Berita Gresik

Dua Bocah Panti Asuhan Babak Belur Dipukul Kabel, Kasusnya di Ditangani Satreskrim Polres Gresik

Kedua bocah di Gresik luka memar di punggung, serta pelipis setelah dipukul memakai kabel oleh anak pemilik panti yang berusia kurang lebih 30 tahun

Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
Istimewa
Iskandar Rasyid (kiri) bersama kedua bocah korban penganiayaan anak pemilik panti asuhan di wilayah Kecamatan Benjeng, Gresik. 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Laporan kasus penganiayaan yang dialami oleh dua orang bocah, MFS dan DRS sedang ditangani Unit Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gresik.

Polisi segera melakukan pemanggilan saksi-saksi atas kasus yang menimpa dua bocah berusia belasan tahun itu di sebuah panti asuhan yang berada di wilayah Kecamatan Benjeng, Gresik.

"Saat sedang kami tangani, masih dalam proses penyelidikan," kata Kapolres Gresik, AKBP Arief Fitrianto melalui Kasatreskrim Polres Gresik AKP Bayu Febrianto Prayoga, Kamis (5/8/2021)

Pihaknya telah melayangkan surat pemanggilan kepada pihak pelapor, saksi maupun terlapor untuk mengungkap tindak kekerasan yang dialami MFS dan DRS akibat disabet menggunakan kabel listrik secara membabi buta.

Saat ini, kedua bocah itu telah pulang bersama ibunya yang bekerja sebagai seorang asisten rumah tangga. Mereka tinggal di sebuah rumah kos, di daerah Kebomas.

Diketahui, kaki kedua bocah yang baru berumur belasan tahun itu penuh luka, mulai betis hingga paha.

Kedua korban mengalami luka memar di punggung, serta pelipis setelah dipukul memakai kabel oleh anak pemilik panti yang berusia kurang lebih 30 tahun.

Keduanya berhasil pulang setelah mencoba kabur keluar dari panti asuhan akibat mendapat perlakuan kasar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus penganiayaan itu bermula saat salah satu korban bermain salah satu mesin capit boneka.

Iskandar Rasyid (40) merupakan kerabat korban geram bukan main. Hanya karena masalah sepele, korban yang masih di bawah umur itu mengalami luka memar. Seperti mengalami penyiksaan.

Padahal mereka berdua hanya mengambil hadiah dari mesin game pengambil boneka karena gagal berkali-kali memainkan permainan tersebut. Setelah itu, hadiah berupa mainan dengan harga yang tidak seberapa itu dikembalikan lagi.

Beberapa jam kemudian, pihak pengurus panti asuhan mengetahui dan melakukan tindakan kekerasan secara membabi buta.

Terduga pelaku berinisial M ini langsung memukul korban dengan sabetan kabel berulang kali.
Kedua bocah itu sudah menangis meminta maaf bahkan memohon ampun, namun tersangka tidak menghentikan aksi kekerasan itu hingga korban berdarah-darah di bagian paha pada Sabtu (31/7/2021).

Tidak hanya itu, korban MFS yang saat kejadian hanya menemani juga kena amuk. Akibatnya, kedua anak itu mengalami babak belur akibat tindak kekerasan.

DRS memar di bagian betis dan paha. Lalu, MFS mengalami memar di bagian betis dan pelipis mata sebelah kanan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved