Ini Fakta Sebenarnya Pemuda Tinggal di Kolong Jembatan Tol Sidoarjo - Waru dan Videonya sempat Viral
Terungkap fakta mengenai sosok pemuda yang viral setelah diberi uang oleh anggota Ditlantas Polda Jatim, Brigadir Budiman, karena tinggal di kolong.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Parmin
Hanya, diantara keduanya sedang terdapat perbedaan pendapat, dan salah paham. Namun, Brigadir Budiman, optimis seiring berlalu, Si A akan kembali lagi ke pihak keluarga secara baik-baik.
"Selanjutnya, sambil jalan, aku ajak dia pulang. Karena kondisi dia saat ini enggak mau pulang. Takutnya kalau saya paksa malah nanti lari di jalanan lagi malah kasihan," tuturnya.
Namun, menanggapi hal tersebut, secara pribadi Brigadir Budiman mengaku tidak mempermasalahkan dengan apa yang dilakukan oleh Si A kepadanya.
Lagipula, ia juga sangat memaklumi hal tersebut, karena Si A bisa saja merasa rikuh atau bahkan takut bertemu dengan sosok petugas polisi berseragam, yang sebelumnya tidak dikenalnya.
Bahkan, saat ini, Brigadir Budiman berupaya mengajak Si A untuk tinggal di sebuah kosan yang dibiayai oleh uang pribadinya. Dan keputusan itu, dibuat oleh Brigadir Budiman, sejak awal bertemu dengan Si A.
"Iya betul. Awal video pertama viral itu, pengakuan dia sendiri seperti itu. Dari situ aku jemput lagi, karena banyak yang menawari pekerjaan."
"Setelah viral itu banyak yang menawari pekerjaan dan aku juga kasihan. Sejak awal aku ingin ngekosin, daripada tidur seperti itu," jelasnya.
Seiring berlalu, lanjut Brigadir Budiman, nantinya ia akan berupaya memberikannya pekerjaan kepada Si A.
Pasalnya, beberapa saat pascavideo pertama viral, ternyata banyak netizen yang berbaik hati menawarinya pekerjaan pada Si A.
"Tapi tidak akan menyurutkan langkah saya. Tetap akan aku koskan dan aku mintakan bantuan viewer untuk mintakan kerja," katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpunnya. Brigadir Budiman mengungkapkan, kedua orangtua Si A berdomisili di Kabupaten Sidoarjo.
Mereka memiliki usaha warung kopi (warkop) di sebuah petak tanah kecil dekat trotoar di salah satu ruas jalan di Kota Surabaya.
"Kami juga belum tahu dan belum memastikan. Dibelakang layar nanti kami, tanpa sepengetahuan dia, saya harus mencari orangtuanya. Untuk ngomong, mengizinkan, tapi jangan disuruh pulang dulu," pungkasnya.