Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Lima Fakta Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: HP Korban Terlacak, Misteri Pelaku Mulai Terungkap
Berikut empat fakta terbaru pembunuhan ibu dan anak di Subang, bukti kuat HP Amalia Mustika Ratu bisa jadi bukti kuat untuk mengendus pelaku.
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Adrianus Adhi
Hal itu karena setiap hari sampah di tong itu pasti dibakar.
"Ke tong sampah ngejarnya (anjing pelacak), gak ada, udah dua minggu, dibakar tiap hari. Dikasih ngedus apa, anjing langsung ke tong sampah ngoreknya. bagus penciumannya," katanya.
Ia juga mengaku sempat melihat rekaman CCTV tersebut.
"Kalau buangnya gak terlalu terlihat, cuma ada mobil behenti, ada perempuan turun, bawa kresek terus masuk ke sini. pagi-pagi jam 7 kurang, iya pas kejadian," katanya.
Pegawai pencucian mobil ini mengaku melihat wanita yang turun dari mobil lewat CCTV.
"Lihat saya mah, cuma gak jelas. kurang tahu di mobil ada berapa orang. Cuma sebentar sih," katanya.
Ketika ditanyakan perihal CCTV tersebut, kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat mengaku tak tahu menahu.
"Wah gak tahu, tanya penyidik aja," kata Rohman Hidayat, saat dihubungi TribunnewsBogor.com.
Yosef pun, kata Rohman, tak pernah ditanyakan perihal temuan ini.
"Gak pernah ditanya juga," imbuh Rohman Hidayat.
3. 23 Saksi Diperiksa, Dugaan Pelaku Mengerucut
Polisi menurut Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago akan fokus ke beberapa saksi.
"Penyidik dari Polres Subang itu akan memanggil beberapa saksi, tapi tidak semua dari saksi yang terdahulu, itu terkait dari hasil pengembangan laboratorium forensik serta data yang mendukung untuk dipanggil," katanya seperti dikutip dari Tribun Jabar.
Dari 23 saksi itu termasuk juga Yosef, istri muda dan dua anaknya, kakak Amalia Mustika Ratu, hingga kakak dan keponakan Tuti.
"Total masih 23 saksi, cuman untuk yang sekarang ini kita ada pengerucutan.
Beberapa saksi yang akan kita mintai keterangan dan memang beberapa hari yang lalu dan mungkin ada beberapa lagi yang terkait dengan hasil labfor," katanya.
Pihak tim kuasa hukum dari Yosef (55) serta istri mudanya akan terus kooperatif kepada pihak kepolisian apabila untuk kedepannya masih membutuhkan keterangan tambahan dari kliennya tersebut.
"Ya sejauh ini sama kita akan terus kooperatif kan ya pada intinya terkait dengan pemanggilan nantinya tersebut," ujar Jajang Supriatna tim kuasa hukum Yosef saat ditemui dikantornya yang berada di Kabupaten Subang, Jumat (10/9/2021).
Kakak ipar Yosef (suami Tuti dan ayah Amalia), Yeti Mulyati (60) mengaku pusing memikirkan pelaku pembunuhan ibu dan anak tersebut.
Kendati demikian, Yeti tetap optimis pelaku kejahatan dapat ditangkap dan diadili. "Lelah banget pastinya apalagi pihak kepolisian juga lelah. Tapi saya percayakan semuanya kepada pihak berwajib untuk segera menangkap pelaku," ujar Yeti kepada wartawan saat selesai menggelar pengajian akbar di dekat lokasi kejadian, Kamis (9/9/2021) malam.
Yeti berharap keadilan berpihak kepada korban. "Saya juga menunggu sampai kepala saya sakit, mudah-mudahan secepatnya terungkap," katanya.
Kakak ipar Yosef menegaskan dirinya selalu berdoa agar penjahat, pembunuh Tuti dan Amalia lekas ditangkap polisi.
"Mudah-mudahan penjahatnya cepat-cepat ditangkap gitu," ujar Yeti saat selesai menggelar doa bersama dengan masyarakat Desa Jalancagak, Kamis (9/9/2021).
Yeti tetap memercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Ia berharap pelaku cepat ditangkap dan tentunya dihukum seberat-beratnya.
"Siapa pun pelakunya cepat tertangkap. Untuk polisi juga supaya dapat kemudahan untuk segera menangkap pelaku," katanya.
Yosef, suami dari Tuti dan ayah dari Amalia, sudah tujuh kali diperiksa polisi terkait kasus tersebut. Sejauh ini, Yosef merasa kelelahan.
"Untuk kondisinya sejauh ini baik cuman yang pasti kelelahan ya, karena sudah sering menjalani pemeriksaan tambahan oleh pihak kepolisian yang isi BAP-nya terus diulang," ujar kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (8/9/2021).
Kini, Yosef ingin segera kembali beraktivitas seperti biasa. Ia ingin kembali mengurus yayasannya, Bina Prestasi Nasional.
"Beliau menyampaikan kepada saya, katanya ingin kembali mengurus yayasan miliknya yang berada di Serangpanjang itu. Karena yayasan itu butuh diurus terlebih kejelasan dari karyawan-karyawannya seperti harus membayarkan hak mereka," ujar Rohman.
4. Polisi Punya Dua Bukti Kuat
Penyidik Polres Subang berada dalam tahap menghimpun dua alat bukti kuat.
Adapun dua alat bukti kuat itu dinilai dapat mengungkapkan pelaku pembunuhan nyawa Tuti dan Amalia, berikut diantaranya:
- Keberadaan Ponsel Amalia
Selain bukti dari hasil labfor, penyidik Polres Subang mengembangkan kasus lewat fakta keberadaan ponsel Amalia.
Diketahui jika polisi masih melakukan pendalaman terhadap barang bukti tersebut. "Tentunya ada (barang bukti baru) tapi masih didalami," katanya.
"Ini belum kami bisa sampaikan ya, ini masih didalami dan dikembangkan oleh penyidik, mohon doanya saja," ujarnya.
- Hasil Laboratorium Forensik
Dari perkembangan kasus Subang tersebut saat ini, kepolisian sudah menerima hasil laboratorium forensik dari Mabes Polri.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago mengatakan penyidiki saat ini melakukan pengembangan hasil laboratorium forensik (labfor).
Hasil forensik tersebut meliputi sidik jari dan identifikasi DNA, evaluasi cairan tubuh hingga penentuan senyawa sepert obat-obatan atau bahan kimia berbahaya lainnya.
Nantinya, hasil labfor itu akan dicocokkan dengan hasil tes DNA beberapa saksi.
Jika hasilnya cocok, maka pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang itu akan terkuak.
Dalam kasus ini, polisi juga melakukan tes DNA pada sejumlah anggota keluarga terdekat.
Seperti pada Yosef suami dari Tuti dan ayah dari Amalia, M istri muda Yosef, anak-anak M hingga anak laki-laki Yosef, Yoris.
Hasil tes DNA Yosef dan istri mudanya ini akan mengungkap peran mereka apakah terlibat atau tidak di kasus temuan jasad ibu dan anak di Alphard.
"Hasil laboratorium forensik sudah diterima oleh penyidik. Nah, saat ini sedang dilakukan pengembangan analisis," ujar Erdi A Chaniago, di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (9/9/2021).
Kini hasil labfor tersebut masih dalam pengembangan analisis.
Adapun pengembangan dilakukan berdasarkan keterangan para saksi tertetu.
Dari 23 saksi kata Erdi, ada beberapa saksi yang kembali dimintai keterangan berkaitan dengan hasil pengembangan.
Jumlah saksi mengerucut berkaitan kesesuaian dengan hasil laboratorium forensik.
Kendati begitu, meski sudah berada tahap pencerahan, Erdi enggan menduga-duga siapa pelaku kejahatan tersebut.
Kabid Humas Polda Jabar itu meminta doa agar kasus Subang itu segera terungkap dalam waktu dekat.
"Sejauh ini, kita tunggu saja dari penyidik, nanti dalam waktu dekat Insya Allah akan kita ungkap semuanya, terutama yang melakukan kejahatan," ujarnya.
5. Yosef Risih Dituduh sebagai Pelaku
Kekesalan Yoris, anak Yosef, rupanya memuncak ketika menghadiri doa bersama untuk mengungkap pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
Tangis Yoris pecah ketika menyatakan harapan agar pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang terungkap.
Yoris juga berharap pembunuh Tuti dan Amalia Mustika Ratu dihukum mati. Kekesalan Yoris sepertinya wajar dirasakan.
Sampai saat ini, Yoris dan ayahnya, Yosef dicurigai sebagai pelaku pembunuhan Tuti dan Amel.
Selain Yosef, menurut kuasa hukumnya, Rohman Hidayat, keluarga Tuti dan Amalia pun tak luput dari kecurigaan sebagai pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang.
"Jelas untuk saat ini bukan hanya Pak Yosefnya sendiri. Keluarganya juga merasa risih dengan banyaknya asumsi dari masyarakat yang menuduh bahwa Yosef itu pelakunya. Tentu itu tidak mendasar," ujar Rohman Hidayat seperti dikutip dari Tribun Jabar.
Demi mematahkan kecurigaan tersebut, Rohman Hidayat mendesak Polisi untuk segera mengungkap kasus pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
"Saya meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan segera menyampaikan ke publik supaya jelas dan terang benderang," katanya.