Kapal Selam Nanggala Hilang

Biodata Kolonel Iwa Kartiwa Mantan Komandan KRI Nanggala 402, Nangis Tahu Anak Didiknya Tenggelam

Kolonel Iwa Kartiwa mantan komandan KRI Nanggala 402 nangis saat tahu para anak didiknya tenggelam. Berikut profil dan biodatanya

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Dok. Pelopor Passus Kapal Selam Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa
Kolonel Iwa Kartiwa Mantan Komandan KRI Nanggala 402. Profil dan biodatanya ada di artikel ini 

2. Gadaikan hidup dengan maut

Anton mengaku mengetahui betul karena selama ini selalu berkumpul dengan Iwa dan rekan-rekannya serta berbagai cerita tentang kondisi menjadi pasukan khusus kapal selam.

Iwa sepanjang karirnya menjadi orang terpilih di pasukan khusus kapal selam Indonesia

. "Jadi selain pernah menjadi komandan Kapal Selam KRI Nanggala 402, Iwa juga pernah menjadi komandan kapal selam milik Indonesia lainnya sampai akhirnya menjabat sebagai Dansatsel (Komandan Satuan Kapal selam) TNI AL.

Iwa dan teman-temannya adalah orang yang gadaikan hidupnya langsung selama bertugas di kapal selam," tambah Anton.

Menurut Anton, selama ini pasukan khusus kapal selam saat bertugas sangat mengetahui risikonya selama menyelam di bawah lautan.

3. Rajin puasa Senin Kamis

Menurut Anton, para kru kapal selam sudah tahu risikonya saat bertugas.

"Tapi kalau kapal selam itu mereka tahu saat sudah masuk dan bertugas tidak ada celah untuk selamat jika sedang berada di dalam air.

Di kapal selam itu, personel keluar langsung pecah tubuhnya karena tekanan air bawah laut. Kalau mesin mati langsung tidak bisa selamat," ujar Anton.

Makanya, Anton dulu sempat keheranan karena adiknya dan rekan-rekannya sangat rajin berpuasa Sunah Senin Kamis dan selalu mendekatkan dirinya ke pencipta.

Dirinya pun langsung mengetahui alasannya bahwa tugas yang dulu jumlahnya hanya 150 orang di Indonesia sebagai pasukan khusus kapal selam saat bertugas menggadaikan hidupnya selama berada di dalam air.

"Mereka gadaikan hidup dengan maut. Mereka kenapa lagi dinas puasa terus senin-kamis, saya batu tahu alasannya mungkin saat berdinas berhadapan dengan maut.

Maka saat kejadian itu nangis di rumah meski sedang sakit didampingi saya. Dulu katanya jumlahnya 150 orang, sekarang ada 300 orang pasukan khusus kapal selam di Indonesia," ujar dia.

4. Menangsi saat tahu KRI Nanggala 402 tenggelam

Kapal selam KRI Nanggala 402 usai pemberian anugerah brevet kapal selam Hiu Kencana di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya, Sabtu (18/10/2014).
Kapal selam KRI Nanggala 402 usai pemberian anugerah brevet kapal selam Hiu Kencana di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya, Sabtu (18/10/2014). (surya.co.id/ahmad zaimul haq)
Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved