Kehebatan Pasukan Raider Khusus yang Akan Hadapi KKB Papua, Dapat Pesan dari Eks Danjen Kopassus
Inilah kehebatan pasukan Raider Khusus Yonif 762/Vira Yudha Sakti yang akan menghadapi KKB Papua. Dapat pesan dari mantan Danjen Kopassus
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Inilah kehebatan pasukan batalyon Infanteri Raider Khusus (Yonif RK) 762/Vira Yudha Sakti (VYS) yang akan menghadapi KKB Papua.
Sebelum berangkat ke daerah rawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, pasukan raider khusus Yonif 762 mendapat pesan dari mantan Danjen Kopassus, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.
Mereka diminta fokus menjaga stabilitas keamanan Papua, khususnya dari gangguan KKB Papua.
Melansir dari Wikipedia, Batalyon Infanteri 762/Vira Yudha Sakti atau Yonif 752/VYS adalah Batalyon Infanteri di bawah komando Korem 171/Praja Vira Tama Kodam XVIII/Kasuari.
Yonif Raider Khusus 762/Vira Yudha Sakti merupakan satu-satunya Batalyon Infanteri (Yonif) di jajaran Kodam XVIII/Kasuari yang memiliki 2 ranpur Panser ANOA buatan PT. Pindad.

Baca juga: Eks Danjen Kopassus Wanti-wanti Yonif 762 Sebelum Hadapi KKB Papua: OPM Sudah Tunjukkan Kebrutalan
Baca juga: Penanganan KKB Papua Berubah, Panglima TNI dan Kapolri Gandeng Tokoh Masyarakat dan Kepala Daerah
Markas Batalyon, Kompi Bantuan, Kompi Senapan A, dan Kompi Senapan B berada di Jalan Basuki Rahmat Km 10, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat, dengan Kompi Senapan C dan D di Manokwari, sedangkan Kompi E di Kabupaten Teluk Bintuni.
Sebagai pasukan berkualifikasi Raider, pasukan Yonif Raider Khusus 751/VJS dilatih hingga memiliki beberapa kemampuan seperti:
1. Punya Skill Tempur Khusus
Pasukan khusus Raider Kostrad yang diturunkan ke Kabupaten Nduga, memiliki skill khusus untuk memburu pasukan separatis.
Dikutip dari Intisari, sesuai dengan arti kata 'raid' dalam namanya, pasukan Raider Kostrad memiliki kemampuan untuk memburu pasukan gerilya lawan sampai ketemu
Untuk melawan musuh yang bergerilya, pasukan khusus Raider Kostrad juga menggunakan taktik yang sama, yakni bergerilya (counter guerilla warfare).
Bedanya, pasukan khusus Raider Kostrad memiliki status sebagai 'pemburu'.
2. Senjata Pasukan Raider
SS-1 R5 merupakan senapan serbu pendek dan ringan, yang menjadi andalan pasukan Raider Kostrad.
Senjata SS-1 R5 merupakan hasil manufaktur PT Pindad.
Senjata ini menjadi andalan pasukan Raider Kostrad untuk menjalani pertempuran di hutan secara senyap.
Selain ringan, senapan SS-1 R5 ini juga dilengkapi dengan teleskop bidik yang dapat meningkatkan akurasi tembakan
3. Ahli dalam Berbagai Operasi Khusus
Mengutip dari Intisari, pasukan Raider Kostrad sudah terlatih untuk melakukan berbagai operasi khusus.
Contoh operasi khusus yang dapat dilakukan seperti teknik dril kontak, infiltrasi atau penyusupan, eksfiltrasi, Mobud (mobil udara), Ralasuntai (Operasi di Rawa, Laut, Sungai dan Pantai), raid Baswan (operasi pembebasan tawanan), dan raid penghancuran.
4. Dapat Tidur di Bawah Guyuran Hujan
Sebagai pasukan antigerilya atau pemburu gerilya, pasukan Raider Kostrad harus bisa bertahan hidup berhari-hari di hutan belantara demi lancarnya operasi militer.
Mengutip dari Intisari, pasukan Raider Kostrad dikenal bisa tidur nyenyak walau diguyur hujan lebat.
Walau hanya berlindung di bawah selembar matras tipis, pasukan khusus Raider Kostrad harus bisa tidur demi menjaga kelancaran operasi militer yang tengah dijalankan.
5. Pejalan Kaki yang Tangguh, Mampu Berjalan hingga Ratusan Kilometer
Pasukan Raider Kostrad dikenal memiliki endurance serta tenaga yang kuat, yang membuat mereka mampu berjalan jauh.
Pasukan Raider Kostrad harus mampu berjalan kaki hingga ratusan kilometer untuk memburu gerilyawan musuh
Oleh sebab itu, latihan lari setiap hari menjadi makanan wajib pasukan Raider Kostrad di setiap markas Batalyon Raider.
Agar kemampuan setiap personel tetap prima, latihan lari ini tetap dilakukan setiap hari walaupun prajurit Raider sedang menjalankan ibadah puasa.
Dapat Pesan dari Mantan Danjen Kopassus
Mantan Danjen Kopassus, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mewanti-wanti pasukan batalyon Infanteri Raider Khusus (Yonif RK) 762/Vira Yudha Sakti (VYS) sebelum menghadapi KKB Papua.
Perwira tinggi TNI yang kini menjabat Pangdam XVIII/ Kasuari itu menyebutkan bahwa OPM sudah menunjukkan kebrutalannya.
Pasukan Yonif 762/Vira Yudha Sakti diminta fokus menjaga stabilitas keamanan Papua, khususnya dari gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa juga memotivasi para prajurit untuk tetap waspada dan tidak lengah.
Menurutnya pasukan sehebat apapun apabila lengah maka akan kalah.

Cantiasa juga berpesan kepada para prajurit untuk melindungi, menjaga, dan menyelamatkan rakyat yang jauh serta terpencil.
Hal itu diungkapkannya saat melakukan pemeriksaan kesiapan operasi (Riksiapops) 2 Kompi satuan tugas pengamanan daerah rawan (Satgas Pamrahwan) Batalyon Infanteri Raider Khusus (Yonif RK) 762/Vira Yudha Sakti (VYS) Kodam XVIII/Kasuari TA 2021 di lapangan upacara Yonif RK 762/VYS, Sorong, Papua Barat, Selasa (25/5/2021).
"Kalian harus selalu fokus terhadap tugas untuk menjaga stabilitas keamanan, menetralisir berbagai ancaman keamanan dari kelompok separatis bersenjata, kelompok Teroris OPM, yang telah menunjukkan kebrutalannya dengan membunuh, menganiaya, memperkosa, membakar, dan menembak masyarakat, baik itu anak-anak, ibu-ibu dan para tokoh-tokoh lainnya dengan niat memisahkan diri dari bingkai NKRI, melalui berbagai aksi separatis terorisme dan kejahatan terkoordinasi," kata Cantiasa dalam keterangan resmi Kodam XVIII Kasuari, Rabu (26/5/2021).
Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Pangdam Kasuari Perintahkan Prajurit Yonif RK Fokus Jaga Stabilitas Keamanan Papua Dari KKSB'
Ia mengatakan pengamanan daerah rawan yang harus diemban prajurit Yonif 762/VYS adalah sebuah tugas dan tanggung jawab yang besar dan berat.
Kepercayaan yang telah diberikan, kata dia, harus dipertanggungjawabkan.
"Kalian prajurit pilihan, tugas adalah kehormatan dan kalian harus jawab dengan tekad dan semangat untuk melakukan tugas," kata Cantiasa.
Cantiasa mengingatkan kejadian di satuan yang bertugas di Papua dan Papua Barat agar dijadikan pelajaran.
Ia mengingatkan agar para prajurit tidak melakukan pelanggaran sekecil apapun dalam menjalankan tugasnya.
"Jangan ada pelanggaran sekecil apapun tetapi buatlah prestasi, dan senantiasa berdoa, beribadah, serta dekatkan diri dan libatkan Tuhan Yang Maha Esa dalam setiap penyelesaian masalah,” kata Cantiasa.
Usai pemeriksaan, Cantiasa menyerahkan tali 'Fast Rope' untuk latihan, ribuan Masker Kesehatan, serta 50 buah saku tentang 'Pedoman Tata Cara Melaksanakan Pertempuran Sesuai Dengan Hukum Humaniter Internasional' dan 50 'Buku Pedoman Penerapan HAM' dari Babinkum TNI sebanyak untuk Satgas Pamrahwan guna dipelajari, dipahami, dan dipedomani dalam pelaksanaan tugas.
Ikuti berita tentang KKB Papua di Surya.co.id.