KKB Papua

Kehebatan Pasukan Yonif 715 yang Gempur KKB Papua Goliat Tabuni dan Sukses Rebut Markasnya

Inilah kehebatan pasukan Yonif 715 yang menggempur KKB Papua pimpinan Goliat Tabuni dan berhasil merebut markasnya.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
TRIBUN PEKANBARU/Theo Rizky
Ilustrasi pasukan TNI. Simak Kehebatan Pasukan Yonif 715 yang Gempur KKB Papua Goliat Tabuni dan Sukses Rebut Markasnya. 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Inilah kehebatan pasukan Yonif 715 yang menggempur KKB Papua pimpinan Goliat Tabuni dan berhasil merebut markasnya.

Diketahui, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Goliat Tabuni kocar-kacir digempur pasukan TNI dari Yonif 715 di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (18/8/2021).

Dalam gempuran tersebut, Yonif 715 berhasil merebut markas KKB Papua Goliat Tabuni dan menyita sepucuk senjata M-16.

Lantas, seperti apa kehebatan Yonif 715?

Melansir dari Wikipedia, Yonif Raider 715/MTL Kostrad awalnya merupakan Batalyon Infanteri berkualifikasi Raider yang berada di bawah Komando Brigade Infanteri 22/Ota Manasa Kodam XIII/Merdeka, Kostrad dengan nama Batalyon Infanteri 221/Motuliato.

Baca juga: Berani Serang TNI, KKB Papua Goliat Tabuni Kocar-kacir Digempur Yonif 715, Berikut Kronologinya

Personel awal berasal dari pergeseran pasukan (serpas) dari Divisi Infanteri 1/Kostrad dan Divisi Infanteri 2/Kostrad.

Markas batalyon berkedudukan di Motilango, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara.

Komandan Batalyon yang pertama dijabat oleh Letkol Inf Dendi Suryadi.

Pada 28 Agustus 2012, Demi efektivitas dan efisiensi rentang kendali dan administrasi, Brigif 22/Ota Manasa Kostrad yang berada di Gorontalo dialih-kodalkan (alih komando dan pengendalian) ke komando kewilayahan Kodam VII/Wirabuana.

Dengan demikian Yonif 221, 222, dan 223 yang menjadi pasukan kerangka Brigif 22 selanjutnya dilebur menjadi Yonif 715/Motualito dan bersama dengan Batalyon Infanteri 711/Raksatama dan Batalyon Infanteri 713/Satyatama berada di Gorontalo Utara.

Membentuk Brigif 22/Ota Manasa yang berada di bawah komando Kodam VII/Wirabuana.

Yonif Raider 715/MTL terdiri dari Kompi markas dan kompi bantuan yang berada di Desa Tolonio, Kompi senapan A dan Kompi B berada di Motilango sementara Kompi senapan C berada di Sumalata.

Yonif Raider 715/MTL merupakan Batalyon termuda di jajaran TNI AD, tetapi Prestasi yang diraih dari Prajurit Yonif Raider 715/MTL tidak bisa dipandang sebelah mata.

Sebagai pasukan berkualifikasi Raider, Yonif Raider 715/MTL dilatih hingga memiliki beberapa kemampuan seperti:

1. Punya Skill Tempur Khusus

Pasukan khusus Raider Kostrad yang diturunkan ke Kabupaten Nduga, memiliki skill khusus untuk memburu pasukan separatis.

Dikutip dari Intisari, sesuai dengan arti kata 'raid' dalam namanya, pasukan Raider Kostrad memiliki kemampuan untuk memburu pasukan gerilya lawan sampai ketemu

Untuk melawan musuh yang bergerilya, pasukan khusus Raider Kostrad juga menggunakan taktik yang sama, yakni bergerilya (counter guerilla warfare).

Bedanya, pasukan khusus Raider Kostrad memiliki status sebagai 'pemburu'.

2. Senjata Pasukan Raider

SS-1 R5 merupakan senapan serbu pendek dan ringan, yang menjadi andalan pasukan Raider Kostrad.

Senjata SS-1 R5 merupakan hasil manufaktur PT Pindad.

Senjata ini menjadi andalan pasukan Raider Kostrad untuk menjalani pertempuran di hutan secara senyap.

Selain ringan, senapan SS-1 R5 ini juga dilengkapi dengan teleskop bidik yang dapat meningkatkan akurasi tembakan

3. Ahli dalam Berbagai Operasi Khusus

Mengutip dari Intisari, pasukan Raider Kostrad sudah terlatih untuk melakukan berbagai operasi khusus.

Contoh operasi khusus yang dapat dilakukan seperti teknik dril kontak, infiltrasi atau penyusupan, eksfiltrasi, Mobud (mobil udara), Ralasuntai (Operasi di Rawa, Laut, Sungai dan Pantai), raid Baswan (operasi pembebasan tawanan), dan raid penghancuran.

4. Dapat Tidur di Bawah Guyuran Hujan

Sebagai pasukan antigerilya atau pemburu gerilya, pasukan Raider Kostrad harus bisa bertahan hidup berhari-hari di hutan belantara demi lancarnya operasi militer.

Mengutip dari Intisari, pasukan Raider Kostrad dikenal bisa tidur nyenyak walau diguyur hujan lebat.

Walau hanya berlindung di bawah selembar matras tipis, pasukan khusus Raider Kostrad harus bisa tidur demi menjaga kelancaran operasi militer yang tengah dijalankan.

5. Pejalan Kaki yang Tangguh, Mampu Berjalan hingga Ratusan Kilometer

Pasukan Raider Kostrad dikenal memiliki endurance serta tenaga yang kuat, yang membuat mereka mampu berjalan jauh.

Pasukan Raider Kostrad harus mampu berjalan kaki hingga ratusan kilometer untuk memburu gerilyawan musuh

Oleh sebab itu, latihan lari setiap hari menjadi makanan wajib pasukan Raider Kostrad di setiap markas Batalyon Raider.

Agar kemampuan setiap personel tetap prima, latihan lari ini tetap dilakukan setiap hari walaupun prajurit Raider sedang menjalankan ibadah puasa.

Gempur dan rebut markas KKB Papua

Diberitakan, KKB Papua pimpinan Goliat Tabuni kocar-kacir digempur pasukan TNI dari Yonif 715 di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (18/8/2021).

Gempuran ini merupakan buntut dari aksi KKB Papua sebelumnya yang berani menyerang TNI saat sedang berpatroli.

Tak lama setelah KKB Papua menyerang, TNI langsung melakukan pengejaran dan akhirnya berhasil menggempur markas kelompok separatis tersebut.

"Tadi sekitar jam 15.19 WIT itu ada kontak senjata, tapi karena kendala cuaca kami masih coba terus monitor," ujar Danrem 713/PVB, Brigjen Iwan Setiawan, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Terjadi Kontak Senjata antara TNI dengan KKB di Gome, Papua'

Menurut Brigjen TNI Iwan, kejadian tersebut masih satu rentetan dengan kontak senjata yang terjadi pada Minggu (15/8/2021).

Dalam peristiwa tersebut, satu anggota TNI mengalami luka tembak.

Menurutnya, sejak saat itu anggota TNI terus melakukan pengejaran KKB Papua yang diduga merupakan kelompok Goliat Tabuni.

"TNI melakukan ambush (penyergapan), kemarin anggota kita kena, lalu Senin (16/8/2021) kita dapat satu senjata M-16, jadi ada yang ambush dan ada yang siaga," kata Iwan.

Iwan memastikan, dalam kejadian tersebut tidak ada personel TNI yang menjadi korban.

"TNI tidak ada yang tertembak, anggota di sana tetap siaga" kata dia.

Selain itu, KKB Papua yang terlibat kontak senjata dipastikan terus melarikan diri.

Iwan menekankan, yang terpenting KKB harus menjauh dari pemukiman warga agar tidak ada korban dari warga sipil.

"Ambush di arah Gome, mereka sudah menjauh dari pemukiman warga," kata Iwan.

Ikuti Berita Lainnya Seputar KKB Papua

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved