Takut Disuntik, Pria Bangkalan Kabur saat Mau Diisolasi ke RS, Diiming-imingi Makan Enak Baru Nurut
Cuma karena takut disuntik, pria Bangkalan yang positif Covid-19 nekat kabur dari truk Linmas Surabaya yang mau membawanya ke Rumah Sakit Asrama Haji
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Musahadah
Detailnya, Ra Latif juga menjabarkan pergerakan pertambahan kasus covid-19 di Kabupaten Bangkalan.
Pergerakan kasus covid-19 di Kabupaten Bangkalan tampak diamati mulai tanggal 10 April 2020 sampai dengan 7 Juni 2021.
"Dari dua minggu terakhir ini dapat kami laporkan ke hadapan bapak ibu terjadi peningkatan kasus, dari 12 kasus menjadi 322 kasus. Dimana yang tertinggi penambahan kasusnya ada di wilayah kecamatan Arosbaya, kecamatan Klampis, Kecamatan Geger dan Kecamatan Bangkalan," tegas Ra Latif.
Untuk penanganan covid-19 di Kabupaten Bangkalan pihaknya menyebut bahwa Pemkab sudah menyiapkan Fasilitas Kesehatan berupa fasilitas layanan kesehatan sebanyak 150 tempat tidur dan saat ini digunakan oleh pasien covid-19 93 kamar.
Selain itu Pemkab Bangkalan juga menyediakan tempat isolasi di bagi yang OTG di balai diklat dengan kapasitas 74 tempat tidur.
Sampai saat ini sudah digunakan oleh OTG covid yaitu 35 orang.
Dan untuk penanganan atau isolasi PMI, pemkab telag menyiapkan Balai Latihan Kerja dengan kapasitas 30 tempat tidur yang sampai saat ini berisi 17 orang.
"Hasil analisa penyebab lonjakan kasus covid-19 di Kabupaten Bangkalan yaitu terjadi klaster keluarga dari pemudik hari raya. Dan di Bangkalan ini ada tradisi hari raya ketupat dimana ada kebiasan kumpul bareng keluarga dengan kemungkinan mengabaikan protokol kesehatan," tegasnya.
Selain itu, berdasarkan analisa yang dilakukan Pemkab Bangkalan, yang menimbulkan lonjakan tambahan kasus adalah penolakan warga Bangkalan untuk dilakukan tracing sehingga tidak bisa dilakukan deteksi dini dengan cara pemisahan dan isolasi yang cepat.
"Kendala lain yang ada yaitu masyarakat tidak mau dilakukan isolasi dan tidak mau dirujuk ke rumah sakit sehingga yang dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi kritis sehingga memperbesar risiko kematian," tandasnya.
Untuk itu, Ra Latif sudah menyusun sejumlah rencana tindak lanjut, yaitu dengan melakukan PPKM Mikro, membatasi mobilitas masyarakat, dan melakukan swab massal di wilayah Arosbaya kecamatan Klampis, Geger dan Kecamatan Bangkalan yang diduga sebagai kantong penyebaran covid-19.
Ikuti berita selengkapnya mengenai Covid-19 di Bangkalan.