Berita Trenggalek

Tarif Tes PCR di RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek Rp 350 Ribu

Ia menjelaskan, tarif tes PCR di RSUD dr Soedomo sempat sekitar Rp 900 ribu ketika awal Covid-19 melanda.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/aflahul abidin
RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Belum lama ini, Presiden RI Joko Widodo meminta agar tarif polimerase rantai ganda atau PCR untuk Covid-19 turun hingga Rp 450 ribu.

Di RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek, tarif tes PCR untuk masyarakat umum dipatok lebih murah ketimbang permintaan Presiden.

Direktur RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek Sunarto mengatakan, sudah sejak lama tarif tes PCR di rumah sakit itu lebih murah ketimbang permintaan Presiden.

"Tarif tes PCR di kami sudah di bawah harga itu. Dari dulu tarif kami Rp 350 ribu," kata Sunarto, Kamis (19/8/2021).

Ia menjelaskan, tarif tes PCR di RSUD dr Soedomo sempat sekitar Rp 900 ribu ketika awal Covid-19 melanda.

Tapi tak lama kemudian, tarif diturunkan.

"Dengan pertimbangan kepantasan, kemampuan (warga), jadi kami turunkan menjadi segitu," sambung Sunarto.

RSUD tipe C itu memiliki dua alat tes PCR. Masing-masing terdiri dari dua mesin ekstraksi dan dua mesin pembacaan.

Setiap mesin dapat dipakai untuk 98 sampel untuk setiap running.

Sementara dalam sehari, mesin bisa dipakai untuk dua sampai tiga kali running. Tergantung permintaan dan kebutuhan.

Baca juga: Sempat Tertunda, Warga Binaan Lapas Tulungagung Akhirnya Divaksin Covid-19 Dosis Pertama

Jika dirata-rata, RSUD tersebut melayani pengetesan PCR antara 70-300 sampel setiap hari.

Mayoritas dari jumlah itu adalah sampel yang dikirim dari dinas kesehatan (Dinkes).

"Sementara untuk masyarakat umum, kami rata-rata melayani antara 20-30 orang," ucapnya.

Hasil tes PCR di RSUD dr Soedomo juga bisa keluar dalam waktu kurang dari 24 jam.

"Jadi kalau running pagi itu, sekitar jam dua belas atau jam satu siang, hasil sudah keluar. Kalau running siang, jam empat atau lima sudah keluar," sambungnya.

Dengan kecepatan keluarnya hasil itu, pihak rumah sakit bisa mendeteksi lebih dini kondisi pasien yang masuk ke rumah sakit. Apakah dia terpapar Covid-19 atau tidak.

"Itu juga kenapa kematian akibat Covid-19 di Trenggalek tergolong tinggi. Karena ketika mereka meninggal, statusnya sudaj diketahui. Mungkin akan beda dengan di tempat-tempat yang akses PCR-nya lama," tuturnya.

BACA BERITA TRENGGALEK LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved