Regional

Pesan Menyayat Wanita Cantik pada Adiknya Sebelum Dibakar Pria yang Pernah Melamar Tapi Ditolak

Sang adik begitu terpukul karena begitu dekat SZ selama hidupnya. Sebelum ditemukan tewas, SZ pamit bekerja dan biasa pulang telat karena lembur.

Editor: Anas Miftakhudin
Kolase TribunJakarta
Kolase/TribunJakarta.com KapolresTangerang Selatan (Tangsel), AKBP Iman Imanuddin san lokasi penemuan tulang di area penemuan jasad hangus di Suradita Lele, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Sabtu (10/7/2021). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir) 

SURYA.CO.ID - Pembunuhan keji dengan cara tubuhnya dibakar di Suradita, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Sabtu (10/7/2021) kemarin, berhasil diungkap anggota Satreskrim Polres Tangerang Selatan.

Pelaku pembunuhan terhadap wanita cantik, SZ (19) jumlahnya dua pemuda.

Kedua pemuda itu kini dijebloskan ke tahanan Polres Tangerang Selatan berinisial DS (20) dan US (20).

Tersangka diringkua petugas di Desa Cibogo, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang Selatan.

Pria yang dicurigai aktor intelektual dalam pembunuhan dan pembakaran jasad SZ adalah DS. Sementara, peran US membantu DS.

DS yang diduga pelaku utama dalam pembunuhan SZ secara keji dengan cara membakar tubuh korban di sebuah lahan garapan warga di Desa Suradite, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Jumat (9/7/2021).

Sesuai pengakuan tersangka DS kepada penyidik, tersangka DS pernah melamar SZ.

Namun ayah korban SZ, Aziz (45) saat itu menolak lamaran DS. Lantaran bekerja sebagai tukang salon setempat bersama US.

"Sebetulnya pelaku (DS) sempat ngelamar anak saya (SZ) tiga minggu lalu kira-kira," ucap Aziz, Senin (12/7/2021).

"Saya tolaklah, pertama anak saya masih kecil. Kedua, anak saya masih menjadi tulang punggung kelurga," tutur Aziz.

Seingat Aziz, pelaku mendatangi rumahnya untuk melamar SZ pada pertengahan Juni 2021.

Kala itu, pelaku sempat datang dua kali untuk meluluhkan hati Aziz.

Namun sang ayah masih belum mengizinkan.

"Waktu itu Rabu bulan Juni mau melamar, datangnya malam. Karena saya enggak ada di rumah jadi pergi lagi," jelasnya.

Dari penolakan itu, pelaku kemudian mengeluarkan surat perjanjian untuk ditandatangani.

Dalam surat perjanjian yang dibuat DS, ada unsur ancaman untuk keluarga.

Kata Aziz, surat itu mengatakan keluarga tidak menuntut apapun bila terjadi sesuatu pada SZ.

"Pokoknya panjang lebar dia ngeluarin surat perjanjian. Intinya sih kalau nolak, kalau ada apa-apa terhadap anak saya, itu enggak tanggungjawab," ungkap Aziz.

Hati Azis mulai gundah setelah satu hari anaknya SZ tak pulang tanpa kabar. Seketika itu Aziz langsung membatin dan meyakini sosok ganjil di video viral Facebook adalah anaknya, SZ.

Meninggalnya SZ di tangan DS membuat keluarga besar sangat berduka.

Sang adik begitu terpukul karena begitu dekat dengan SZ selama hidupnya.

Sebelum ditemukan tewas, SZ pamit untuk bekerja dan biasa pulang telat karena lembur.

Tapi pada Kamis (8/7/2021) malam, SZ tak memberikan kabar sehingga membuat keluarga khawatir.

"Sore itu sekitar pukul 16.00 WIB, dia pamitan mau kerja. Seperti biasa saja. Pulangnya juga biasanya pukul 20.00 WIB. Eh ini dia gak ada kabar," cerita Aziz.

Aziz sempat menghubungi nomor kontak SZ tapi tak ada respons.  

Dalam ketidakpastian, Aziz mendapat kabar ada penemuan mayat wanita dalam kondisi hangus terbakar di dekat permukiman warga di Desa Suradita.

Desa Suradita posisinya berada di sisi selatan Desa Cibogo, tempat SZ tinggal bersama keluarganya.

