KKB Papua
Penyuplai Senjata untuk KKB Papua Puncak Jaya Diringkus Satgas Nemangkawi, ini Sederet Aksi Kejinya
Penyuplai senjata untuk KKB Papua di Kabupaten Puncak Jaya berhasil diringkus Satgas Nemangkawi, Minggu (23/5/2021). Ini sosoknya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Penyuplai senjata untuk KKB Papua di Kabupaten Puncak Jaya berhasil diringkus Satgas Nemangkawi, Minggu (23/5/2021).
Dia adalah LW, yang merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Terinus Enumbi.
Selain sebagai penyuplai senjata, LW ternyata juga berperan dalam sejumlah aksi teror KKB Papua.
Ia merupakan pelaku penembakan almarhum Letda Blegur pada Agustus 2018 lalu.
Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Satgas Nemangkawi Tangkap Satu Anggota KKB Pimpinan Terinus Enumbi di Puncak Jaya, Ini Peran Pelaku'

Baca juga: Batalyon Pasukan Setan Berangkat ke Daerah Rawan KKB Papua, ini Perintah Brigjen TNI Achmad Fauzi
Baca juga: Terungkap Penyebab Utama Teroris KKB Papua Sulit Diburu, Satgas Nemangkawi Janji Tak Akan Mundur
Di samping itu, dia juga pelaku perampasan senjata api milik seorang prajurit TNI yang saat itu sedang membawa sembako, pada Februari 2020 lalu.
Pada saat melakukan aksinya, LW tidak sendiri tetapi bersama dua rekannya yang kini masih diburu Satgas Newangkawi.
Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, LW sebelumnya telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Puncak.
DPO diterbitkan sejak 9 Maret 2020 terkait tindak pidana pencurian dengan kekerasan senjata api laras panjang jenis SS1 V1 milik seorang prajurit TNI di Kampung Biak, Distrik Mewoluk, Kabupaten Puncak Jaya.
LW merupakan bagian dari KKB Ternus Enumbi pecahan Goliat Tabuni.
"LW ini sebelumnya telah masuk DPO Kepolisian," kata Kombes Iqbal dalam keterangannya.
Kombes Iqbal menuturkan, LW kini dijerat dengan Pasal 365 Ayat (1) KUHPidana dan Pasal 55 Ayat (1) KUHPidana.
"Saat ini LW masih dalam pemeriksaan di Polres Puncak Jaya ," katanya.
Penyebab Utama Teroris KKB Papua Sulit Diburu
Sementara itu, terungkap penyebab utama teroris KKB Papua sulit diburu oleh aparat TNI-Polri.
Penyebabnya yakni KKB Papua menguasai kondisi medan dan geografis di Papua, serta adanya simpatisan yang membantu mereka.
Meski demikian, Satgas Nemangkawi berjanji tak akan mundur untuk memburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Hal ini diungkapkan oleh Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Polisi M. Iqbal Alqudusy.
Menurut Iqbal, pergerakan KKB Papua saat ini tengah mundur ke wilayah Lany Jaya.

"Saat ini mereka termonitor IT sudah kabur dan mundur sampai ke daerah Kuyawage wilayah Lany Jaya, dan pasukan TNI-Polri berhasil menguasai wilayah Puncak Papua," kata Iqbal Alqudusy, Minggu (23/5/2021).
Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Sulitnya Medan Geografis Tak Surutkan Satgas Nemangkawi Buru Kelompok Teroris di Papua'
Iqbal tidak menampik jika di lapangan KKB Papua lebih menguasai medan, karena kelompok ini lebih mengenal kondisi geografis Papua.
"Ini adalah daerah tempat mainnya mereka sejak kecil.
Medan dan kondisi geografisnya luar biasa. Soal penguasaan medan, mereka (KKB) lebih menguasai daripada kami,” kata Iqbal.
Selain kondisi geografis, faktor lainnya karena masih ada oknum oknum masyarakat yang diduga memberikan informasi dan perlindungan kepada KKB Papua.
KKB Papua selalu menjadikan masyarakat sebagai tameng hidup.
Hal ini menurut Kombes Iqbal, membuat pihaknya kesulitan dalam melakukan penindakan, karena tidak menginginkan adanya jatuh korban dari masyarakat.
Simpatisan KKB Papua dari masyarakat juga menjadi faktor lainnya, hingga KKB Papua dengan mudah melakukan penyerangan terhadap pasukan TNI-Polri saat dilakukan pengejaran.
Simpatisan ini berada di tengah-tengah masyarakat, dan selalu memberikan informasi kepada KKB Papua.
Meski demikian, kata Kombes Iqbal, saat ini pihaknya tengah melakukan pemisahaan antara masyarakat dan simpatisan KKB Papua.
"IT dan Peralatan kita cukup canggih untuk mengetahui dan memisahkan KKB atau masyarakat, ini yang kita lakukan sekarang," tutur Kombes Iqbal.
Meski dengan kondisi geografis dan medan yang sulit, namun kendala yang dihadapi itu tidak menyurutkan Satgas Nemangkawi dalam upaya penegakan hukum secara tegas dan terukur terhadap KKB Papua.
Ikuti berita tentang KKB Papua di Surya.co.id.