Kabar Terbaru 2 Anggota MIT Poso Pecahan Ali Kalora yang Tewas Ditembak Koopsgabsus: Evakuasi Sulit

Berikut kabar terbaru dua anggota MIT Poso pecahan kelompok Ali Kalora yang tewas ditembak Koopsgabsus.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Dokumentasi TNI via Kompas.com
Proses evakuasi prajurit TNI Koopsgabssus yang berhasil menembak mati dua orang kelompok teroris MIT 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Berikut kabar terbaru dua anggota MIT Poso pecahan kelompok Ali Kalora yang tewas ditembak Koopsgabsus.

Diketahui, dua anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pecahan Kelompok Ali Kalora berhasil dilumpuhkan di Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah, Minggu (11/7/2021).

Evakuasi jenazah kedua anggota MIT Poso tersebut cukup sulit karena tim evakuasi harus menghadapi banyak rintangan.

Namun, TNI akhirnya bisa mengevakuasi jenazah keduanya meski penuh perjuangan.

"Tiga hari sebelumnya tim evakuasi menghadapi banyak rintangan alam, medan dan cuaca yang sering berubah-ubah mulai dari TKP dan di sepanjang rute evakuasi,” kata Wakil Panglima Koopsgabsus Tricakti Brigjen Rafael Granada Baay, dalam keterangan tertulis, Rabu (14/7/2021).

Baca juga: 2 Anggota MIT Poso Pecahan Ali Kalora Dilumpuhkan dalam Aksi Senyap Tim Pimpinan Perwira Kopassus

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'TNI Evakuasi Jenazah 2 Anggota Kelompok Teroris MIT'

Menurut Rafael, pada Minggu (11/7/2021), Koopsgabsus menurunkan dua tim Tricakti dan satu Tim Chandraca, untuk mengevakuasi jenazah.

Akibat lebatnya hutan dan sulitnya situasi di lapangan, pada hari pertama pencarian jenazah, tim evakuasi hanya dapat bergerak sekitar 600 meter dari TKP menuju titik penjemputan darurat yang telah disiapkan.

“Kesulitan utama adalah beratnya medan karena vegetasi tumbuhan yang rapat serta banyaknya bebatuan besar di tebing sisi kiri dan kanan sungai, sehingga menyulitkan pasukan menembus rute yang dilewati,” ungkap Rafael.

Pada hari kedua evakuasi, pada Senin (12/7/2021) sejak pukul 06:00 WITA, tim kembali melanjutkan pencarian setelah sempat istirahat karena terkendala cuaca hujan deras dan tidak adanya jalan.

Pencarian kembali dilanjutkan pada Selasa (13/7/2021) pukul 07.00 WITA. Tim evakuasi hampir berhasil mengangkat jenazah menggunakan Heli Caracal TNI AU.

Namun karena sempitnya medan serta lebatnya hutan, helikopter kesulitan untuk bermanuver dengan aman, apabila dipaksakan justru akan sangat beresiko untuk keamanan alutsista.

Kemudian, Rabu (14/7/2021) pukul 13:30 WITA, akhirnya tim evakuasi berhasil menjangkau landing zone darurat yang aman untuk mengangkut jenazah menggunakan hoist dan basket stretcher.

Proses evakuasi menggunakan helikopter Super Puma yang diterbangkan pilot Mayor Pnb Budiyono dari Lanud Hasanudin Makassar.

Pada pukul 14:30 WITA hari ini, dua jenazah teroris Poso itu diberangkatkan dari Mayonif 714/SM ke RS Bhayangkara Polda Sulteng.

Operasi ini langsung dipimpin Brigjen TNI Rafael.

Menurut Rafael keberhasilan evakuasi jenazah teroris Poso tidak terlepas dari kerja sama semua pihak.

“Setelah melalui semua perjuangan berat tersebut kedua jenazah teroris berhasil di evakuasi, langsung diberangkatkan ke RS Bhayangkara Polda Sulteng untuk dilaksanakan autopsi dan identifikasi lebih lanjut oleh Tim Inafis Satgas Madago Raya,” ucap Rafael.

Sebelumnya, dua anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pecahan Kelompok Ali Kalora berhasil dilumpuhkan dalam aksi senyap tim pimpinan perwira Kopassus.

Seperti diketahui, MIT Poso pimpinan Ali Kalora kini terpecah menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama beranggotakan empat orang yang dipimpin oleh Ali Kalora, bergerak di wilayah Poso Pesisir Utara.

Sedangkan kelompok MIT Poso pimpinan Qatar alias Farel alias Anas, bergerilya di sekitar Lembah Napu, Lore Timur.

Dua anggota MIT Poso yang tewas dalam aksi senyap Kopassus adalah anggota Qatar.

Melansir dari Kompas TV, kronologinya berawal saat prajurit Kopassus yang tergabung dalam Koopsgassus Tricakti melakukan operasi senyap di Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah, Minggu (11/7/2021).

Proses penyergapan itu dipimpin oleh Lettu Inf David Manurung yang berasal dari satuan Kopassus.

Mereka hanya beranggotakan sebanyak lima orang saat melakukan aksi pelumpuhan tersebut. 

"Setelah dengan sabar serta cermat mengendus bekas-bekas jejak yang ditinggalkan kelompok MIT sejak tanggal 7 Juli 2021 yang lalu," ujarnya Panglima Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus) Tricakti Mayjen TNI Richard T.H. Tampubolon dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas TV. 

Jenderal bintang dua itu menambahkan, Tim Tricakti mendekati markas kelompok MIT secara senyap dan kerahasiaan tinggi merayap ke sasaran sejak pukul 22.00 WITA.

"Akhirnya pada jarak sekitar 5 meter dari posisi Camp terlihat samar dalam kegelapan ada beberapa orang kelompok MIT sedang istirahat.

Setelah diyakini bahwa benar mereka adalah anggota teroris MIT, Dantim Tricakti 2 Lettu Inf David Manurung langsung memberikan perintah untuk membuka tembakan guna melumpuhkan kelompok MIT tersebut," katanya. 

Sejumlah anggota Satgas memburu anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Poso, Sulawesi Tengah.
Sejumlah anggota Satgas memburu anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Poso, Sulawesi Tengah. (Kolase Tribun Palu/Istimewa)

Ia menyebut, saat penyergapan terdapat lima orang di lokasi.

Namun, tiga orang di antaranya, juga disebut terduga teroris dari kelompok Poso, melarikan diri ke dalam hutan.  

"Ada yang terluka dari tiga orang yang melarikan diri di tengah kegelapan di hutan lebat tersebut.

Hal ini diyakini dari bekas ceceran darah yang pagi ini terlihat di sekitar TKP," kata dia. 

Ia meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia agar terus mendoakan para prajuritnya yang kini masih berjuang di lapangan menumpas keberadaan para terduga teroris. 

"Mohon doanya buat tim yang di lapangan yang saat ini masih terus berupaya keras melaksanakan pembersihan dan pengejaran," kata Richard.

Sementara itu, Danrem 132 Tadulako dan juga Wakil Penanggungjawab Komando Operasi Madago Raya Brigjen TNI Farid Makruf memastikan, kelompok MIT yang tewas merupakan pimpinan Qatar.

"Kelompoknya Qatar, cuma kami belum bisa mengindentifikasi siapa yang tertembak itu.

Kami sekarang sedang melakukan evakuasi jenazah tapi masih kesulitan dengan medan yang rapat dan cuaca," kata Danrem Farid saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Baca berita lainnya terkait perburuan Ali Kalora Cs

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved