Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Jelang Pembunuh Ibu dan Anak Terungkap, Istri Muda Yosef Mengeluh Tak Dapat Nafkah: 'Tolonglah Saya'

Mimin Mintarsih, istri muda Yosef mengeluh tak ada yang menafkahi setelah ramai kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. 

Editor: Musahadah
channel youtube TVOne
Mimin Mintarsih, istri muda Yosef mengeluh tak dinafkahi sang suami setelah kasus pembunuhan ibu dan anak ramai disorot. 

SURYA.CO.ID - Mimin Mintarsih, istri muda Yosef mengeluh tak ada yang menafkahi setelah ramai kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. 

Keluhan Mimin ini beralasan karena setelah kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang menjadi sorotan luas, sang suami Yosef tak lagi pulang ke rumah. 

Seperti diketahui, Yosef adalah suami Tuti Suhartini dan ayah Amalia Mustika Ratu yang dibunuh di rumah Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada 18 Agustus 2021. 

Setelah itu, teka-teki siapa pembunuh ibu dan anak di Subang itu menjadi bola liar dan belum terungkap sampai saat ini.

Nama Mimin dan Yosef pun menjadi sorotan dan kerap dihubungkan dengan pembunuhan tersebut.      

Baca juga: Tangisan Yosef Berujung Simpati Yoris, Sang Anak Siap Minta Maaf namun Rencana Batal karena Hal ini

Mimin pun merasakan hidupnya tak tenang lagi. 

"Hidup saya, kemana-mana juga kayaknya sempit, sempit sekali,

Sampai makan pun anak saya, saudara saya yang ngasih sehari-hari," katanya dikutip dari tayangan program Telusur di TVOne, Senin (4/10/2021). 

Mimin mengaku kini tak bisa kemana-mana lagi. 

Sementara sang suami, Yosef, tak lagi pulang ke rumahnya dan memilih tinggal di rumah saudaranya. 

"Saya gak bisa nyari nafkah, gak ada yang nafkahi," katanya sambil menangis. 

Mimin pun berharap masyarakat untuk tidak memojokkan dia dan anak-anaknya.

"Tolong, jangan memojokkan saya dan anak-anak-anak.

Apalagi anak saya

Kami tidak tahu apa-apa terkait masalah ini," katanya. 

Untuk membuktikan ucapannya, Mimin menceritakan awal mula dirinya mengetahui kabar duka soal kematian Tuti dan Amalia yang tewas dibunuh.

Istri muda Yosef mengaku ia mengetahui kabar duka itu dari saudaranya, pada 18 Agustus 2021.

"Pas jam 9 atau jam 10, ada yang nelpon. Bi Cucu nelpon, katanya di Ciseuti ada yang rame-rame. Pas lihat di Facebook, ada pembunuhan ibu dan anak, kelihatannya rumah Pak Yosef," papar Mimin.

Mendengar kabar duka tersebut, Mimin pun sempat tak percaya.

Alhasil, sang istri muda ini langsung menelpon Yosef.

"Saya telpon pak Yosef, ternyata dia mengiayakan kalau Amel dan mamahnya dibunuh. Dia langsung nangis. Abis itu ditutup," pungkas Mimin yang ternyata hanya menikah siri dengan Yosef

Perjuangan Buat Sekolah

Sebelumnya, saat ditemui di sebuah kedai kopi di sekitaran Jalancagak, Subang, Selasa (28/9/2021), Mimin mengaku di awal pernikahannya tahun 2009 silam, dia ikut mengelola Yayasan Bina Prestasi Nasional.   

Seperti diketahui, Yosef adalah pendiri yayasan Bina Prestasi Nasional yang bergerak dibidang pendidikan. 

Menurut Mimin, dia lah yang berjuang mati-matian untuk mendirikan sekolah yang dikelola Yayasan Bina Prestasi Nasional. 

Dikatakan, saat itu yayasan memang sudah ada, namun belum ada sekolahnya.

"Itu sebelum pak Yosef nikah sama saya belum ada sekolah pada  Juni 2009. 

Kami meniti dari nol, sekolah. Kita yang berjuang.

Tahun 2009, kita yang berjuang, cari siswa ke gunung, ke kampung," ungkapnya.

Dia pun menjadi bendahara di yayasan itu selama dua tahun, mulai 2009 hingga 2011. 

Dari situlah kebutuhan ekonomi Mimin dan Yosef terpenuhi. 

Namun, kondisi ini langsung berubah ketika di tahun 2011, yayasan diambilalih oleh istri resmi dan anak Yosef, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Menurut Mimin, pengambilalihan itu atas usulan Yosef.   

"Untuk memperbaiki program-program.

Mungkin saya kurang pengalaman, dalam masalah itu-itu.

Kurang pengalaman.

Setelah itu tidak ikut campur lagi," pungkasnya.

Lalu, bagaimana dengan perasaannya setelah tak lagi memegang Yayasan, Mimin mengaku sudah ikhlas. 

Dengan suara serak-serak dia mengaku hanya menjadi istri kedua. 

"Itu kan anak istrinya, saya istri yang kedua. gak apa-apa saya gak ada masalah," katanya.

Lalu, bagaimana denagn nafkah yang dia terima dari Yosef

Mimin mengaku selama ini dinafkahi seadanya oleh Yosef

"Nafkah seadanya saja dikasih ke saya," tukasnya. 

