Wawancara Eksklusif
H Marhaen Djumadi Plt Bupati Nganjuk di Tengah Pandemi: Menangis saat Kenang Momen Terpapar Covid-19
H Marhaen Djumadi ditunjuk Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Jawa Timur untuk menjadi Plt Bupati Nganjuk.
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Parmin
Bagaimana kita memberi penyadaran pada masyarakat akan pentingnya prokes terus dilakukan. Covid itu ciptaan Tuhan YME, makanya prinsip kita tidak boleh melawan menurut saya. Kita harus berdampingan dengan covid, kita harus bersahabat dengan covid, yang paling penting bagaimana membangun sebuah kebiasaan baru, adaptasi kebiasaan baru ini yang penting dilakukan.
Bagaimana dari sudut ekonomi?
Tatkala di level 4 alhamdulillah tahun lalu kita berada di ranking 29 pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur dengan kondisi pertumbuhan ekonomi minus 1,7 persen. Alhamdulillah itu baik masih bisa dikendalikan meski di golongan bawah.
Strategi pemerintah yang kita lakukan dengan memberikan stimulus pada pertumbuhan ekonomi dengan segera eksekusi program-programnya. Maka dari itu program-program ekonomi dan proyek-proyek harus segera di eksekusi. Itu cara bagaimana untuk merangsang pertumbuhan ekonomi tersebut.
Alhamdulillah di kwartal pertama tahun ini Kabupaten Nganjuk pertumuhan ekonomi menjadi plus 1,19 persen. Ini dikarenakan hampir semua kabupaten/kota kondisi pertumbuhan ekonomi sebelumnya negatif dan tidak ada yang positif.
Pemikiran kita bagaimana menata ekonomi di Nganjuk bisa tumbuh, dan salah satunya dengan gerakan teplekan Wong Nganjuk Peduli Dampak Covid-19.
Gerakan Teplekan itu memberi manfaat baik dari sisi sosial dan sisi ekonomi di mana teplekan itu setelah diuangkan nilainya mencapai Rp 1,2 miliar dan itu murni dari warga.
Uang teplekan harus disalurkan dan diberikan dalam bentuk barang atau mungkin berupa sembako. Dan, pengadaannya tidak boleh beli dari toko besar besar seperti dari grosir atau bulog dan swalayan.
Tetapi pengadan barang harus dibeli dari toko kecil kelontong milik masyarakat, sehingga ekonomi rakyat kecil bisa mulai digerakkan dari manfaat gerakan teplekan tersebut.
Apalagi di Kabupaten Nganjuk dari PDRB sumbangan sektor pertanian capai 31 persen, sehingga daerah dengan basik pertanian maka pertumbuhan ekonominya bisa terkendali dan Nganjuk diuntungkan dari itu.
Kang Marhaen, pernah jadi penyintas Covid-19. Bisa cerita apa yang Kang Marhaen rasakan dan alami ketika terpapar Covid-19, sehingga orang makin yakin Covid-19 itu bukan cerita kaleng-kaleng atau cerita kosong.
Begini, mulai Desember 2020 dan memasuki bulan Januari 2021 hingga Februari perkembangan Covid-19 di Nganjuk cukup banyak. Waktu itu --tapi jangan ditiru apa yang saya lakukan ya--, saya sebagai salah satu pemimpin di Nganjuk memikirkan rakyat tiap hari.
Apalagi yang namanya mobil ambulans berseliweran di depan mata. Dan waktu itu saya juga tidak tahu seperti reflek saja bedoa, ya Allah, tolong jangan rakyat saya yang sakit (kang marhaen teringat dan terharu dengan meneteskan air mata) biar saya saja yang sakit.
Sehabis salat Maghrib saya doa seperti itu. Memang saya sebagai pemimpin tidak boleh senang. Saya harus merasakan apa yang dirasakan oleh rakyat saya. Maka manakala pertambahan covid yang banyak itu, saya berdoa itu.
Baru sadar dan kembali berdoa, ya Allah kok saya berdoa seperti itu. Dan, alhamdulillah doa saya itu terkabulkan dan saya kena Covid-19 beserta isteri dan dua anak saya sehingga empat orang keluarga terkena covid.