Preman Pensiun
Cerita Haru Deny Firdaus alias Murad Preman Pensiun 5 Setelah Pipit Meninggal, Simak Biodatanya
Ada cerita mengharukan yang disampaikan Deny Firdaus alias Murad Preman Pensiun 5 setelah pasangan setianya, Ica Naga alis Pipit meninggal dunia.
SURYA.CP.ID - Ada cerita mengharukan sekaligus membanggakan yang disampaikan Deny Firdaus alias Murad Preman Pensiun 5 setelah pasangan setianya, Ica Naga alis Pipit, meninggal dunia.
Deny Firdaus juga mengungkapkan kenangan masa kelam ketika ia masih menjadi preman.
Di mana ia mengaku dosa karena pernah menjadi anak durhaka bagi ibunya.
Kini masa lalu itu telah berubah manis, kendati Deny Firdaus sempat cemas setelah Ica Naga alias Pipit meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, di sinetron Preman Pensiun, Murad dan Pipit adalah karakter yang kerap terlihat bersama-sama.
Kedua karakter bekas anak buah Kang Mus ini bahkan dijuluki sebagai Murpit.
Baca juga: Sosok Asli Shinta di Preman Pensiun 5 Curi Perhatian Warganet, Ingin Berhenti Jadi Copet
Tak hanya di sinetron, saat ada acara off air pun keduanya sering tampil bareng untuk menghibur.
Seperti diketahui, saat ini pemeran Kang Pipit, Ica Naga telah meninggal dunia.
Duka mendalam tentu saja dirasakan seluruh keluarga Preman Pensiun, termasuk Deny Firdaus, pemeran Kang Murad.
Pemeran Murad pun mengaku sempat khawatir setelah Pipit meninggal.
Pasalnya, selama ini ia memang kerap mencari uang bersama dengan Pipit.
"Saya dari awal, menurut peribahasanya, mencari uang dengan Pipit ya. Ada si Murad ada si Pipit. Saya kalau enggak Pipit, mencari uang dengan siapa, kalau off air mau dengan siapa. Sempat kepikiran juga," katanya, dikutip TribunJabar.id (jaringan Surya.co.id) dari tayangan di video channel YouTube ABDITV PODCAST.
Baca juga: Sinopsis Preman Pensiun 5 Selasa 11 Mei 2021: Kang Darman Baku Hantam, Bang Edi Terus Bergerak
Namun, lanjut pemeran Murad, pada akhirnya ia menyadari jalannya rezeki tidak seperti itu.
Ia akan menerima saja seandainya ada waktunya rezekinya sedang tak ada.
"Saya menerima saja. Tadinya bukan siapa-siapa, lantas menjadi siapa-siapa. Dari mana saya awal lahir, saya harus ingat," katanya.