah mengakui memang sering ke rumah korban, namun hal itu dilakukan setelah dia mendapat perintah melaluai WhatsApp.
"Pertama suka dikasih WA kalau mau kesana.
Kalau malam juga," kata Danu.
Meski berkunjung malam hari ke rumah korban, namun Danu memastikan hal itu tidak sampai pukul 22.00 WIB.
"Paling gak sampai jam 21.00, jam 22.00. Paling Maghrib," kata Danu.
Danu mengakui selama di rumah itu pun tidak sampai sejam karena hanya digunakan untuk ngeprint atau kebutuhan SMP/SMP saja.
"Kalau ada apa-apa almarhum suka menelpon," ujarnya.
Danu memastikan saat kejadian tanggal 17 Agustus 2021 itu dia sedang berada di rumah.
Dia pun membantah tudingan terlibat dalam kasus pembunuhan ibu dan anak tersebut.
"Dan memang gak salah," tegasnya.
Yosef Stres
Di bagain lain, Yosef merasa setres dengan tudingan-tudingan yang dilayangkan banyak orang terhadapnya.
Diakuinya, fitnah itu datang bertubi-tubi padanya.
"Saya sampai sebetulnya aduh merasa setres dengan tekanan-tekanan itu
Ya sudah istri, anak saya jadi korban, langsung menuduh saya sebagai pelaku," kata Yosef dikutip dari tayangan Telusur TVOne.
Yosef pun meyakinkan kalau dia tidak melakukan dan tidak pernah menyuruh orang melakukan pembunuhan itu.
Saya merasa sakit, sampai sekarang. Itu anak saya, betul-betul anak saya
Tapi orang tidak percaya bahwa itu saya lagi sakit sebenarnya," kayanya.
Yosef pun berharap fitnah-fitnah yang datang kepadanya bisa menjadikan kasus ini cepat terbuka.
"Itu mudah-mudahan itu semua fitnahan jadi doa dan cepat terbuka orang-orang yang mendzolimi anak dan istri saya," tukasnya.
Kapolda Pastika Segera Tetapkan Tersangka
Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri memastikan tersangka pembunuhnya sebentar lagi diungkap anggota jajarannya.
Saat ini sudah 42 hari sejak jasad Amalia Mustika Ratu dan ibunya, Tuti Suhartini ditemukan oleh ayahnya, Yosef, Rabu (18/8/2021). Jasad Amalia dan Tuti tanpa busana dan tertumpuk ditutup kain.
Menurut Ahmad Dofiri, saat ini anggotanya sedang mendalami keterangan dari para saksi dan analisis tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan di rumahnya di kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang.
"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi ya (terungkap)," ujar Irjen Ahmad Dofiri, saat ditemui di IKEA Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (30/9/2021).
Ahmad Dofiri mengatakan, hingga saat ini polisi masih terus melakukan pendalaman dan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut. "Masih terus dilakukan pendalaman-pendalaman, kemudian pemeriksaan beberapa saksi-saksi," katanya.
"Olah TKP juga kita diperdalam lagi," ucap Ahmad Dofiri.

Pak RT disuruh tanda tangan oleh penyidik
Sebelumnya, ada hal baru dalam pemeriksaan kasus Subang. Pak RT Dede kembali dipanggil pihak kepolisian, Rabu (29/9/2021). Dede sendiri merupakan orang kedua yang diberitahu Yosef di hari penemuan jasad kedua korban perampasan nyawa.
Menurutnya, pemanggilan dirinya kali ini terkait dengan penyidik yang menanyakan perihal kesaksiannya waktu itu. Selain itu, ia pun menandatangani berita acara sumpah atas keterangannya yang nanti bisa dijadikan alat bukti di persidangan.
"Enggak sih, cuman diambil sumpah aja barusan sama ditanyain yang lalu udah itu saja enggak ada yang lain," ucap Dede di Satreskrim Polres Subang.
Hari itu juga, sejumlah saksi memang kembali diperiksa polisi di Polres Subang. Yosef serta Mimin Mintarsih (51) kembali mendatangi Satreskrim Polres Subang. Yosef beserta Mimin datang didampingi tim kuasa hukum.
Fajar Sidik selaku tim kuasa hukum keduanya mengatakan, Yosef serta Mimin kembali mendapatkan undangan pemanggilan dari pihak kepolisian. "Kebetulan saya mendapatkan undangan hari ini, kedua klien kami Pak Yosef dengan Bu Mimin," ucap Fajar di Satreskrim Polres Subang, Rabu (29/9/2021).
Namun, dia belum mengetahui terkait tujuan pihak kepolisian mengundang kedua kliennya. "Untuk materinya kami masih belum bisa menyampaikan karena kami juga masih belum masuk ke dalam," katanya.
Dengan kembalinya mendapatkan undangan pemanggilan kali ini, Yosef sudah menjalani pemeriksaan sebanyak 13 kali. Sementara untuk istri mudanya, Mimin, sebanyak 11 kali.
Pemanggilan Yosef dan Mimin masih terkait hilangnya nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. Tuti merupakan istri pertama Yosef. Sedangkan Amalia adalah anaknya.
Keduanya ditemukan tanpa nyawa di bagasi Alphard di rumahnya yang terletak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/8/2021) pagi. (TribunJabar)