Kandidat Panglima TNI
3 Alasan Jenderal Andika Perkasa Jadi Calon Kuat Kandidat Panglima TNI: Populer dan Banyak Terobosan
Setidaknya ada tiga alasan yang membuat KSAD Jenderal Andika Perkasa jadi kandidat Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
“Kalau dari sisi persyaratan, kepatutan dan seluruh persyaratan lainnya dari sosok Jenderal Andika sudah sangat mumpuni,” ujarnya.
Menurutnya, TNI perlu melakukan banyak pembenahan agar menguatkan pertahanan negara.
“Banyak sekali yang harus dibenahi. Dan ini harus sinergi dengan Kementerian Pertahanan, jangan jalan sendiri-sendiri,” ungkapnya.
Sosok Panglima TNI yang baru ini, kata Effendi, perlu memunculkan sinergi antara ketiga matra TNI dengan Kementerian Pertahanan serta Menteri Pertahanan.
“Kalau Jenderal Andika Perkasa diberi kesempatan menjadi Panglima TNI saat ini, maka akan ada waktu. Kurang lebih ada 2 tahun melakukan pembenahan yang total,” ujarnya.
Sebelumnya, Marsekal Hadi Tjahjanto resmi dilantik menjadi Panglima TNI pada 8 Desember 2017.
Diperkirakan, Marsekal Hadi akan pensiun pada akhir tahun ini.
Nama Jenderal Andika Perkasa populer
Alasan kedua Jenderal Andika perkasa layak menjabat Panglima TNI diungkapkan oleh Pengamat militer Aris Santoso, yakni karena populer di media.
Ketiga, kata Aris, Jenderal Andika Perkasa dianggap berhasil melakukan berbagai terobosan.
“Andika berhasil memberi solusi cepat bagi problem berlarut di TNI AD, yaitu surplus pati yang sudah berlangsung bertahun-tahun,” tulis Aris Santoso dalam kolom DW.
Meski begitu, Andika Perkasa sering disangkutpautkan terkait hubungannya sebagai menantu mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.
Sejauh ini, Panglima TNI memang paling banyak berasal dari Angkatan Darat, yaitu berjumlah 4 orang.
Sementara, Panglima TNI dari Angkatan Udara dan Angkatan Laut masing-masing berjumlah 2 orang.
Bila mengikuti tradisi bergiliran, saat ini mestinya Panglima TNI berasal dari Angkatan Laut.
Baca berita lainnya terkait sosok jenderal yang layak duduk di kursi Panglima TNI