"Pas saya lihat itu jenazah di Facebook, saya sudah merasa itu anak saya. Saya sudah yakin banget," aku Aziz.

Lokasi penemuan mayat wanita muda di Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Sabtu (10/7/2021).
Lokasi penemuan mayat wanita muda di Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Sabtu (10/7/2021). (TribunJakarta.com)

Ia kembali menegaskan, "Di batin, saya yakin itu anak saya." 

Aziz lalu mendatangi Polres Tangerang Selatan karena anak gadisnya tak pulang sejak Kamis malam.

"Saat saya di-BAP, polisi menunjukkan pakaian terakhirnya. Iya benar itu pakaian anak saya," kata Aziz dengan suara bergetar menahan amarah.

Tak sekalipun Aziz memiliki firasat buruk saat anak gadisnya itu tak pulang.

Tapi, belakangan perasaannya  semakin menjadi-jadi tak karuan.

Satu hal tak biasa yang dirasa Aziz, melihat gelagat SZ sebelum pamit bekerja pada Kamis sore.

Tampak, SZ menitipkan pesan pada adiknya dan menyempatkan bermain TikTok bersama. 

Ini jarang sekali yang Aziz lihat dari SZ selama ini.

"Jangan bandel, jangan banyak jajannya, kasihan sama bapak-ibu," ucap SZ dalam pesannya untuk sang adik, seperti ditirukan Aziz.

Orang pertama kali menemukan jasad SZ adalah Muslim (58), penggarap lahan kosong.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin sempat menyebut motif pembunuhan itu lantaran sakit hati.

DS sakit hati, dibantu US, nekat membunuh korban lalu membakar jasadnya di lahan garapan warga Desa Suradita.

Mayat SZ pertama kali ditemukan Muslim berjarak sekitar 10 meter dari saung saat hendak menggarap lahan garapannya.

Ia bergegas balik ke rumah dan berucap kepada istrinya, Dahyana, dengan mimik ketakutan. 

Dahyana menduga suaminya kembali pulang karena ada barang yang tertinggal.

Sudah menjadi kebiasaan Muslim keluar rumah menuju ladang pukul 05.30 WIB.

Belum sempat Dahyana bertanya apa penyeban pulang secepat itu, Muslim langsung memberikan pesan singkat, padat, dan jelas.

Ditingkahi raut ketakutan, Muslim perlahan bercerita kepada sang istri atas apa yang dilihatnya barusan di lahan yang ia tanami terong.

"Jangan ke kebun dulu. Di kebun ada orang yang terbakar," pesan Muslim seperti ditirukan Dahyana saat ditemui di rumahnya pada Sabtu (10/7/2021).

Mulanya, Muslim penasaran melihat sesuatu berasap di atas tanah, padahal masih pagi.

Spontan, ia terkejut asap itu berasal dari tubuh manusia yang terbakar.

Dahyana, istri Muslim, saat ditemui di kediamannya kawasan RT 2 RW 2 Desa Suradita, Cisauk, Tangerang, Sabtu (10/7/2021). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir).
Dahyana, istri Muslim, saat ditemui di kediamannya kawasan RT 2 RW 2 Desa Suradita, Cisauk, Tangerang, Sabtu (10/7/2021). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir). (TribunJakarta.com)

Kondisi mayat sulit dikenali. Seluruh tubuhnya hitam gosong dan masih mengeluarkan asap saat Muslim menemukannya.

Si lokasi kejadian masih terlihat sisa kain warna krem sisa pembakaran. Sisa kain ini yang menjadi barang bukti pakaian yang dikenakan korban SZ.

Bahkan, ada tulang seukuran jari tangan yang tertinggal di tempat kejadian perkara.

"Dia panik, kakinya sampai gemetaran gitu," jelas Dahyana.

Sebagai istri, ia mencoba menenangkan suaminya dan menemaninya untuk melaporkan apa yang dilihatnya ke Ketua RT setempat, berlanjut ke Polsek Cisauk.

Muslim yang telah memberi Dahyana tiga anak itu sempat dimintai keterangan secara intensif di kantor Polres Tangerang Selatan selama dua hari.

Mayat SZ dievakuasi dan dibawa untuk diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, karena jasadnya sulit diidentifikasi secara manual. (TribunJakarta.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved