Hikmah Ramadan 2021

Ketua Komisi Dakwah & Pemberdayaan Masyarakat MUI Jatim Dr KH Reza Ahmad Zahid Lc: Puasa Zakat Diri

Kisah para nabi tentang tradisi dan ritual puasa mengisyaratkan banyak hikmah diantaranya adalah hikmah keselataman bagi diri orang yang berpuasa.

Editor: Parmin
Foto:mui jatim
Dr. KH. Reza Ahmad Zahid, Lc. MA, Ketua Komisi Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat MUI Provinsi Jawa Timur. 

Kemudian pada tanggal 10 Muharram Nabi Nuh ‘alaihissalam bersama dengan kaumnya mendarat di salah satu gunung yang namanya adalah Gunung Judi.

Di situ pun Nabi Nuh ‘alaihissalam memerintahkan kepada umatnya untuk berpuasa dalam rangka tasyakuran lillahi ta’ala.

Dari hal tersebut bisa kita lihat bahwa berpuasa tidak hanya sekedar bertirakat untuk menggapai sesuatu yang diinginkan. Tidak hanya dalam rangka untuk mendapatkan hajat yang mereka inginkan.

Namun, puasa dilakukan oleh para nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad shallallohu ‘alaihi wa sallam dalam rangka mengungkapkan rasa syukur kepada Allah.

Jadi berpuasa tidak hanya ketika susah, namun juga ketika mendapat nikmat dari Allah.

Dilanjutkan lagi pada zamannya Nabi Ibrahim ‘alaihissalam ketika di lempar ke dalam api oleh Raja Namrud, Nabi Ibrahim juga dalam keadaan puasa dan memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar diselamatkan dari kobaran api dan Allah subhanahu wa ta’ala dan api tersebut berubah menjadi dingin.

Oleh karena itu, berpuasa dapat menjadikan doa yang kita panjatkan menjadi terkabulkan dan lantunkan doa untuk keselamatan kita ketika kita berpuasa.

Nabi Musa ‘alaihissalam juga berpuasa selama 40 malam dan bermunajat kepada Alloh subhanahu wa ta’ala ketika akan bertemu dengan Allah subhanahu wa ta’ala di gunung Sinai (Turisina) dan kemudian Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan kitab Taurat kepadanya, seperti yang dikisahkan dalam al Qur’an:

“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan kami) pada waktu yang telah kami tentukan dan Tuhannya telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa, ‘Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau…” (QS. Al-A’raf:143).

Selain itu, Nabi Yusuf ‘alaihissalam berpuasa saat beliau sedang menjalani hukuman di penjara akibat fitnah telah berbuat tidak senonoh kepada Zulaikha.

Nabi Yunus ‘alaihissalam berpuasa saat berada dalam perut ikan nun (ikan paus). Ketika berbuka dikisahkan bahwa beliau memakan buah yang tumbuh di tepi pantai yang bentuknya seperti labu setelah dimuntahkan oleh ikan yang menelannya.

Nabi Syuaib ‘alaihissalam berpuasa di usia tuanya, beliau terkenal saleh dan banyak melakukan puasa. Kehidupan beliau pun sangat sederhana.

Puasa bagi Nabi Syuaib ‘alaihissalam adalah sarana untuk mendekatkan diri dan bertaqwa kepada Allah.

Nabi Ayub ‘alaihissalam hidup dalam kekurangan, dan menderita penyakit menahun. Beliau banyak
melakukan puasa dan beribadah kepada Allah Swt.

Nabi Daud ‘alaihissalam biasa berpuasa satu hari dan berbuka (tidak berpuasa) satu hari. Disebutkan juga dalam perjanjian lama bahwa ketika putranya sakit keras, Nabi Daud berpuasa selama tujuh hari untuk memohon kesembuhan
anaknya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved