Berita Surabaya
Lonjakan Covid-19 di Bangkalan 120 Orang Positif Terjaring Selama 5 Hari Penyekatan di Suramadu
Update lonjakan Covid-19 di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, ada 120 orang positif corona yang terjaring selama 5 hari penyekatan di jembatan Suramadu.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id, SURABAYA - Update lonjakan Covid-19 di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, ada 120 orang positif corona yang terjaring selama 5 hari penyekatan di jembatan Suramadu.
Hingga saat ini, petugas gabungan di Surabaya terus melakukan penyekatan di pintu keluar jembatan Suramadu.
Sejak penyekatan dilakukan mulai Minggu hingga Kamis (6-10/6/2021), sudah ada 13.735 orang mengikuti rapid antigen.
Dari total yang mengikuti rapid antigen tersebut, 239 dinyatakan positif. Selanjutnya mereka mengikuti uji swab PCR.
Usai Swab PCR, sebanyak 120 orang dinyatakan positif Covid-19. Sedangkan hasil terhadap 13 orang belum keluar.
Baca juga: UPDATE Lonjakan Covid-19 di Bangkalan, 1.899 Orang Positif, 188 Meninggal, Ini Pesan Ulama Madura
"Untuk yang positif, sesuai arahan Ibu Gubernur (Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa) langsung dibawa ke RS penyangga. Di antaranya ada di RS Soetomo, RS Unair, dan RS Lapangan," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Kamis (10/6/2021) pagi.
Cak Eri pun meninjau langsung jalannya penyekatan sejak pagi.
Ia didampingi dengan sejumlah kepala OPD bersama jajaran Forkopimda lainnya.
Cak Eri menegaskan pihaknya akan konsisten melaksanakan penyekatan di gerbang Suramadu.
Ini dilakukan selama dua pekan ke depan.
Cak Eri mengungkapkan selain testing dengan menggunakan uji rapid antigen, Pemkot juga akan melakukan tracing.
Pemkot mendata kedatangan warga dari Bangkalan.
Baca juga: 71 Pasien Covid-19 Klaster Bangkalan Dirujuk ke RSLI, Kebanyakan Terjaring di Jembatan Suramadu
Ini dilakukan di tiap kecamatan.
Melibatkan sejumlah camat dengan mendasarkan data kepulangan dari Madura.
"Insha Allah, kami melakukan swab yang masuk di Surabaya. Yang kedua swab massal dan swab Hunter di Kota Surabaya," katanya.
"Juga di pemukiman keramaian dan yang kemungkinan ada lonjakan. Hari ini concern di dalam kota, jangan sampai meningkat," imbuh Cak Eri.
Pihaknya juga mendapat data dari Pemerintah Kabupaten Bangkalan.
Data tersebut ditindaklanjuti dengan tracing yang bersangkutan dengan menguji rapid antigen di Surabaya.
"(Kami) dapat data dari Madura yang berkunjung ke Surabaya, dan sebaliknya. Kalau ada ya tracing. Termasuk, di pasar," katanya.
Baca juga: Tidak Takut Darurat Covid-19, Warga Bangkalan Lebih Takut Divaksin
Uji tracing membutuhkan tenaga besar sebab harus mendeteksi kegiatan yang bersangkutan.
"Kalau berkunjung ke mana, ya langsung tracing. Saat tracing, sekalian ditanya: kemarin dimana atau ketemu siapa," katanya.
Sehingga, pihaknya berharap warga Surabaya konsisten untuk menjaga prokes.
Dengan tetap menggunakan masker, menjauhi kerumunan, serta menjaga jarak maka penularan bisa dihindari.
"Kalau ke pasar ya tracing lagi. Tracing ini capek. 1 ini gerak kemana, harus diikuti. Sehingga, kami ingatkan kepada warga, ayo kita sama-sama gerak dan jalan. Mari menjaga prokes. Insha Allah bisa tahan bersama. Kuncinya, gotong royong," katanya.
Baca berita Surabaya lainnya di SURYA.co.id