RSUD Dr Soetomo Surabaya
RSUD Dr Soetomo Buka Lowongan 15 Relawan Pemulasaran Jenazah, Laki-laki Maksimal 35 Tahun
Kepala Humas RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Pesta Parulian mengungkapkan pihaknya membuka lowongan 15 relawan transporter dan pemulasara jenazah.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Parmin
SURYA.CO.ID | SURABAYA - Dengan semakin meningkatnya kasus positif Covid-19, pasien yang datang di Instalasi Gawat Darurat sudah dalam kondisi kritis, potensi tingkat kematian juga tinggi.
Kepala PKRS dan Humas RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Pesta Parulian mengungkapkan pihaknya membuka lowongan 15 relawan transporter dan pemulasara jenazah.
"Ini upaya kami memberikan pelayanan jenazah yang layak dimana peran pemulasara dan transporter jenazah sangat diperlukan," ujarnya, Kamis (1/7/2021).
Dr Pesta merinci syarat pemulasara dan transporter jenazah diantaranya laki-laki, sehat jasmani dan rohani, usia maksimal 35 tahun, dan pendidikan minimal SMA sederajat.
"Kepada calon relawan yang berminat dan memenuhi kriteria akan diberikan pelatihan dasar pemulasaraan dan transport jenazah penyakit menular, hingga aman bagi yang bersangkutan dan orang di sekitarnya," lanjut dr Pesta Parulian.l
Selama ini selain melayani pemulasaraan jenazah pasien Covid-19, RSUD milik Pemprov Jatim ini juga melayani pemulasaraan jenazah kiriman Dinas Sosial dan Puskesmas di Surabaya dan sekitarnya.
"Mulai Januari sampai 28 Juni 2021 ini telah menerima sebayak 93 jenazah, dimana jumlah terbanyak pada minggu-minggu terakhir Juni 2021 dengan rata-rata 5 jenazah per hari," urainya.
Selain itu, di RSUD Dr Soetomo terjadi peningkatan pemulasaraan jenazah pada minggu-minggu terakhir bulan Juni 2021, dengan rata-rata 15-20 jenazah per hari.
"Hal ini tentu memakan waktu yang lama dalam penyelesaian pemulasaraan yang rata-rata tiap jenazah memerlukan waktu 1,5-2 jam," limbuh dr Pesta Parulian.
Untuk memberikan pelayanan yang manusiawi dan mempercepat layanan, RSUD Dr. Soetomo membuat “Depo Jenazah”.
Jenazah pasien Covid-19 di tempatkan dalam satu ruangan di bagian forensik, diidentifikasi, dan dilakukan pemulasaraan, serta di salatkan dengan urutan berdasarkan waktu kematian.
"RSUD Dr Soetomo bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota dan Dinas Sosial Kota Surabaya untuk mempercepat layanan dengan mengupayakan tempat pemulasaraan terpisah," tegasnya.
Selain hal tersebut, penyediaan peti mati dan ambulans juga ditambah menyewa ambulans swasta.
Dokter dr Pesta Parulian pun berharap jika ada Instansi swasta yang berkeinginan untuk membantu CSR tentunya akan diterima.