Wawancara Eksklusif
Wagub Emil Dardak Optimistis Ekonomi Jatim Tumbuh Positif: Jangan Sumbu Pendek dan Termakan Hoax
Menurut Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto kesabaran adalah salah satu kunci keberhasilan dan kesuksesan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Parmin
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak masyarakat untuk bersabar. Menurutnya ini adalah salah satu kunci keberhasilan dan kesuksesan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Jangan sumbu pendek dan jangan gampang kemakan hoax, selalu kroscek kalau ada video (seputar Covid-19). Karena hoax ini bisa memancing emosi jika kita terlalu sumbu pendek," katanya saat berkunjung ke Kantor Redaksi Harian Surya dan Tibun jatim network, di Jalan Rungkut Industri III, Surabaya, Rabu (9/6/2021).
Selengkapnya simak lanjutan wawancara Eksklusif Pemimpin Redaksi Tribun Jatim Network/Wakil Pemimpin Harian Surya Tri Mulyono dengan Wagub Emil dardak berikut ini.
Baca juga: Wagub Emil Dardak Optimistis Ekonomi Jatim Tumbuh Positif: Kuncinya Menjaga Covid-19 Melandai
Anda jadi kepala daerah saat pandemi melanda, tentu ada suka dukanya. Bisa diceritakan?
Tentunya, orang Jawa selalu bilang untungnya, kita harus tetap bersyukur. Ada hikmah yang bisa dipetik juga. Bahwa saat ini lebih sadar kesehatan. Karena banyak sekali kegiatan bisa melalui vidcon, maka waktu kita lebih produktif. Bisa juga meluangkan waktu dengan keluarga. Jadi, ada hikmahnya di balik ini semua.
Apa pesan Anda kepada masyarakat, di situasi pandemi seperti sekarang?
Di situasi seperti ini gampang sekali kita tersulut emosi. Ada yang tersulut emosi karena melihat dan menganggap orang abai terhadap protokol kesehatan. Ada yang tersulut emosi karena justru merasa bahwa aturan protokol kesehatan terlalu menyulitkan.
Tentunya, di situasi seperti ini kita mudah-mudahan bisa tetap memiliki kesabaran, keteguhan, karena pada akhirnya yang menentukan keberhasilan kita melawan pandemi ini adalah kebersamaan dan kekokohan kerja sama kita.
Jangan sumbu pendek, dan jangan gampang kemakan hoax selalu kroscek kalau ada video, apa betul itu video baru atau video lama. apakah itu di lokasi A atau di lokasi lain. Karena hoax ini bisa memancing emosi jika kita terlalu sumbu pendek
Ngomong-ngomong masalah enak tidak enaknya jadi kepala daerah. Di Indonesia ini kan sudah ada 300 kepala daerah yang terjerat kasus KPK. Yang terbaru malah di Nganjuk. Mereka juga muda. Anda sebagai kepala daerah yang mewakili pemuda, kira-kira apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi lagi?
Masalahnya saya sebagai seorang yang lagi jabat, klise kalau ngomong. Karena di antara yang kena itu, gak sedikit juga yang aktif melakukan gerakan antikorupsi juga. Walaupun di antara kami, jujur, ada yang ngomong pas lagi apes. Sebenarnya gak ngambil buat dirinya. Tapi kita harus menghormati hukum. Bahwa itu perbuatan yang tidak dibenarkan secara hukum dan etika.
Ya semua kembali ke diri sendiri. Artinya, keteladanan yang diberikan juga penting bagi diri sendiri. Sebenarnya serba salah ngomong begini.
Banyak yang bicara soal gaji tidak diambil itu oke, hebat. Dan saya salut dengan mereka. Tapi saya juga menghormati mereka yang tetap ngambil gaji. Tapi menunjukkan gaya hidup yang proporsional dengan gaji itu. Karena misalnya gak ngambil gaji, tapi dia punya bisnis besar kemudian gaji itu tidak seberapa dibanding bisnisnya, orang jadi berpikir jadi pejabat hanya status saja.
Jadi, menurut saya ini dimensi yang kompleks. Tetapi mencoba untuk hidup proporsional terhadap fasilitas yang diperoleh. Artinya, seorang pejabat gak bisa hidup terlalu mewah. Itu adalah salah satu bentuk menjaga stabilitas.
Satu lagi yang penting yaitu politik. Banyak sekali yang mengatakan, dalam politik ini juga tidak lepas dari pentingnya hal-hal yang berkaitan dengan finansial. Di sinilah kita juga kadang-kadang agak pasrah juga.