Istri muda Yosef, Mimin bersumpah tidak tahu menahu soal pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Istri muda Yosef, Mimin bersumpah tidak tahu menahu soal pembunuhan ibu dan anak di Subang. (Cover Youtube)

Polisi Kantongi Bukti Baru 

Bukti baru pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat diyakini telah dikantongi polisi.

Seperti diketahui kematian Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu yang ditemukan dalam bagasi mobil Alphard di rumahnya di Jalan Cagak, Subang, (18/8/2021) lalu masih ditelisik polisi.

Pada hari ke 46 (3/10/2021) penyidikan kasus Subang polisi melakukan autopsi ulang terhadap jasad kedua korban tersebut.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan, tujuan dilakukan autopsi ulang untuk memastikan temuan baru tim penyidik.

Erdi menjelaskan, autopsi itu juga diharapkan adanya petunjuk baru terkait penyebab luka pada tubuh korban sebelum meninggal dunia.

Dalam proses autopsi tersebut, tim forensik menelisik dan memastikan luka pada korban, dan penyebab kematian.

Dari autopsi ini juga kata Erdi, dapat diketahui apakah korban sempat melakukan perlawanan atau tidak dan waktu kematian korban.

Lebih dari itu, temuan baru polisi mengarah ke barang bukti benda atau alat yang digunakan pelaku rajapati saat mengeksekusi korban.

Artinya tim forensik mencari tahu petunjuk baru dari alat yang digunakan pelaku rajapati saat mengeksekusi korban.

Tim forensik memastikan apakah alat tersebut berasal dari benda tumpul atau benda tajam.

Dari pemeriksaan awal sebelumnya pernah dijalaskan, dugaan polisi alat yang digunakan pelaku mengeksekusi korban benda tumpul.

Benda tersebut adalah papan penggilasan untuk mencuci pakaian. Hal ini diungkap oleh Kapolres Subang AKBP Sumarni.

Saat itu ia menjelaskan dugaan korban meninggal dunia akibat dipukul menggunakan papan penggilasan untuk mencuci baju.

Adapun papan penggilasan yang diduga untuk mengeksekusi korban itu terbuat dari kayu.

Dugaan itu diambil dari temuan di TKP petugas menemukan papan penggilasan tersebut sudah berlumuran darah.

Saat itu, AKBP Sumarni juga menjelaskan dugaan sementara bahwa korban Tuti dipukul saat sedang tidur.

Hal ini karena melihat di tubuh korban tidak ada tanda perlawanan atau tanda-tanda kekerasan.

Namun, berbeda halnya dengan Amalia yang diduga sempat memberikan perlawanan. Pada tubuh Amalia ditemukan bekas pukulan.

Demikian, dari dugaan sementara dalam pemeriksaan awal temuan di TKP, apakah polisi menemukan petunjuk baru dari autopsi ulang tersebut ?

Dijelaskan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago tujuan dilakukan autopsi ulang itu untuk memastikan temuan baru tim penyidik.

Selain itu, Erdi mengatakan autopsi itu juga dilakukan untuk mencocokkan bukti dan petunjuk baru tim penyidik.

“Kita lakukan autopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan penyebab kematian," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago, saat dihubungi Senin (4/10/2021).

Adapun soal temuan baru kasus Subang itu, kata Kombes Pol Erdi A Chaniago penyidik tidak mengungkapnya.

"Tentunya hasilnya seperti apa, itu masih menjadi konsumsi internal penyidik," ujarnya.

Autopsi ini dilakukan oleh tim forensik, tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jabar dan Polres Subang.

Ahli Forensik Yakin Kasus Subang Pasti Terungkap

Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti ikut melakukan autopsi ulang jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Hal tersebut terlihat dari laman Instagram Story dr Hastry.

Menurut pantauan TribunnewsBogor.com dari akun Instagram hastry_forensik, tampak dr Hastry tengah mengenakan seragam khusus warna biru.

Kemudian, bersama rekan-rekan yang lain, dr Hastry pun memulai untuk autopsi jenazah Tuti dan Amalia. "Bismillah, mulai merumput lagi," tulis dr Hastry, Sabtu (2/10/2021).

Setelah pukul 17.00 WIB, dr Hastry pun memberi kabar kalau autopsi selesai.

Menurut sang ahli forensik ini, ia yakin kalau penyebab sebenarnya kematian Tuti dan Amalia yang tewas itu akan segera terungkap.

Tak hanya itu, pelaku pembunuhan keji ibu dan anak di Subang tersebut juga akan terbongkar. "Alhamdulillah, ini baru selesai TKP Subang. Pasti terungkap," tulis dr Hastry.

Sang ahli forensik ini mengaku sangat bersemangat melakukan tugasnya demi menguak kebenaran di balik pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Bahkan dr Hastry ikut mendoakan kedua almarhumah Tuti dan Amalia agar bisa meninggal dengan tenang. "Semangat nanti lanjut malam lagi. Semangat demi kemanusiaan, kasihan almarhumah menunggu. Biar korban tenang di sana," ucap dr Hastry.

Setelah itu, dr Hastry menyempatkan diri untuk berfoto di depan kantor Polres Subang.

Dalam caption, dr Hastry menyebut kebenaran akan segera terungkap. "Percaya kamu bisa..karena utk kebaikan dan menolong sesama …Tuhan akan kasih kemudahan
#semoga terungkap #pasti terungkap #dokter polwan forensik #nevergiveup #kebenaran diatas segalanya," tulis dr Hastry. (tribun jabar/tribun bogor)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved