Pria Misterius Pembakar Perawat di Malang Mulai Terkuak, Kenal Atau Orang Suruhan, Cinta Segitiga?
Sosok pria misterius pembakar perawat di Malang, Eva Sofiana Wijayanti (35) mulai terkuak.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Musahadah
Didik saat ini menyambangi kondisi anak Eva tersebut.
Sedangkan anak kedua Eva berada di rumah Dusun Krajan, Desa Kalipare yang merupakan rumah orang tua kandung Eva.
Kedua anak Eva berjenis kelamin laki-laki.
Anak pertama Eva sedang duduk di bangku kelas 4 SD, sedangkan anak kedua Eva sedang akan memasuki sekolah dasar.
"Kedua anaknya hanya diberitahu kalau Eva sedang sakit dirawat Kepanjen. Tapi gak dijelaskan secara sebenarnya peristiwa itu (pembakaran)," ungkap pria yang berprofesi sebagai petani itu.
Didik menjelaskan jika dirinya mengunjungi rumah Eva dan suaminya juga untuk kepentingan menyambangi bapak kandungnya.
"Saya tidak tinggal di sini tetap (Rumah Dusun Ngembul), rumah saya di Krebet, Bululawang. Saya lagi kesini karena bapak saya lagi sendirian. Juga melihat kondisi anak Eva," jelas Didik.
Dibakar saat Tengah Istirahat
Wajah mulus perawat Eva Sofiana Wijayanti (35) menjadi hangus setelah dibakar pria tak dikenal dengan bensin.
Kejadian mengenaskan itu berlangsung di Klinik Bunga Husada Kalipare, Kabupaten Malang, tempat Eva Sofiana bekerja.
Hingga kini belum diketahui pria yang tega membakar perawat berparas cantik itu.
Saat kejadian diketahui Eva Sofiana tengah berada di ruang istirahat seorang diri.
Dudik Dwi Jatmiko yang tinggal di sekitar klinik bercerita detik-detik ketika dirinya menolong Eva Sofiana Wijayanti yang sedang terbakar.
Dudik lah yang menolong korban pertama kali sebelum dilarikan ke rumah sakit.
"Saya dari dapur mendengar teriakan aduh-aduh dari arah klinik. Kemudian semakin keras terdengar dari arah sini (menunjuk pintu keluar)," ucap Dudik ketika ditemui di depan klinik yang ditempati korban.
Saat itu, Dudik menerangkan korban sedang berada di ruang istirahat berteriak meminta tolong.
Ia melihat korban terbakar pada bagian bahu belakang. Sedangkan bagian wajah nyaris hangus.
"Saya berupaya padamkan api dari si korban. Saya tepuk-tepuk hingga padam. Daerah wajah kebul-kebul saat saya padamkan. Sepi saya sendirian saja. Beliau sebelum kejadian itu sedang istirahat katanya," ungkap Dudik.
Dudik bersaksi tidak ada hal-hal yang mencurigakan di klinik sebelum peristiwa pembakaran itu terjadi.
"Tidak ada keramaian-keramaian mencurigakan. Normal normal saja (sehari sebelum peristiwa)," tutupnya.