Berita Lamongan

Kompak Melawan! Setelah Polres, PDIP Lamongan Buka 27 Posko Darurat, dan PMI Semprotkan Disinfektan

Posko-posko itu bertujuan memberikan pendampingan dan bantuan ke warga yang menjalani isolasi mandiri.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
surya/hanif manshuri
Salah satu dari 27 Posko Darurat Covid-19 yang didirikan DPC PDI Perjuangan Lamongan, Kamis (12/8/2021). 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Perlawanan menghadapi dan memunahkan pandemi Covid-19 di Lamongan termasuk kompak. Tidak mau kalah dengan Polres Lamongan yang mendorong 120 kampung tangguh, kini PDIP Lamongan juga mendirikan sebanyak 27 posko darurat Covid-19 atau di semua kecamatan di kabupaten itu.

Posko-posko yang didirikan partai berlambang banteng itu bertujuan memberikan pendampingan dan bantuan ke warga yang menjalani isolasi mandiri.

"Pembentukan 27 Posko Darurat Penanganan Covid-19 di seluruh kecamatan itu dilakukan sebagai bentuk kontribusi PDIP terhadap kondisi dan situasi pandemi Covid-19, terutama menghadapi penerapan PPKM Darurat yang saat ini diberlakukan pemerintah," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Lamongan, Sa'im, Kamis (12/8/2021).

Sa'im menjelaskan, posko darurat tersebut dibentuk sebagai antisipasi situasi kondisi saat ini di mana vaksinasi belum 100 persen dilakukan dan penularan masih sangat tinggi.

"Tujuannya untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat secara kesehatan, psikologis dan ekonomi. Total ada 27 posko di seluruh Lamongan," tambah Sa'im.

Dikatakan Sa'im, kegiatan di posko itu melibatkan tiga pilar partai yaitu struktural partai dari DPC hingga anak ranting, legislatif partai dari DPR RI hingga DPRD kabupaten.

Posko Covid-19 ini, menurut Sa'im, adalah bentuk kepedulian partai dan gerakan kemanusiaan dari PDIP untuk rakyat khususnya menghadapi Covis-19. Program utamanya pendampingan kepada pasien positif yang menjalani perawatan di rumah sakit (RS) atau isolasi mandiri.

Kemudian pendataan masyarakat yang terpapar, distribusi bantuan harus dikawal, pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terpapar, terutama yang menjalankan isolasi mandiri perlu didampingi serta terkait PPKM yang masih level 4.

Seperti halnya posko di Kecamatan Karangbinangun. Di posko ini, relawan dari PDIP memberikan bantuan kepada warga yang tengah menjalani isolasi mandiri di Desa Blawi.

Di desa ini, relawan juga memberikan pendampingan program pemerintah berkaitan distribusi bantuan seperti BPNT, BST, BLT dan lainnya. Termasuk mendistribusikan bantuan sembako bagi masyarakat terpapar atau masyarakat yang benar-benar terdampak PPKM secara ekonomi.

Seluruh pengurus PDIP tingkat ranting di desa juga diinstruksikan untuk mencatat keluhan masyarakat, khususnya yang positif Covid-19.

"Data ini nantinya akan kita sampaikan kepada Pemkab Lamongan, dan Satgas Covid-19 dan RS terkait. Kami akan mengawalnya sampai ada penanganan secara serius," tandasnya.

Ditambahkan pula, langkah jemput bola itu sebagai upaya membantu pemerintah dalam mempercepat penanggulangan Covid-19 sesuai dengan perintah dari ketua umum.

Pihaknya juga terus berkordinasi dengan TNI, Polri dan Pemkab Lamongan terkait pelaksanaan vaksinasi, dengan tujuan agar program vaksinasi berjalan lancar dan sukses, sehingga imunitas masyarakat meningkat.

Di sisi lain, peran aktif juga dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) Lamongan melalui penyemprotan cairan disinfektan di jalan-jalan protokol di wilayah kota Lamongan. Upaya itu dilakukan PMI untuk menekan penyebaran Covid-19 di ruang publik.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved