Kilas Balik
Biodata AH Nasution dan Ahmad Sukendro Jenderal yang Selamat dari Tragedi G30S/PKI, Karier Moncer
Berikut profil dan biodata AH Nasution dan Ahmad Sukendro, dua Jenderal yang selamat dari tragedi G30S/PKI.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Ketika Soeharto naik ke puncak kekuasaan, bintang Sukendro praktis redup.
Dalam sebuah kursus perwira di Bandung, ia secara mengejutkan mengakui keberadaan Dewan Jenderal.
Soeharto melalui Pangkopkamtib Jenderal Sumitro menggiringnya ke dalam penjara RTM Nirbaya Cimahi selama 9 bulan.
Lepas dari tahanan, Sukendro ditampung Gubernur Jateng, Supardjo Rustam. Ia diberi kepercayaan mengelola perusahaan daerah Jateng. (Agus Surono)
Meski demikian, radar Soemitro tak serta merta mendepaknya. Setiap kali terdengar ada gerakan antipemerintah, Sukendro adalah orang pertama yang didatangi Soemitro.
“Tidak ada orang intelijen yang lebih hebat daripada dia. Karena itu saya selalu mencurigainya,” kata Mitro.
2. AH Nasution
Berikut profil dan biodata jenderal TNI AH Nasution dilansir dari Tribunnews Wiki dalam artikel '17 AGUSTUS - Serial Pahlawan Nasional: Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution'
Abdul Haris Nasution lahir di Huta Pungkut, Kecamatan Kotanopan, Tapanuli Selatan, pada 3 Desember 1918.
Abdul Haris Nasution merupakan putra kedua dari pasangan H Abdul Halim Nasution dan Zahara Lubis.
Ia berhasil menyelesaikan pendidikan di Hollandsche Inlande School (HIS) pada tahun 1932.
Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Raja Hoofden School, sekolah pamong praja di Bukit Tinggi.
Pada tahun 1935, Abdul Haris Nasution melanjutkan pendidikan di Hollandsche Inlandsche Kweekchool (HIK), sebuah sekolah guru menengah di Bandung.
Kemudian ia mengikuti ujian Algemene Middelbaare School B (AMS) di Jakarta.
Hal ini menyebabkan ia memperoleh dua ijazah sekaligus pada 1938.