Satgas Nemangkawi Terus Semangat Buru Teroris KKB Papua, Kapolri Listyo Sigit: Tak Boleh Kendor
Aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi masih terus bersemangat untuk memburu para teroris KKB Papua.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Polri dan TNI sebagai garda terdepan penjaga keamanan di Republik Indonesia tidak tinggal diam.
“Menjaga NKRI menjadi harga mati. Kami terus memburu mereka ( KKB Papua) dengan segala resiko yang ada.
Pengegakkan hukum diatas segala-galanya. Papua harus hidup damai, sejahtera dan keluar dari ancaman serta teror yang terus menerus menakuti masyarakat di Papua.
Mereka ( KKB Papua) memanfaatkan media sosial dalam memberikan informasi bohong (Hoax).
Menghasut masyarakat untuk tidak menerima kehadiran TNI-Polri.
Mengupload gambar-gambar yang dilarang sesuai dengan UU ITE. Ini merupakan provokasi dengan menyebarkan informasi hoax ke tengah masyarakat.
Karena itu tim siber kami terus memantau dan melakukan penangkapan kepada siapapun yang menyebarkan informasi sesat ke masyarakat.
Ujaran kebencian yang menyebar hoax genosida ras Papua melalui media sosial selalu mereka lakukan. Ini yang kami antisipasi,” papar Roycke Harry.
Seiring dengan pernyataan Kapolri, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Prabowo Argo Yuwono mengajak kepada para anggota teroris KKB Papua untuk bersama membangun Papua.
"Kita mengajak orang-orang yang ada di sana, mengajak misalnya dari KKB Papua yang mau turun, silakan. Dia ingin bareng-bareng untuk membangun Papua, silahkan," ujar Irjen Pol Argo Yuwono, di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Senin (31/5) kemarin.
Argo Yuwono menambahkan, bahwa tim gabungan yang telah ditugaskan menumpas gerakan KKB Papua, tetap akan mengedepankan soft approach dengan cara membuka dialog, ketimbang hard approach.
“Yang terpenting adalah kita melakukan dialog, kita juga melakukan ada di sana namanya Binmas Nokken dan juga Teritorial dari TNI AD, juga dari kepolisian kita bersama-sama di sana memberikan edukasi kepada masyarakat," tuturnya.
Dialog tersebut menurut Argo Yuwono, telah dilakukan kepada para kepala daerah kawasannya rawan dan kerap terjadi teror aksi KKB Papua yakni Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak dan Kabupaten Nduga.
"Kemarin sudah kita kumpulkan, kita ajak dialog. Ada para bupati yang kira-kira rawan terhadap KKB Papua.
Bupati ini kita ajak, dialog, kita tanya apakah permasalahan yang ada di sana. Apa yang dimau masyarakat itu apa, terutama KKB yang dimau apa," tandas Argo Yuwono.