Isu Reshuffle Kabinet

Oktober Jokowi Bakal Reshuffle Kabinet, Dibocorkan Relawan Joman, Tampung Partai 'Tak Berkeringat'?

Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman) Imanuel Ebenezer membocorkan rencana reshuffle kabinet yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Editor: Iksan Fauzi
foto: tribunnews.com
Momen Jokowi saat Megawati Soekarnoputri menceritakan menangis demi membela presiden. 

SURYA.co.id | JAKARTA - Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman) Imanuel Ebenezer membocorkan rencana reshuffle kabinet yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut informasi yang didapatkan Imanuel, Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju pada Oktober mendatang.

Apakah dalam reshuffle nanti Jokowi akan menampung Partai Amanat Nasional (PAN) yang baru bergabung ke pemerintah? 

Imanuel belum mengetahu secara detail, siapa yang akan direshuffle dan siapa yang akan masuk ke dalam kabinet Jokowi nantinya. PAN pun memiliki peluang setelah bergabung pemerintah.

Hanya saja, PAN yang disebut oleh pengamat politik Yunarto Wijaya disebut sebagai partai tak berkeringat. Ya, pada Pilpres 2019 lalu, PAN tidak mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Isu perombakan berembus setelah PAN resmi masuk ke dalam koalisi pemerintah. Jokowi disebut sedang menimbang-nimbang tokoh yang akan dipilih menjadi pembantunya nanti.

"(Reshuffle kabinet) Info yang kita dapat dalam waktu dekat sih, tapi paling lambat ya Oktober ini," kata Imanuel Ebenezer kepada Kompas TV, Selasa (7/9/2021).

Ia mengaku belum mengetahui pasti ihwal kursi menteri yang akan mengalami pergantian.

"Soal (kursi menteri yang direshuffle) itu aku belum dapat info A1nya," ujarnya.

Harus bisa bekerja

Sementara itu, pengamat Politik Yunarto Wijaya berharap, apabila Presiden Jokowi merombak kabinetnya, maka perlu dipastikan menteri yang akan dipilih bisa bekerja, dan bukan sekadar memasukkan menteri untuk memperbesar koalisi.

“Apabila terjadi reshuffle, jangan sampai hanya bersifat politik memasukan kepentingan partai politik tertentu. Lakukanlah reshuffle berbasis kinerja,” demikian kata Yunarto Wijaya dalam video yang diterima KompasTV, Kamis (26/8/2021).

Dia mengatakan pemilihan menteri yang benar-benar bisa bekerja memang harus dipastikan, karena kondisi bangsa saat ini sedang sulit. Seperti diketahui, Indonesia sampai saat ini masih berjuang untuk mengatasi pandemi Covid 19.

Selain itu, kata Yunarto, dalam melakukan perombakan kabinet, presiden juga harus memiliki keberanian mengevaluasi kinerja menteri dari partai anggota koalisi yang lama. Sehingga setelah perombakan dilakukan kinerja pemerintahan menjadi lebih baik dan menjamin citra positif pemerintahan.

Sebab menurut Yunarto, bukan tidak mungkin rencana masuknya PAN sebagai bagian dari pemerintahan justru bakal mendapat penolakan dari partai-partai lama yang sudah lebih dulu bergabung di pemerintahan.

Partai-partai politik lama belum tentu bisa menerima kehadiran anggota koalisi baru yang tidak “berkeringat” memenangkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved