Virus Corona di Surabaya

Unair kembali Kehilangan Dokter karena Covid, dr Gesti Wira Gugur setelah 3 Minggu Melahirkan

Fakultas Kedokteran Unair kembali kehilangan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Parmin
Foto:fk unair
Foto semasa hidup dr Gesti Wira Nugrahyekti. 

SURYA.CO.ID | SURABAYA - Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) kembali kehilangan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Setelah sebelumnya dr Aliy Akbar Al Busani meninggal karena covid-19 pada Kamis (8/7/2021) kini soerang dokter lincah dr Gesti Wira Nugrahyekti pun harus menyerah setelah terpapar penyakit sama dalam kondisi hamil.

Dokter Kelahiran Jember ini gugur oleh ganasnya corona pada Kamis malam (22/7/2021). 

Sebelumnya setelah bayinya lahir, ia dirawat secara intensif di RIK RSUD dr Soetomo dan harus berpulang meninggalkan buah hatinya, Kamis (22/7/2021).

Penghormatan terakhir pada dokter Gesti pun dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga secara online, Kamis (22/7/2021) malam.

"Sebelumnya, kami masih memberikan penghormatan terakhir kepada pahlawan kesehatan yang gugur di masa perang ini, bersama di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga," papar Prof Dr dr Budi Santoso SpOG (K), Dekan Fakultas Kedokteran Unair, Jumat (23/7/2021).

Prof Bus sapaan akrab Prof Budi mengungkapkan penghormatan terakhir secara daring terbilang berbeda dengan penghormatan pada para dokter dan akademisi FK Unair.

Tetapi, menurutnya, sama sekali tidak mengurangi rasa hormat dan cinta kasih kepada anak didik, dokter hebat, sejawat, dr Gesti Wira Nugrayekti yang berpulang setelah tiga minggu berjuang melawan ganasnya Covid-19. 

"Bagaimanapun kami harus waspada. Pandemi ini belum terkendali. Resiko transmisi tinggi.

Demi keselamatan bersama, segala aktivitas yang melibatkan kerumunan harus disiasati," ungkapnya

Prof Bus menjelaskan dokter Gesti  menyelesaikan SMPN 2 Jember dan SMAN 1 Jember, masing-masing hanya dalam dua tahun. 

Artinya ia merupakan siswa pilihan yang mengikuti program akselerasi.

Jenjang pendidikan dokter ditempuhnya dalam 2012 hingga 2018. Kemudian mengabdi internship selama 1 tahun.

"Dokter Gesti adalah salah satu putra terbaik FK Unair. Beliau baru saja diterima sebagai PPDS Anestesi pada periode Januari 2021. 

Kami merasakan duka cita yang mendalam. Semoga pengabdiannya selama ini diganjar dengan tempat terbaik di sisi-Nya," tutur Prof Bus.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved