Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Yoris Sebut Ada Bercak Darah di Jaket Yosef di TKP, Perburuan Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Buntu
Pengacara Yosef, Rohman Hidayat masih belum mau menjelaskan bercak darah di jaket Yosef di TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
SURYA.co.id - Pengacara Yosef, Rohman Hidayat masih belum mau menjelaskan bercak darah di jaket Yosef di tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Keberadaan bercak darah di jaket Yosef sebelumnya disinggung oleh putranya, Yoris (34) yang ikut menjadi saksi kasus pembunuhan di Subang itu.
Tak hanya itu, Yoris juga mendapatkan bocoran, bahwa banyak sidik jari Yosef di TKP. Kendati demikian, Ketua Yayasan Bina Prestasi Nasional itu tak ingin mencurigai sang ayah.
Terkait bercak darah di jaket Yosef, saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com (grup SURYA.co.id), Rohman meminta menunggu Senin pekan depan. "Nanti aja senin," kata Rohman.
Di hari-hari sebelumnya saat mendampingi Yosef diperiksa penyidik, Rohman sempat menyinggung soal jaket yang dipakai kliennya. Menurut Rohman berdasar pengakuan Yosef, jaket itu dilepas sebelum masuk ke dalam rumah.
Ia menjelaskan, pada pukul 07.15 WIB Yosef tiba di rumah Tuti dan Amalia Mustika Ratu sepulang dari rumah istri muda. Saat menuju rumah Tuti, Yosef mengendarai motor tanpa memakai helm.
Baca juga: Yoris Bocorkan Banyak Sidik Jari Yosef di TKP Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Ini Kata Pengacara
"Naik motor tanpa helm, memarkir motor di sebelah kanan mobil Alphard yang saat itu sudah berbalik arah," kata Rohman Hidayat.
Yosef lalu mencoba membuka pintu mobil, namun tak berhasil. "Dia (Yosef) maju ke pintu depan (rumah), di pintu depan ada kursi, dibukalah jaket, disimpan di situ, dia masuk rumah tidak berjaket," kata Rohman Hidayat.
Saat masuk, kata Rohman Hidayat, Yosef melihat kondisi rumah yang hanya ditinggali oleh istri dan anaknya itu sudah berantakan.
"Dia lihat ke kamar darah sudah dimana-dimana, dia kemudian lihat ke kamar mandi, ruang tengah sampai ke dapur bercak darah, sampai ke ujung, terakhir itu dia balik lagi ke pintu depan sampai bertemu pak Ujang," kata Rohman Hidayat.
Yoris bocorkan fakta lain
Yoris menceritakan bocoran yang didapatkan selama menjadi saksi kepada kakak Tuti bernama Yeti.
Selama diperiksa sebagai saksi, Yoris rupanya juga mendapat bocoran mengenai temuan Polisi di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
Meski begitu, Yoris mengaku tak mau menaruh curiga pada satu sosok terkait pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu. "Ada curiga," kata Yeti, kakak pertama Tuti seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Heri Susanto.
Yeti menceritakan, Yoris memang tak mau mencurigai siapapun sebagai sosok pembunuh ibu dan adiknya. "Ah mana mungkin', ah gak tau ah, tapi sidik jarinya banyak si papah," kata Yeti menirukan ucapan Yoris.
Tak hanya sidik jari, menurut Yeti, di jaket Yosef juga terdapat bercak darah. "Dari jaket ada darahnya', ah macam-macam, jadi gak mau, harus diterima aja," kata Yeti membocorkan curhatn Yoris.
DNA di helm
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengabarkan, penyidik kasus pembunuhan ibu dan anak Subang kini telah menemukan titik terang.
Ramadhan menyebut, tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jawa Barat, dan Polres Subang telah menemukan sejumlah barang bukti baru di tempat kejadian perkara.
Satu di antara barang bukti tersebut yakni berupa helm. Helm ini, kata Ramadhan, menjadi barang bukti yang tertinggal karena dalam penyidikan sebelumnya, polisi belum mengamankannya.
Ramadhan mengatakan, pihaknya saat ini tengah mencari pembanding guna melakukan pencocokan dengan DNA pelaku.
Hal tersebut disampaikan oleh Ramadhan kepada Tribunnews.com, Sabtu (18/9/2021). "Jadi kita tinggal mencari pembanding, di mana ada beberapa barang bukti yang tertinggal seperti helm, di sana dari helm tersebut kita sudah mendapatkan sampel dari helm yang tertinggal," kata Ramadhan.
Rohman Hidayat, saat itu Yosef ditanya soal helm di lokasi penemuan jasad ibu dan anak di Subang. "Pak Yosef ditanya tentang helm yang ada di TKP, yang kemarin dijadikan klarifikasi di lokasi kejadian mengenai anjing pelacak, kemudian ditanya mengenai kepemilikan SIM bahwa klien saya hanya memiliki SIM motor memang dia tidak bisa mengendarai mobil," ucapnya.
Kendala perburuan pembunuh ibu dan anak di Subang
Sementara itu, polisi mengungkap kendala untuk mengungkap pelaku, salah satunya karena tak ada saksi di lokasi kejadian.
Polisi pun menggunakan metode scientific investigation seperti pengambilan sampel DNA dari benda-benda di sekitar tempat perkara dan juga metode pelacakan telekomunikasi.
“Sedikit kendala yang dihadapi oleh penyidik terutama tidak ada saksi pada saat berlangsungnya peristiwa tersebut jadi benar-benar penyidik menggunakan scientific investigation seperti yang saya sampaikan tadi menggunakan pembuktian melalui saintifik melalui rekaman CCTV, melalui analisis keuangan, melalui analisis telekomunikasi melalui analisis DNA,” ujar Kombes Ahmad Ramadhan Kabag Penum Divisi Humas Polri pada Jumat (17/9/2021) seperti dikutip dari Kompas.TV.
Kendala lainnya DNA yang telah didapatkan belum ada sampel DNA pembanding dari para calon tersangka. Kombes Pol Ahmad Ramadhan juga mengungkap saat ini belum ditemukan alat bukti dan barang bukti yang mengarah secara jelas kepada terduga pelaku.
“Hingga saat ini belum ditemukan alat bukti dan barang bukti lainnya atau tambahan yang secara terang dan jelas mengarah kepada terduga pelaku jadi belum didapat oleh penyidik alat bukti ya,” katanya.
Polisi juga menganalisis sejumlah barang bukti dan telah memeriksa 55 CCTV yang tersebar dari Bandung ke lokasi pembunuhan ibu dan anak di Subang. (TribunBogor)
Baca berita seputar pencarian pembunuh ibu dan anak di Subang lainnya di SURYA.co.id