Berita Surabaya

Rekonstruksi 24 Kunang-kunang dalam Pemeran Tunggal 'Kuantum Fayakun'

Sebanyak 24 rekonstruksi kunang-kunang berbahan aransemen logam dihadirkan di n0lkecil Creative Space Surabaya, Kamis (29/4/2021).

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Habibur Rohman
KUANTUM FAYAKUN - Undangan mengamati 24 karya kunang-kunang yang terdiri dari satu indukan dan anakan di n0lkecil Creative Space Jl Untung Suropati Surabaya. Solo exhibition oleh Toyol Dolanan Nuklir yang dikurasi oleh Zuhkhriyan Zakaria ini merupakan pameran instalasi obyek, cahaya, gerak dan sedikit suara. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Sebanyak 24 rekonstruksi kunang-kunang berbahan aransemen logam dihadirkan di n0lkecil Creative Space Surabaya, Kamis (29/4/2021).

Seni instalasi tersebut merupakan buah karya dari seniman Abd Hafidz Fadli atau yang lebih akrab dengan nama Toyol Dolanan Nuklir.

"Terdapat 24 karya kunang-kunang yang terdiri dari satu indukan dan 23 anakan," ungkap Toyol.

Kunang-kunang tersebut diciptakan dari remahan logam dan bahan keras lainnya, mulai dari mesin kendaraan, alat elektronik, tabung reaksi, tabung bahan bakar, sampai unit penangkapan sinyal.

"Saya menggunakan media benda bekas sisa pabrik, barang-barang produksi yang sudah tidak lagi terpakai. Saya recycle untuk menghadirkan kunang-kunang ini," ungkap seniman berusia 30 tahun ini.

Rekonstruksi kunang-kunang tersebut mengejapkan-kejapkan cahaya, beberapa di antaranya dilengkapi bunyi. Selain statis, sejumlah kunang-kunang desain dapat bergerak.

"Lama pengerjaan sekitar satu bulan. Karya ini pun masih terus berproses. Nantinya akan ada evaluasi seperti penambahan ornamen dan sebagainya," tutur Toyol.

Sebanyak 24 karya tersebut dipamerkan selama 35 hari sampai Selasa (1/6/2021) mendatang. Pemilihan angka 24 dan 35 rupanya juga bukan tanpa alasan.

"Pemilihan angka 24 dan 35 mengantarkan Toyol Dolanan Nuklir untuk memilih firman-Nya dalam kitab suci Al-Qur’an yang ke-24, yaitu surat An-Nur, serta ayat 35-nya," ungkap kurator pameran Zuhkhriyan Zakaria.

Ayat tersebut, ia menerangkan, mengisyaratkan Allah sebagai pemberi cahaya langit dan bumi.

"Cahaya-Nya bagaikan hidayah, menerangi setiap langkah bagi orang-orang yang mengimani-Nya," ia mengatakan.

Objek kunang-kunang menarik hati Toyol sejak enam tahun silam, saat dirinya tidak sengaja melihat rombongan kunang-kunang.

Bentuknya yang kecil dan hidupnya yang berkelompok menyerupai bintang-bintang yang bertaburan di langit.

"Waktu itu saya mancing di daerah Telocor, Jabon, Sidoarjo. Di sana masih asri sehingga banyak kunang-kunang. Dulu saya melihat ada ribuan kunang-kunang, sayangnya tidak bisa saya abadikan," ungkap Toyol.

Oleh karena itu, ia menciptakan kunang-kunang sendiri lewat pameran tunggal pertamanya yang bertajuk Kuantum Fayakun ini.

"Jadi bagaimana caranya supaya saya bisa menikmatinya lagi, akhirnya bikin sendiri. Selain karena keindahan, kunang-kunang juga sekarang sulit ditemui," ia mengatakan.

Menurut Zuhkhriyan, Toyol mampu merelokasi kunang-kunang seperti habitat aslinya di alam.

"Sehingga terwujudlah pameran instalasi, objek, cahaya, gerak, dan sedikit suara ini," katanya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved