EFEK Viral Tabung Oksigen Palsu di Tulungagung Buat Polda Jatim Turun Tangan, Begini Cek Keasliannya

Efek viral temuan tabung oksigen palsu di Tulungagung, Polda Jatim langsung turun tangan. 

Penulis: Samsul Arifin | Editor: Musahadah
surya/david yohanes
Pembudidaya ikan koi menemukan tabung oksigen palsu di Tulungagung. Foto kanan: tabung oksigen yang asli. 

Polres Tulungagung Bergerak

Ketua Kelompol SOl Koi, Alipin mengisi kantong plastik dari tabung oksigen yang diduga palsu, Selasa (20/7/2021).
Ketua Kelompol SOl Koi, Alipin mengisi kantong plastik dari tabung oksigen yang diduga palsu, Selasa (20/7/2021). (surya/david yohanes)

Terpisah, Kepala Unit Tindak Pidana Khusus Satreskrim Polres Tulungagung, Iptu Didik Riyanto saat dikonfirmasi Rabu (21/7/2021), mengaku sudah mendapat laporan masalah itu.

“Kami baru dapat informasi. Padi ini kami rapatkan,”ujar Didik melalui sambungan telepon.

Didik mengaku akan menindaklanjuti informasi itu dengan melihat langsung tabung oksigen yang diduga palsu.

Selain itu pihaknya juga berharap bisa mengumpulkan bahan keterangan dari warga yang menyimpan tabung itu.

Jika memang mengarah pada upaya penipuan, maka kasus ini bisa dinaikkan ke ranah pidana.

“Makanya kami perlu mencari bahan keterangan untuk dijadikan dasar. Jika arahnya ada unsur pidana, bisa ditingkatkan,” ucapnya.

Saat ini oksigen adalah salah satu barang yang diawasi peredarannya dengan ketat.

Untuk memudahkan pengawasan, Didik membuatkan grup Whatsapp untuk para pihak terkait ketersediaan oksigen.

Setiap hari empat kali Didik menerima laporan ketersediaan oksigen dari distributor.

“Ada dua distributor, yaitu Merak Muda dan Samator. Setiap pagi, siang, sore dan malam ketersediaan oksigen terus dilaporkan,” ungkapnya.

Selama Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat stok oksigen masih aman.

Ketersediaan masih terjaga sementara harga juga tidak melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).

Ketersediaan oksigen saat ini dikhususkan untuk keperluan medis.

“Industri tetap bisa mendapatkan oksigen, namun harus dengan surat pengantar dari desa. Meski stok yang ada diutamakan untuk keperluan medis,” ujar Didik.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved