OTT KPK Bupati Nganjuk
Biodata Marhaen Djumadi, Wabup Nganjuk yang Stop Pengisian Perangkat Desa Seusai Bupati Kena OTT KPK
Berikut ini profil dan biodata Marhaen Djumadi, wakil bupati Nganjuk yang menghentikan pengisian perangkat di 116 desa setelah Bupati Novi Rahman...
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID, NGANJUK - Berikut ini profil dan biodata Marhaen Djumadi, wakil bupati Nganjuk yang menghentikan pengisian perangkat di 116 desa setelah Bupati Novi Rahman Hidayat kena operasi tangkap tangan (OTT) KPK dan Bareskrim Polri.
Marharen Djumadi setelah mengeluarkan surat edaran penghentian tersebut.
Dia beralasan demi menjaga kondusifitas wilayah Kabupaten Nganjuk.
Penghentian tersebut dilakukan sampai ada keputusan kembali atas proses pengisian perangkat Desa.
"Kami berharap dengan keputusan ini semuanya bisa bersabar sampai kondisi memungkinkan untuk dilanjutkan pengisian perangkat Desa," kata Marhaen Djumadi, Selasa (11/5/2021).
Baca juga: TERBARU OTT KPK Bupati Nganjuk, Jual Beli Jabatan Dipantau Sejak April, Nilainya Rp 10 - Rp 150 Juta
Disamping itu, ungkap Marhaen Djumadi, pihaknya meminta doa kepada masyarakat Kabupaten Nganjuk untuk Bupati Nganjuk agar tabah dan kuat dalam menghadapi kasus yang menimpanya.
"Kami prihatin dan minta doa untuk mas Bupati nggih," ucap Marhaen Djumadi.
Terkait pejabat pengganti Bupati Nganjuk, menurut Marhaen Djumadi, Pemkab Nganjuk masih menunggu petunjuk dari Gubernur Jawa Timur.
Dimana sesuai aturan Gubernur Jatim akan menunjuk Plt Bupati Nganjuk menggantikan H Novi Rahman Hidhayat yang terkena OTT KPK dan Bareskrim Polri.
"Mungkin dalam waktu dekat ibu Gubernur Jatim akan menentukan siapa Plt Bupati Nganjuk," tutur Marhaen Djumadi.
Lalu, siapa sebenarnya Marhaen Djumadi?
Berikut profil dan biodata Marhaen Djumadi:

1. Putra asli Nganjuk
Marhaen Djumadi lahir di Nganjuk pada tanggal 15 Desember 1968.
Marhaen menikah dengan S Wahyuni dan dikaruniai tiga anak yakni, M. Wiranto Aris M, M. Riski Fajar A dan M. Lutfi Hakim.
Pria yang lama berdomisili di Sekerdangan Indah, Sidoarjo ini menghabiskan masa kecilnya di Nganjuk.
Pendidikan dasar ditamatkan di SDN Putren 1 Nganjuk, lalu dilanjutkan ke SMPN 1 Nganjuk dan SPGN Nganjuk.
Kemudian dia melanjutkan ke DIII IKIP Surabaya dan dilanjutkan kuliah strata 1 di tiga universitas yakni, S1 IKIP Surabaya, S1 Manajemen STIE TOTAL WIN Semarang dan S1 Hukum Universitas Yos Sudarso Surabaya.
Tak cukup gelar sarjana, Marhaen melanjutkan pendidikan akademiknya hingga mendapat gelar doktor.
Pendidikan Magister Manajemen ditamatkan di STIE ABI Surabaya.
Kemudian dilanjutkan di MBA Global Institute of Management provided by West Cost Institute Management and Technology, Perth, Australia.
Setelah itu, Marhaen mendapatkan gelar Doktor Ekonomi di Universitas Negeri Malang.
2. Kader PDIP
Marhaen adalah kader PDI Perjuangan.
Hal ini ditegaskan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Djarot Saiful Hidayat saat mengklarifikasi soal status Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat di partainya.
Djarot menyebut Novi Rahman Hidayat bukan anggota partai, serta tidak memiliki kartu tanda anggota (KTA) PDI-P.
"Bukan anggota dan tidak ber-KTA PDI Perjuangan,” kata Djarot kepada Kompas.com, Senin (10/5/2021).
Lebih lanjut, Djarot menjelaskan Wakil Bupati Nganjuk, H Marhaen Djumadi yang merupakan kader PDI-P.
Ia menyebut Novi dan Marhaen memang diusung oleh PDI-P bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk.
"Wakil bupatinya yang kader pengurus, salah satu Wakil Ketua DPD Jatim. Waktu pilkada keduanya diusung PDI Perjuangan dan PKB," ucap Djarot.
3. Akun WhatsApp diretas

Marhaen Djumadi pernah mengalami kejadian yang cukup merepotkannya.
Akun WhatsApp pribadinya diretas orang tidak dikenal untuk meminta sejumlah uang dengan berbagai alasan.
Marhaen Djumadi mengatakan akun WA miliknya diretas sejak awal bulan Oktober 2020 ini.
Hingga kini, peretas masih saja melakukan percakapan WA kepada para koleganya untuk meminta uang.
"Kami sebenarnya sudah laporkan peretas akun WA saya itu ke Polres Nganjuk tanggal 2 Oktober lalu, tapi peretas akun WA saya itu tetap saja berulah hingga sekarang," kata Marhaen Djumadi ke SURYA.co.id pada Selasa (20/10/2020).
Selain sudah melaporkan peretas akun WA pribadinya ke Polres, dikatakan Marhaen Djumadi, pihaknya juga telah membuat pengumuman lewat akun FB pribadinya, di mana semua pihak yang mendapat chat yang mengatas namakan dirinya silahkan diabaikan.
"Karena meski itu akun WA saya tetapi peretas menggunakan nomor telepon lain bukan telepon saya," ucap Marhaen Djumadi.
Dijelaskan Marhaen Djumadi, hingga saat ini peretas akun tersebut sudah mengirim WA ke banyak orang yang intinya meminta sejumlah uang.
Adapun modus yang digunakan dengan pura-pura menanyakan posisi setiap calon korbannya.
Ketika WA dibalas maka seseorang tersebut langsung membalas kembali dengan meminta pinjam uang dengan berbagai alasan seolah darinya.
Penipu itupun juga langsung mengirimkan nomor rekening kepada para calon korban yakni nomor rekening BNI 0980649979 atas nama Andrias.
Menurut Marhaen Djumadi, peretas akun WA-nya tersebut tidak hanya menyasar kontak pribadi, namun peretas juga melaksakan aksi penipuan di semua Grup WA-nya yang beranggotakan ratusan orang di Kabupaten Nganjuk dan diluar Kabupaten Nganjuk.
"Saya sempat kaget karena banyak chat WA yang masuk dan telepon saya langsung dengan mengcapture hasil-hasil chat menggunakan nomor lain dengan foto profil saya, mereka menyampaikan apa betul isi chat tersebut yang meminta duit atas nama saya," tutur Marhaen Djumadi yang sekali lagi meminta semua kolega dan masyarakat hati-hati bila menerima WA darinya yang dirasa janggal dengan meminta uang dan lainnya.
4. Sempat Positif Covid 19 meski sudah divaksin
Marhaen sempat positif Covid-19 meski sudah divaksin 2 kali.
Marhaen Djumadi positif Covid-19 setelah melakukan swab test di RSUD Nganjuk.
Saat dikonfirmasi Surya.co.id melalui sambungan telepon, Jumat (19/2/2021) sore, Marhaen Djumadi mengaku sudah menjalani isolasi di RSUD Kertosono Nganjuk.
Dijelaskan Marhaen, ia baru merasa tidak enak badan sejak Kamis (18/2/2021). Selanjutnya melakukan swab test untuk memastikan terkonfirmasi positip Covid-19 atau tidak.
"Ternyata hasilnya positif, ya sudah langsung isolasi ini," ucap Marhaen.
Sebetulnya, dikatakan Marhaen, ia setiap pekan sudah melakukan tes antigen. Dan pekan lalu isteri dan anak pertama serta anak ketiganya sudah reaktif. Hasil tersebut ditindaklanjuti dengan swab tes dengan hasil positif.
Selanjutnya isteri dan dua anaknya langsung menjalani isolasi di RSUD Kertosono Nganjuk. Tetapi dari tes antigen pekan lalu, Marhaen mengaku hasilnya non-reaktif.
"Dan karena saat ini saya juga positif Covid-19, sehingga bersama isteri dan dua anak menjalani isolasi di RSUD Kertosono," ujar Marhaen.
Kini, kondisi Marhaen telah terbebas dari Covid-19 dan kembali menjalani aktivitasnya.
Ikuti berita selengkapnya tentang Bupati Nganjuk Kena OTT KPK di surya.co.id