Vaksinasi di Gresik

Napi Rutan Gresik meski Bertato Takut Jarum Suntik, Kepala Rutan: Nyalimu Tak Sesangar Tatomu

"Nyalimu tak sesangar tatomu," celetuk Kepala Rutan Kelas II B Gresik, Aris Sakuriyadi, Minggu (1/8/2021). 

Penulis: Willy Abraham | Editor: Parmin
Foto: humas rutan gresik
Napi Rutan Gresik meski bertato takut jarum suntik saat vaksinasi di rutan setempat, Minggu (1/8/2021). 

SURYA.co.id | GRESIK – Sebanyak 324 warga binaan Rutan Gresik mendapatkan vaksinasi Covid-19 tahap pertama.

Seorang warga binaan sempat mencuri perhatian petugas karena takut jarum suntik

Dia terlihat menoleh ke arah kanan, membelakangi tenaga kesehatan dari Puskesmas Cerme yang menyuntik dosis vaksin.

Karena takut bukan main, saat lengannya dibuka. Tato bergambar naga di lengan sebelah kiri membuatnya menutup mata ketakutan. 

Petugas lapas sampai membantu menutup matanya agar tidak menoleh saat disuntik. Satu petugas lagi, mengangkat lengan kirinya. 

Tak ayal hal ini mengundang gelak tawa saat pelakaanaan vaksinasi.

"Nyalimu tak sesangar tatomu," celetuk Kepala Rutan Kelas II B Gresik, Aris Sakuriyadi, Minggu (1/8/2021). 

Vaksinasi ini sebagai bentuk upaya antisipasi penularan Covid-19 di dalam Rutan.  Rutan Gresik bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, Puskesmas Cerme dan Disdukcapil Gresik.

Khusus untuk Disdukcapil ini dikarenakan pada saat pelaksanaan vaksininasi hari pertama ada sebagaian warga binaan yang belum mengetahui NIKnya. Untuk membantu percepatan pendataan dan pelacakan NIK warga binaan. 

Dalam kegiatan vaksinasi di hari kedua ini, sama seperti pada saat pelaksanaan hari pertama kemarin, dilaksanakan sesuai SOP vaksin yaitu dimulai dari Screening Awal, Pelaksanaan Vaksin, dan Observasi dengan jumlah petugas medis sebanyak 25 orang gabungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dan Puskesmas Cerme. 

Vaksin yang telah disiapkan adalah AstraZanecca yang diberikan untuk 324 warga binaan Rutan Gresik. Namun, sebanyak 243 orang yang berhasil tervaksin dan 81 orang lainnya tidak lulus skrining.

Bila di total hari pertama dan hari kedua sebanyak 739 orang yang terdata, 508 yang telah tervaksin, 153 yang tidak lulus skrining serta NIK yang tidak valid sebanyak 78 orang. 

“Kami sudah mendata untuk kegiatan Vaksinasi hari kedua ini sebanyak 324 orang," ungkapnya. 

Aris pun menjelaskan bahwasanya kegiatan ini dilakukan untuk memperkuat para warga binaan agar tidak mudah tertular, mengingat keadaan Rutan Gresik sudah mengalami over kapasitas, sehingga sangat rentan terjadinya penularan. 

Jumlah warga binaan mencapai 800. Sedangkan kapasitas rutan kelas II B itu idealnya hanya sekitar 200 orang saja. 

Kepala Puskesmas Cerme dr Sukadi menjelaskan bahwa setelah divaksin, bukan berarti 100 persen bebas covid, tetapi lebih melindungi. 

"Bila suatu saat terpapar, tidak dalam kondisi berat karena sudah terbentuk antobodi," kata dia. 

Terdapat beberpa efek samping vaksin ini yang bisa ditimbulkan, seperti ada rasa mengantuk yang luar biasa, meriang dan nyeri. 

Sukadi menjelaskan tidak perlu khawatir karena ini merupakan efek samping dari Vaksin AstraZanecca.

Hal yang wajar terjadi ketika tubuh sedang membangun sistem imun (antibodi) di dalam tubuh.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved