Wawancara Eksklusif

Wagub Emil Dardak Optimistis Ekonomi Jatim Tumbuh Positif: Kuncinya Menjaga Covid-19 Melandai

Pemprov Jawa Timur optimis pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua ini bakal menunjukkan hasil positif.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Parmin
surya.co.id/habibur rohman
DISKUSI GAYENG - Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak disambut Wakil Pemimpin Redaksi Harian Surya Triu Mulyono saat berkunjung di Kantor Harian Surya Jl Rungkut Industri III nomor 68 & 70 Surabaya, Rabu (9/6/2021). 

Dan itu adalah seni menurut saya, bukan artinya dengan ngerem. Karena kalau ngerem ya sama saja bisa dicapai tapi kemudian kesejahteraan terdampak. Kesejahteraan ini masalah penghidupan. Masyarakat loh yang terpukul. Bahkan pada saat kita membatasi perhotelan, yang merasakan dampaknya itu bukan hanya hotel-hotel saja. Tapi supliernya, vendornya, kita bicara petani hortikultura, permintaannya turun. Peternak ayam, daging, permintaannya turun. Perajin camilan turun omzetnya.

Jadi, kalau orang bilang wisata itu urusan tidak penting, tersier. Tersier bagi yang mengunjungi tapi primer bagi yang hidup dari wisata. Jadi itulah sebabnya kemudian upaya kita adalah menjaga balance.

Sudah ada format yang dibuat oleh pemerintah pusat. Dulu kita punya kampung tangguh sekarang namanya PPKM mikro. Di tingkat makronya awalnya ada PPKM. Di dua sisi inilah kita melihat ada upaya simultan yang kita lakukan. Kalau ekonomi memang ingin bergerak tentu ini gak bisa terlalu direm terus. Makanya jam buka restoran mulai dibuka, tetapi harus dilandasi kondisi kurva penyebaran Covid-19 yang kondusif.

Yang mikro, dalam kondisi apapun, wajar kalau ada satu RT lebih dari 10 rumah disaat yang sama aktif kasus positif. Ya memang harus ada pembatasan dulu. Jadi, yang mikro ini gak usah khawatir PPKM Mikro mau berlanjut terus, memang itu adalah satu langkah logis.

Di tengah optimisme, kemudian di Jawa Timur ada kenaikan angka Covid-19, terutama di Bangkalan. Bagaimana Pak Wagub?

Optimis penting, apalagi seorang pemimpin harus optimis. Tapi saya juga lebih senang lagi manakala saya bisa empiris. Secara empiris kita sudah melalui beberapa masa sulit. Lebaran 2020, penghujung tahun 2020, masa kasus bahkan melonjak tiga kali lipat. Dengan kerja sama seluruh elemen kita bisa turunkan kasusnya.

Artinya, kita pernah berhasil. Dan kita harus optimis kita bisa berhasil kali ini. Jadi, masa-masa setelah Lebaran 2021 ini, memang sudah terjadi kenaikan kasus. Dari kasus aktif 1479 sekarang sudah 2.131. Dan ini tidak boleh dianggap enteng.

Oleh karena itu, pada segenap masyarakat, kita tidak nyuruh diam di rumah, tapi berhati-hatilah. Kita gak bilang orang, jangan bikin hajatan. Boleh tapi ada aturannya. Kenapa sampai ada penertiban, itu juga harus ada transparansi kepada publik.  (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved