Kronologi Pesilat Tulungagung Tewas saat Latihan Tengah Malam hingga 4 Orang Ditetapkan Tersangka
Kronologi tewasnya pesilat Tulungagung, Jawa Timur saat latihan di Desa Kepuh, Kecamatan Boyolangu, terungkap.
Penulis: David Yohanes | Editor: Musahadah
Mereka lalu membawa Lutfi ke Puskesmas Boyolangu untuk mendapatkan pertolongan medis.
“Korban sebelumnya sudah menerima akumulasi tendangan dan pukulan. Pihak Puskesmas menyatakan, saat korban tiba kondisinya sudah meninggal dunia,”ungkap Christian.
Pihak Puskesmas melaporkan kejadian ini ke Polsek Boyolangu.
3. Hasil autopsi
Jenazah Lutfi kemudian diotopsi.
Berdasar hasil autopsi korban mengalami banyak kekerasan benda tumpul di bagian depan tubuhnya.
Satu kekerasan yang mengarah ke ulu hati diduga yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Kekerasan ini berasal dari tendangan dan pukulan dari para tersangka.
“Pukulan dan tendangan itu dilakukan selama latihan. Tidak dilakukan bersama-sama, tapi dalam satu rangkaian,” sambungnya.
Secara kasat mata terdapat luka lebam memerah di ulu hati, dan lebam hingga gosong di pangkal lengan dan pangkal leher.
4. 4 orang ditetapkan tersangka

Dari temuan tersebut, Penyidik Satreskrim Polres Tulungagung akhirnya menetapkan empat tersangka atas kematian Lutfi Fajar Rulamin (23), warga Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu.
Mereka dinilai pihak yang bertanggung jawab atas meninggalnya korban, saat berlatih pencak silat pada Senin (28/7/2021) malam.
Empat tersangka ini adalah para pelatih, yaitu ER (20), FA (17), FI (23) dan MO (16).
“Dua di antaranya, FA (17) dan MO (16) masih anak-anak. Sedang dua tersangka lainnya sudah dewasa,” terang Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Christian Kosasih, Rabu (28/7/2021).