Update Info Mudik Surabaya: Daftar 13 Titik Penyekatan & Masuk Kota Tunjukkan Hasil Tes Covid-19
Update info pasca mudik Surabaya Kamis (20/5/2021): Daftar 13 titik penyekatan dan masuk kota wajib tunjukkan hasil tes Covid-19.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Selama penyekatan larangan mudik yang berlaku pada 6-17 Mei, sebanyak 3.873 orang mengikuti rapid test antigen di 13 titik tersebut.
"Hasilnya nonreaktif semua," kata Jhonny.
Pada masa penyekatan larangan mudik, petugas juga memeriksa 18.985 kendaraan roda dua dan empat.
"Di antaranya sebanyak 2.622 kendaraan diputar balik. Didominasi oleh kendaraan roda dua sebanyak 1.421 unit, mobil 1.115 unit, kendaraan barang 75 unit, kendaraan khusus delapan unit, dan bus tiga unit," tutur dia.
2. Aturan Naik Angkutan Umum
Angkutan antarprovinsi di Jatim mulai kembali beroperasi mulai Selasa (18/5/2021).
"Mulai besok transportasi darat, laut, udara, baik kapal, pesawat, mobil, juga kereta antarprovinsi mulai jalan lagi, maka pagi ini kami melakukan rakor bersama termasuk dengan seluruh UPT Dishub, karena mereka yang berkaitan langsung dengan masyarakat di terminal, pelabuhan, stasiun, dan juga bandara," ucap Khofifah, usai rakor.
Sebagaimana diketahui bahwa masa larangan mudik yang dilakukan dengan cara penyekatan di 8 titik utama batas antarprovinsi di Jatim, berakhir hari ini.
Mulai besok, sesuai dengan Addendum Surat Edaran Kepala Satuan Tugas Nomor 13 Tahun 2021 Larangan Mudik Hari Raya Idul Fitri dan Pengendalian Covid -19, bahwa mulai 18 Mei 2021 hingga 24 Mei 2021 masih akan dilakukan pengetatan.
Dalam masa pengetatan, perjalanan orang diperbolehkan. Namun syaratnya masih diberlakukan tes negatif covid-19 baik itu tes PCR maupun rapid twst antigen dan Genose yang hanya berlaku 1x24 jam.
Seluruh terminal, pelabuhan, dan juga stasiun dan bandara akan kembali melakukan pemberangkatan armada meski dengan aturan yang masih dalam format pengetatan.
"Artinya kita pastikan antigen di masing-masing titik, baik itu di terminal, pelabuhan, dan bandara dan stasiun itu cukup. Dipastikan bahwa semua siap, kalau tidak antigen maka bisa pakai Genose.
Ini menjadi penting untuk tetap menjaga bagaimana pengendalian covid-19 itu kita jaga bersama-sama," tambah gubernur perempuan pertama Jatim ini.
Dalam rakor tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Jatim juga turut dihadirkan guna memastikan kebutuhan alat rapid test terpenuhi.
Selain itu, pada Kadinkes Jatim, Gubernur Khofifah juga meminta agar koordinasi dengan pemkab dan pemko juga dilakukan. Pasalnya dalam waktu 14 hingga 21 hari ke depan, pantauan penambahan kasus pasca Idul Fitri harus terus dilakukan.