Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Curhat Yoris Soal Kematian dan Persaingan di Awal Kasus Subang Ditujukan ini, Kini Dibayangi Takut
Akhirnya terjawab alasan Yoris Raja Amanullah menuliskan tentang kematian, kebencian, kecemburuan, pertengkaran dan persaingan saat ibu dan adik tewas
SURYA.CO.ID - Akhirnya terjawab alasan Yoris Raja Amanullah menuliskan tentang kematian, kebencian, kecemburuan, pertengkaran dan persaingan di saat ibu dan adiknya, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu tewas terbunuh.
Curhat Yoris itu diunggah di status akun Facebook-nya pada 30 Agustus 2021, saat pembunuh ibu dan anak di Subang masih awal-awal penyelidikan.
Berikut isi unggahan Yoris yang viral dan menjadi perbincangan luas:
"Kamu datang telanjang,
Kamu pergi telanjang.
Baca juga: Jelang Pembunuh Ibu dan Anak Terungkap, Istri Muda Yosef Mengeluh Tak Dapat Nafkah: Tolonglah Saya
Kamu tiba dalam kondisi lemah,
Kamu meninggalkan duniapun dalam ko ndisi lemah.
Kamu datang tanpa uang dan barang, Kamu juga akan pergi tanpa uang dan barang.
Mandi pertamamu? Seseorang membasuhmu, Mandi terakhirmu? Seseorang akan memandikanmu.
Inilah kehidupan!
Jadi mengapa begitu banyak kebencian, begitu banyak kecemburuan, begitu banyak pertengkaran, begitu banyak persaingan, begitu banyak keegoisan dan begitu banyak kebanggaan?
mengapa? sementara kita harus pergi dengan tangan kosong?
Jadilah orang baik... Waktu kita terbatas di bumi, jangan sia-siakan dengan hal yang sia-sia...
Wallahua'lam" tulis Yoris di akun Facebooknya.
Banyak yang mengaitkan tulisan Yoris dengan peristiwa pembunuhan ibu dan anak di Subang karena faktanya sama.
Tuti dan Amel tewas terbunuh dalam kondisi telanjang setelah jasad keduanya dimandikan oleh pelaku.
Mengenai hal ini, Yoris akhirnya angkat suara soal alasan menuliskan
"Sebenarnya itu curahan hati saya," aku Yoris dikutip dari tayangan Telusur TV One, Senin (4/10/2021).
Lalu, apa maksud dari curhat itu?
"Intinya saya mencurahkan bahwa kita itu hidup harus lebih baik. Kita itu pasti akan mati," kata Yoris.
Diakui Yoris, tulisan itu sebenarnya bukan dia yang membuat, tapi dia copy paste orang lain.
"inilah perjalanan hidup saya ya
Tapi bagaimana lagi," katanya.
Diakuinya, rasa takut setelah peristiwa itu memang ada, tapi rasa kehilangan ibu dan adiknya jauh lebih besar.
"Biasanya tiap hari maen, sekarang udah gak ada
Orang-orang yang kita sayang," akunya.
Yayasan Vakum, Mau Berdagang

Tragedi pembunuhan ibu dan anak di Subang membuat Yoris Raja Amanullah berniat meninggalkan Yayasan Bina Prestasi Nasional. Yayasan tersebut didirikan oleh ayahnya, Yosef Hidayah.
Semula, Yoris menjabat sebagai Ketua Yayasan Bina Prestasi dibantu oleh adiknya, Amalia Mustika Ratu dan ibunya, Tuti Suhartini sebagai bendahara. Sepeninggal dua keluarga intinya itu, Yoris mengaku kesepian hingga ingin beralih kerja.
Yoris mengaku akan menggeluti dunia perdagangan bersama sang istri, Yanti Jubaedah. Ia tidak tahu nanti yayasan yang sebelumnya dikelola tersebut vakum atau dilanjutkan pihak lain.
"(Yayasan sekarang bagaimana ?) vakum deh kayaknya. Saya juga enggak tahu sih ke depannya gimana. Kalau Saya sekarang berencana sama istri mau dagang," ujar Yoris.
Yoris dan istrinya saat ini merasa ketakutan selama pembunuh ibu dan anak di Subang yang menewaskan adik dan ibunya belum tertangkap. Setiap malam, Yoris dan keluarganya gelisah dan pindah-pindah tidur.
"Sekarang menutup diri. Kadang Kita enggak berani tidur di rumah kadang. Kadang tidur di saudara, kadang tidur di mertua. Agak takut juga sih. Ketakutan juga," akui Yoris.
Yoris dan Yosef gagal bertemu
Rencana pertemuan Yoris dan Yosef yang hubungannya sempat renggang gagal. Awalnya, pertemuan itu dilakukan mengembalikan komunikasi yang tak baik antara keduanya.
Sejak penyidikan kasus perampasan nyawa Tuti Suhartini serta Amalia Mustika Ratu diakui keduanya terjadi miskomunikasi. Dalam kasus Subang tersebut keduanya juga sempat saling tuduh menuduh.
Setelah ada inisiatif dari paman Yoris sekaligus Kepala Desa Jalan Cagak, Indra Zaenal, Yoris mau bertemu dengan ayahnya, Yosef.
Mereka pun telah merencanakan pertemuan pada hari Senin 4 Oktober 2021 pada siang hari. Namun saat dikonfirmasi pertemuan Yoris dan Yosef itu gagal.
Hal ini lantaran Yosef tidak dapat hadir dengan alasan mempunyai agenda lain. "Saya barusan sudah nunggu dari jam 1 siang, sudah menunggu sampe sore tapi enggak ada lagi konfirmasi dari pihak papahnya," ujar Yoris.
Sementara itu belum diketahui, apakah Yoris akan menjadwalkan ulang pertemuannya dengan Yosef. Di sisi lain, Yoris sudah menyiapkan permintaan maaf kepada Yosef, ayahnya itu.
"Saya sebagai anak ingin menjalin lagi kebersamaan dengan papah saya untuk lebih baik lagi, mungkin memang selama proses penyidikan sempat putus," ungkap Yoris saat ditemui di Kantor Desa Jalancagak.
Ajakan Yoris untuk meminta maaf kepada Yosef itu inisiatif dari Yoris dan Indra Zaenal, Kepala Desa Jalan Cagak. Tindakan minta maaf tersebut bukan berarti Yoris bersalah, melainkan meluruskan komunikasi yang gagal.
Lebih dari itu, permintaan maaf itu juga sebagai nasihat dari sang paman. Paman Yoris, Indra Zaenal menasihati Yoris agar menemui Yosef sebagai tanda bakti terhadap orangtua.
Sebelumnya, paman Yoris yang menjabat sebagai Kepala Desa Jalan Cagak memberikan klarifikasi terkait hubungan renggah antara Yoris dan Yosef.
Indra Zaenal, paman Yoris menjelaskan fakta sebenarnya hubungan Yosef dan Yoris tidak begitu renggang seperti apa yang dinilai publik.
“Sebenarnya dari awal kejadian ini (kasus Subang) tidak ada hubungan yang begitu renggang antara Yoris dan papahnya, Yosef, hanya miskomunikasi aja,” ungkap Indra Zaenal.
Kemudian Indra juga menceritakan terkait fakta tersebut, Yosef menitip pesan untuk Yoris.
Kepala Desa Jalan Cagak itu menceritakan saat pendampingan terakhir, ia sempat bertemu dengan Yosef.
Tak ayal diungkap paman Yoris tersebut bahkan Yosef sempat menangis di hadapannya.
“Saat saya mendampingi Yoris dan Danu, pak Yosef sampai menangis, dia bilang harta saya yang ada ini bukan untuk siapa-siapa tapi untuk anak,” ucap Indra Zaenal mengutarakan pesan Yosef.
Kepada Indra, Yosef menitip pesan mengungkapkan bahwa Yoris kini adalah anak satu-satunya yang ia miliki setelah Amalia menjadi korban dalam perampasan nyawa di Subang.
Karena pesan itulah akhirnya Indra Zaenal berinisiatif untuk mengembalikan hubungan renggang Yosef dan Yoris itu.
Ia berjanji kepada Yosef untuk membawa Yoris bertemu.
Sebagai masih kerabat dari kedua belah pihak ia menginginkan hubungan ayah dan anak itu kembali terjalin secara baik.
Ia khawatir hubungan renggang antara Yosef dan Yoris terjadi karena dipicu dari hal-hal yang tak penting.
Kemudian Indra kembali membeberkan pesan Yosef tersebut kepada Yoris.
Ia menceritakan Yosef menitip pesan untuk Yoris, bahwa dirinya tak bisa hidup tanpa anaknya.
“Wa Yosef berpesan, tolong Zan, kan bilangnya ke saya Zan, tolong Zan katanya kasih tahu Yoris, saya itu tidak bisa hidup,”
“Karena Yoris lah satu-satunya anak saya sekarang, hanya punya harta Yoris lah sekarang, itu kata Wa Yosef,” papar Indra menceritakan pesan Yosef untuk Yoris.
Demikian, kini paman Yoris itu mengaku dirinya sudah berbicara kepada pihak kuasa hukum Yoris untuk datang ke tempat.
Bukan hanya mempertemukan saja dengan Yoris, ia juga membawa serta istri Yoris dan cucunya Yosef. (TribunBogor/TribunJabar)