Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Biodata Irjen Ahmad Dofiri yang Sebut Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Sebentar Lagi Terungkap
Irjen Ahmad Dofiri menyebut pembunuh ibu dan anak di Subang sebentar lagi akan terungkap. Berikut profil dan biodatanya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Berikut profil dan biodata Irjen Ahmad Dofiri yang menyebut pembunuh ibu dan anak di Subang sebentar lagi akan terungkap.
Sosok Irjen Ahmad Dofiri saat ini dikenal sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat.
Diketahui, sudah 40 hari lebih kasus pembunuhan Ibu dan anak di Subang, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, masih terus bergulir.
Menurut Irjen Ahmad Dofiri, saat ini anggotanya sedang mendalami keterangan dari para saksi dan analisis tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan di rumahnya di kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang.
"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi ya (terungkap)," ujar Irjen Ahmad Dofiri, Kamis (30/9/2021).
Baca juga: Ternyata Yosef Sempat Telepon Amalia Mustika Ratu Sebelum Pembunuhan, Polisi Ungkap Jejak Panggilan
Ahmad Dofiri mengatakan, hingga saat ini polisi masih terus melakukan pendalaman dan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut.
"Masih terus dilakukan pendalaman-pendalaman, kemudian pemeriksaan beberapa saksi-saksi," katanya.
"Olah TKP juga kita diperdalam lagi," ucap Ahmad Dofiri.
Lantas, seperti apa profil dan biodata Irjen Ahmad Dofiri?
Melansir dari Wikipedia, Irjen Ahmad Dofiri lahir di Indramayu, Jawa Barat pada tanggal 4 Juni 1967.
Irjen Ahmad Dofiri merupakan seorang perwira tinggi Polri yang sejak 16 November 2020 mengemban amanat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat.
Dofiri yang merupakan lulusan terbaik Akpol 1989 ini berpengalaman dalam bidang SDM.
Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Asisten Logistik Kapolri.
Riwayat Pendidikan:
- Akademi Kepolisian (1989); Penerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan Akpol terbaik
- Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK)
- Sespim Pol, Lembang
- Lemhannas RI PPRA XLVIII (2012)
Irjen Ahmad Dofiri bukan sosok baru di kepolisian di Jawa Barat.
Beberapa kali pria kelahiran Indramayu ini bertugas di Jabar.
Sepanjang kariernya, ia pernah menjabat sebagai Kapolres Bandung, Wakapolwiltabes Bandung, serta Wakapolda DIY.
Dofiri pun sudah memiliki pengalaman menjadi kapolda yakni ketika ia memimpin Polda Banten dan Polda DIY.
Ia mulai menjabat sebagai Kapolda DIY pada tahun 2016.
Riwayat jabatan:
- Kanit Resintel Polsekta Tangerang Polda Metro Jaya (1990)
- Kassubag Jabpamentil Bagian SDM Polri (2005)
- Kapolres Bandung (2007)[2]
- Wakapolwiltabes Bandung (2009)
- Kapoltabes Yogyakarta (2009)
- Kabag Kermadagri Robangpers SDE SDM Polri (2010)
- Koorspripim Polri (2010)
- Analis Kebijakan Madya bidang Binkar SSDM Polri (2012)
- Wakapolda DIY (2013)
- Karobinkar SSDM Polri (2014)
- Kapolda Banten (2016)
- Karosunluhkum Divkum Polri (2016)
- Kapolda DIY (2016)
- Asisten Logistik Kapolri (2019)
- Kapolda Jawa Barat (2020)
Selama jadi Kapolda DIY, Irjen Dofiri telah menangani sejumlah kasus.
Salah satunya menindak pelaku aksi kekerasan di jalanan yang sering disebut masyarakat Yogyakarta dengan istilah "klitih”.
Polda DIY di bawah kepemimpinannnya juga pernah menangani kasus berita hoaks yang mencatut nama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Saat itu, polisi berhasil menangkap seorang pelaku.
Polda DIY juga mengusut dua aksi teror yang terjadi di daerah Yogyakarta pada 24 dan 26 Maret 2019.
Kedua aksi itu yakni pembakaran motor di Dusun Mejing Lor, Kelurahan Ambarketawang, Kecamatan Gamping pada 24 Maret 2019 dan penembakan sebuah diler kendaraan di Desa Giripeni, Wates, Kulon Progo pada 26 Maret 2019.
Dofiri terbilang cukup lama menduduki jabatan sebagai Kapolda DIY hingga akhirnya dirotasi menjadi Asisten Logistik Kapolri di akhir tahun 2019.
Posisi Aslog Kapolri tersebut diduduki Dofiri sampai ia ditunjuk menjadi Kapolda Jabar.