Berita Tuban
Libur Tahun Baru Islam Digeser, Kemenag Tuban Ajak Warga Berdoa Pandemi Covid-19 Segera Berakhir
Hari libur 1 Muharram digeser menjadi tanggal 11 Agustus 2021, demi mencegah penyebaran covid-19.
Penulis: M. Sudarsono | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, TUBAN - Kemenag memastikan Tahun Baru Islam tetap jatuh pada 1 Muharram 1443 Hijriah atau pada 10 Agustus 2021.
Namun untuk hari libur 1 Muharram digeser menjadi tanggal 11 Agustus 2021, demi mencegah penyebaran covid-19.
Menyikapi hal itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Sahid mengatakan, pergeseran hari libur berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri, Menag, Menaker dan MenPAN-RB tentang libur dan cuti bersama.
Hal itu bertujuan, agar liburnya bisa dimanfaatkan di rumah dengan keluarga.
Sebab, saat ini masih berlaku work from home (WFH) 75 persen dan work from office (WFO) 25 persen.
Ia khawatir apabila ada pegawai di lingkungannya yang tidak disiplin, maka berpotensi untuk memanfaatkan waktu akhir pekan lalu sejak Sabtu, Minggu, Senin dan Selasa untuk libur panjang.
Baca juga: Perayaan Kirab Budaya Satu Suro di Petilasan Aji Joyoboyo Kabupaten Kediri Ditiadakan
Sehingga ia menyambut baik langkah Kemenag dalam menggeser hari libur dari Selasa ke Rabu.
"Ya tujuannya baik untuk mencegah penyebaran virus corona, maka dilakukan pergeseran hari libur dari Selasa diganti Rabu. Tapi hari besarnya 1 Muharam tetap Selasa 10 Agustus," ujarnya dikonfirmasi, Senin (9/8/2021).
Masih kata Sahid, selain hari libur tahun baru Islam yang digeser, ada juga perubahan hari libur dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awwal 1443 H.
Yang mana hari liburnya 19 Oktober, berubah menjadi 20 Oktober 2021 M.
Ia meminta masyarakat untuk terus meningkatkan kualitas ibadah dan tak lupa berdoa agar pandemi covid-19 segera berakhir.
Meski terjadi tren penurunan kasus, ia mengajak masyarakat untuk patuh protokol kesehatan 5 M yaitu menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air bersih, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.
"Lebih baik di rumah saja dengan keluarga dalam memanfaatkan libur tahun baru Islam," pungkasnya.