Bocoran Garuda Shield yang Digelar Jenderal Andika Perkasa: Ada Roket Astros dan Helikopter Apache

Berikut bocoran latihan perang TNI AD dan US Army, Garuda Shield, yang digelar oleh Jenderal Andika Perkasa.

Dispenad
Jenderal Andika Perkasa buka Garuda Shield TNI AD-US Army. 

"Ada pendapat yang mengatakan, sebagai negara non blok Indonesia tidak boleh berlatih dengan Amerika Serikat atau beberapa negara tertentu, itu keliru besar.

Sah-sah saja. Toh, latihan yang dilakukan TNI itu hanya seputar masalah teknis dan taktis bukan latihan Pakta Pertahanan," kata politikus PDI Perjuangan tersebut, melansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'TB Hasanuddin: Latihan Militer TNI Bersama Negara Lain Hanya Seputar Teknik dan Taktik'

Hasanuddin menambahkan latihan pertempuran yang biasa dilakukan TNI hanyalah teknik dan taktik saja dalam konteks meningkatkan keterampilan dua belah pihak.

Indonesia, kata dia, bukan hanya berlatih dengan Amerika Serikat saja tapi juga dengan hampir semua negara ASEAN secara rutin.

"Kita juga pernah berlatih juga dengan tentara Australia, beberapa negara Eropa bahkan pasukan Komando baret merah Indonesia pernah berlatih dengan pasukan Komando Cina," ucapnya.

Selain itu, Hasanuddin mengatakan hampir setiap tahun perwira TNI mendapat tugas belajar di sejumlah negara, baik pendidikan perwira dasar maupun Sesko Angkatan bahkan Lemhanas.

"Saya kira itu tak jadi masalah, sebagai negara non blok justru kita harus berlatih dengan banyak negara," ucapnya.

Sebelumnya, analis pertahanan dan militer Connie Bakrie memberikan komentar terkait latihan perang tersebut.

Connie mempertanyakan latihan gabungan Garuda Shield ke-15 Tahun 2021 antara TNI AD dan US Army di tengah kebijakan politik nonblok.

"Karena harus diingat, kebijakan pertahanan itu erat kaitannya dengan arah kebijakan luar negeri," ujar Connie, dikutip dari Antara, Kamis (5/8/2021).

Connie menegaskan, Indonesia hingga saat ini masih menganut negara nonblok.

Selepas latihan Garuda Shield 15/2021 dengan negara coalition of the willing, yaitu AS atau aliansi-nya, Indonesia harus segera membuat Garuda Dragon Shield dengan China atau Garuda Bear Shield dengan Rusia sebagai perwakilan negara-negara non-coalition of the willing.

"Jadi harus segera KSAD bikin Garuda Bear dan Dragon shield. Ini sangat penting," kata dia.

Connie mangatakan bahwa Panglima TNI atau kepala staf tiga matra bisa lulusan dari mana saja saat sekolah, baik itu Inggris, Perancis, maupun Amerika Serikat.

Namun demikian, hal itu tidak berarti bisa membawa latihan bersama pasukan asing bekas negara bersekolahnya ke berbagai wilayah kedaulatan Indonesia dengan bebas.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved