KKB Papua

Sikap Brigjen TNI Izak Setelah 2 Anak Buahnya Gugur Dibacok KKB Papua, Masih Pegang Janjinya

Begini sikap Danrem 172 PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan setelah dua anak buahnya gugur dibacok KKB Papua.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Puspen TNI
Brigjen TNI Izak Pangemanan (kiri). Begini sikapnya Setelah 2 Anak Buahnya Gugur Dibacok KKB Papua 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Berikut sikap Danrem 172 PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan setelah dua anak buahnya gugur dibacok KKB Papua.

Diketahui, TNI dan Polri masih memburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang menjadi otak pembacokan dan perampasan senjata api 2 prajurit TNI di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua pada Selasa (18/5/2021) lalu.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Ahmad Ramadhan menyampaikan kedua prajurit TNI yang gugur itu dipastikan diserang oleh KKB Papua.

Menyikapi insiden tersebut, Brigjen TNI Izak Pangemanan mendorong semua pihak untuk mewujudkan keamanan di wilayah Yahukimo, Papua.

"Kalau istilah pengejaran-pengejaran itu tentunya hal yang normal apabila terjadi begini, tentunya kita harus menjamin keamanan di wilayah Yahukimo," kata Brigjen TNI Izak Pangemanan, Kamis (20/5/2021).

Komandan Korem 172 Praja Wira Yakti, Brigjen TNI Izak Pangemanan yang berani peringatkan KKB Papua Egianus Kogoya
Komandan Korem 172 Praja Wira Yakti, Brigjen TNI Izak Pangemanan yang berani peringatkan KKB Papua Egianus Kogoya (Tangkap layar video Antara)

Baca juga: Situasi Terkini Ilaga Setelah Baku Tembak KKB Papua dan Satgas Nemangkawi, Aktivitas Semakin Ramai

Baca juga: Sosok Letkol Inf Suryanto Komandan Baru Batalyon Berjuluk Pasukan Setan, Segera Tumpas KKB Papua

Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel '2 Anggota TNI Gugur, Brigjen Izak Pangemanan Dorong Semua Pihak Wujudkan Damai di Yahukimo'

Ia mendorong pemerintah daerah setempat, semua sinode gereja di Yahukimo dan masyarakat khusunya tokoh-tokoh yang berpengaruh di wilayah tersebut untuk mengambil bagian dalam menciptakan suasana damai di Yahukimo.

"Kita berupaya agar 2 pucuk senjata yang diambil itu tidak nantinya menjadi bahan untuk menumpahkan darah berikutnya, sudah cukup darah yang tertumpah ini," katanya.

Menurut dia, tidak mungkin menciptakan damai di Papua bala pertumpahan darah masih terus terjadi.

"Janji saya untuk tidak menumpah darah masyarakat Papua sampai hari ini masih saya pegang teguh.

Pasukan saya sampai hari ini tidak menumpahkan darah masyarakat Papua, satu tetes pun," ujarnya.

"Tetapi pada Selasa (18/5) kemarin, darah prajurit saya ditumpahkan berarti masih ada pekerjaan yang harus kita kerjakan bersama, khususnya pihak-pihak yang harus berperan aktif dalam hal ini khususnya dari pihak gereja dan dari pemerintah daerah setempat dan tokoh adat harus berperan aktif," lanjut dia.

Kalau tidak, kata dia, kejadian akan terus berulang dan tentunya tidak akan menguntungkan, karena dengan adanya 2 senjata yang diambil akan membuat kondisi di Yahukimo tidak nyaman.

"Kelihatan sangat mengganggu pelaksanaan pembangunan yang ada di daerah Yahukimo, sehingga saya mengimbau kepada semua pihak mari kita kembalikan senjata ini dan mari kita sama-sama untuk membangun Yahukimo," ujarnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved